Network
“Ada dugaan keterlibatan dari dewan, salah satu ketua komisi di dewan dimanfaatkan oleh Ferdy Sambo untuk melobi istana melalui salah satu kementerian yaitu kementerian sekretaris negara,” ujar Kamaruddin Simanjuntak.
Kamaruddin Simanjuntak mengatakan bahwa dirinya tidak tahu dengan cara tersebut akan berhasil atau tidak, namun dia memastikan bahwa informasi tersebut didapatkannya dari seorang Intelegen.
Dikatakan bahwa hal tersebut disampaikan kepada anggota Kementerian yang merupakan seorang mantan anggota Polri.
“Berhasil apa tidak (lobi itu) saya tidah tahu, tetapi yang jelas berdasarkan informasi intelegen itu digunakan, kan begitu, Ketua Komisi di DPR ini kemudian juga melobi Kementerian yang lain yang menterinya itu eks Polri,” lanjutnya.
Mengetahui kabar tersebut, Kamaruddin Simanjuntak meminta dan mendesak Presiden agar membentuk tim independen guna mengusut tuntas kasus pembunuhan Brigadir J.
Kuasa hukum Brigadir J tersebut menyatakan bahwa dirinya sudah mengetahui keterlibatan beberapa pihak atas kasus pembunuhan Brigadir J, maka perlunya membentuk tim independen.
“Karena saya sudah memahami perkara ini sejak awal, berdasarkan informasi-informasi dari intelejen saya yang menyatakan banyaknya keterlibatan para pihak mulai dari pada Polres, Polda, Pidum Polri dan Propam kan begitu,” jelas Kamaruddin.
Kamaruddin yang merasa kecewa lantaran himbauan Presiden dengan mengatakan mengusut tuntas kasus pembunuhan Brigadir J tanpa harus ditutup-tutupi tidak didengarkan oleh pihak kepolisian.
“Tapi sayang yang dilakukan Presiden hanya berbicara empat kali menyatakan buka seterang-terangnya, tetapi sayang permintaan Pak Presiden itu tidak dihiraukan atau tidak diindahkan oleh Polri begitulah kira-kira,” ujar Kamaruddin dalam wawancara kanal Youtube Uncle Wira.***
