Dua Orang Awak Pesawat TNI AL Yang Jatuh di Selat Madura Telah Ditemukan, Haru! Kondisinya Begini

- 9 September 2022, 16:34 WIB
TNI Angkatan Laut saat memberikan penjelasan terkait jatuhnya pesawat latih Bonanza di perairan  Selat Madura pada Rabu 7 September 2022
TNI Angkatan Laut saat memberikan penjelasan terkait jatuhnya pesawat latih Bonanza di perairan Selat Madura pada Rabu 7 September 2022 /Instagram/@tni_angkatan_laut/

PORTAL NGANJUK - Dua orang awak pesawat latih TNI AL Bonanza G-36 T-2503 yang jatuh di Selat Madura Rabu, 7 September 2022.

Keduanya dimakamkan secara berdampingan hari ini di Makam Bahagia TNI AL Wilayah Timur, Desa Gisik Cemandi, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur.

Dua orang penerbang itu diantaranya adalah Yudistira Eka Permadi sebagai Kapten Laut (Anumerta) dan juga Dendy Kresna Bhakti sebagai kopilot Letnan Satu Laut (Anumerta).

Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Dorong Peran Indonesia G20 Untuk Tingkatkan Produktivitas Pekerja

Laksamana Muda Dwika Tjahja Setiawan selaku Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda, bertindak sebagai inspektur upacara pada pemakaman yang dilaksanakan secara militer.

"Suasana duka hantarkan kepergian anumerta. Duka merupakan hal wajar ditinggalkan orang kasih. Sebagai insan hamba Tuhan sabar dan tawakal kebesaran yang maha pencipta," kata Laksamana Muda Dwika ketika memberikan kata sambutan pada prosesi pemakaman yang dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, seperti dikutip PORTAL NGANJUK dari Antara, Jumat 9 September 2022.

Laksamana Muda Dwika mengatakan, kedua almarhum selama hidupnya telah memberikan contoh tutur kata serta budi pekerti yang baik dan juga dedikasi yang tinggi kepada bangsa dan negara.

Baca Juga: Tak Bisa Mengelak! Polisi Akhirnya Bongkar Pengakuan Putri Candrawathi Pada Tes Uji Kebohongan, Ini Hasilnya

"Mari bersama sama doakan arwah kedua almarhum bisa diterima Allah diampuni dosanya dan jasa-jasanya selalu dikenang," katanya.

Sebagai inspektur upacara, Laksamana Muda Dwika mengatakan, atas nama bangsa dan negara mengucapkan bela sungkawa memohon kepada Tuhan. Dimana prosesi pemakaman tersebut juga dihadiri oleh keluarga sang pilot.

Sebelum dimakamkan, kedua jenazah pilot tersebut disemayamkan di Wisma Perwira di dalam komplek Puspenerbal.

Sebelumnya, pesawat latih jenis G-36 Bonanza T-2503 milik TNI AL mengalami kecelakaan dan jatuh di selat Madura, Jawa Timur pada Rabu 7 September 2022.

"Pesawat tersebut mengalami kecelakaan saat melaksanakan latihan dengan KRI-KRI di jajaran Koarmada II," tutur Kepala Dinas Penerangan Koarmada II Letkol Asep Aryansyah dalam keterangan tertulisnya di Surabaya.

Sebelum pesawat terjatuh, diduga mengalami gangguan terlebih dulu.

Hal ini berdasarkan keterangan dari Dwika Tjahja Setiawan selaku Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Muda TNI.

"Pesawat tersebut mengalami gangguan kemungkinan, jatuh ke laut dan tenggelam," ujarnya ketika di Mabes AL, Cilangkap pada Rabu, 7 September 2022.

Dwika mengatakan, pesawat G-36 BonanzaT-2503 lepas landas untuk menjalani latihan anti serangan udara atau Air Defence Exercise (ADEX) yang kemudian selang 10 menit pesawat hilang kontak.

Berdasarkan penelurusan PORTAL NGANJUK, pesawat TNI AL lepas landas dari Bandara Juanda, Surabaya pada pukul 08.45.

Kemudian, pada pukul 08.55 WIB pesawat tersebut hilang kontak.

"Pukul 08.55 WIB pesawat latih milik TNI AL jenis Bonanza G-36, Nomor Reg: T-2503, Lost Contact di Perairan Laut Selat Madura (antara Bangkalan, Madura; dan Gresik)," ungkapnya.

Tak lama kemudian, TNI AL sudah mengetahui titik diduga jatuhnya pesawat jenis Bonanza G-36, Nomor Reg: T-2503 tersebut.

Adapun titik tersebut didapatkan berdasarkan dari tangkapan sonar yang digunakan di dalam proses pencarian.

Hasil dari pemantauan, pesawat TNI AL terjatuh pada kedalaman 10-15 meter di bawah laut.

"Info dari Pangkoarmada dua yang langsung di lapangan melaporkan bahwa diduga titik yang ditemukan ini mudah-mudahan bangkai pesawat tersebut karena selain kita menggunakan alat peralatan sonar yang ada di kapal, itu menampilkan wujud atau siluet bentuk badan pesawat," jelas Dwika.

"Memang secara gambar yang ada di sonar itu bentuknya hanya siluet. Masih terlihat bentuk pesawatnya di kedalaman antara 10-15 meter," tambahnya.

Sementara itu, Dwika mengatakan bahwa pesawat latih G-36 Bonanza yang jatuh di perairan Selat Madura, Jawa Timur itu tidak dilengkapi dengan kursi lontar bagi penerbang.

Menurutnya, pesawat tersebut tidak didukung fitur tersebut lantaran pesawat Bonanza didesain sebagai pesawat latih serta termasuk kategori pesawat ringan.

"Jenis pesawat Bonanza ini memang pesawat latih yang juga sebagai pesawat transport atau pesawat ringan yang tidak dilengkapi kursi lontar, sehingga memang secara desain tidak dilengkapi kursi lontar," jelas Dwika dalam konferensi pers di Mabes TNI AL, Jakarta.

Menurut Letkol Asep, untuk penyebab jatuhnya pesawat T-2503, hingga saat ini masih belum diketahui.***

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah