Polri Akhirnya Ungkap Penyedia Jet Pribadi yang Dinaiki Hendra Kurniawan saat Kunjungi Keluarga Brigadir J

- 20 September 2022, 13:02 WIB
UPDATE KASUS BRIGADIR J: Polri Akhirnya Ungkap Penyedia Jet Pribadi yang Dinaiki Hendra Kurniawan saat Kunjungi Keluarga Brigadir J.
UPDATE KASUS BRIGADIR J: Polri Akhirnya Ungkap Penyedia Jet Pribadi yang Dinaiki Hendra Kurniawan saat Kunjungi Keluarga Brigadir J. /UPDATE KASUS BRIGADIR J TERBARU Yang diotaki Ferdy Sambo/Dedi Prasetyo Ungkap Situs Judi Konsorium 303

PORTAL NGANJUK - Kasus kematian sosok Brigadir J di tangan mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo masih terus diusut.

Sampai saat ini, fakta-fakta baru pun muncul namun belum membuat kasus Brigadir J terusut secara terang benderang.

Polri akhirnya ungkap penyedia jet pribadi yang sempat dinaiki Hendra Kurniawan yang disebut IPW milik mafia judi online Konsorsium 303.

Diketahui, dalam BAP Hendra Kurniawan, ia terbang menggunakan jet pribadi ke Jambi untuk menemui keluarga Brigadir J.

Baca Juga: HEBOH! Bharada E Siap Bongkar 3 Video Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi, Terungkap Hubungan Sopir dan Majikan

Kala itu, sosok Hendra Kurniawan masih menjabat sebagai Karo Paminal Propam Mabes Polri.

Dia datang ke Jambi bersama dengan Kombes Nurpatria, Briptu Mika, Briptu Putu.

Indonesia Police Watch (IPW) menyebut private jet atau jet pribadi yang ditumpangi Brigjen Hendra Kurniawan menuju Jambi perlu ditelusuri lebih lanjut.

Pesawat jet pribadi itu  menurut Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso disediakan oleh dua orang sipil yang berkaitan dengan mafia judi konsorsium 303.

Konsorium 303 itu yang sebelumnya ramai dikaitkan dengan sosok Ferdy Sambo sebagai pimpinannya.

Bahkan, IPW menyebut telah mengantongi alamat pemilik jet pribadi tersebut dari informasi yang sampai kepada pihaknya.

Dalam catatannya, Sugeng menyebut nama pemilik jet pribadi tersebut adalah ketua konsorsium judi online Indonesia.

Baca Juga: Bharada E Mengaku Miliki Bukti 3 Video Hubungan Dekat Putri Candrawathi dan Om Kuat, jadi Motif Pembunuhan?

Sosoknya bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, bahkan lokasi tepatnya hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri.

"Oleh karenanya, IPW mencium suatu bau amis (kecurigaan) keterlibatan dua orang sipil dalam kasus Sambo dan Konsorsium 303," kata Sugeng, dikutip PORTAL NGANJUK dari Pikiran Rakyat.

Jet pribadi itu dikatakan Sugeng digunakan untuk membawa Brigjen Hendra Kurniawan dan beberapa aparat lain saat tengah mengunjungi keluarga Brigadir J di Jambi, pada 11 Juli 2022 lalu.

Merespons dugaan itu, Kadiv Humas Polri Irjel Dedi Prasetyo tak banyak bicara.

Dia memilih tak menyebutkan dua sosok orang sipil yang disebut IPW menyediakan jet pribadi untuk Hendra Kurniawan.

Jenderal bintang dua tersebut lalu menjelaskan bahwa kasus tersebut ke dalam ranah Pembinaan dan Pengawasan Profesi (Wabprof) Divpropam Polri.

“Itu bagian daripada, dari timsus ya, khususnya dari Wabprof ya,” ujar Dedi singkat kepada wartawan di Gedung TNCC, pada Senin, 19 September 2022, dikutip PORTAL NGANJUK dari PMJNews.

Brigjen Hendra Kurniawan merupakan anak buah Ferdy Sambo yang bertugas sebagai Karopaminal Divisi Propam Polri.

Pada saat awal kasus pembunuhan Brigadir J mencuat, dirinya diperintah Ferdy Sambo untuk mendatangi keluarga Yosua sebagai perwakilan Polri untuk menjelaskan terkait tewasnya anak buah Ferdy Sambo itu.

Baca Juga: Link Nonton Streaming Anime One Piece Episode 1033 Sub Indo Resmi Bukan dari Otakudesu

Dari keterangan pengacara Brigadir J, Johnson Panjaitan menyebut Hendra Kurniawan ialah orang yang melarang keluarga untuk membuka peti jenazah mendiang Brigadir J.

Namun, pada saat itu, Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat menolak larangan tersebut dan mengatakan tak akan menandatangani surat penyerahan jenazah jika tanpa melihat terlebih dahulu sosok yang ada di balik peti jenazah itu.

Adapun kini Hendra Kurniawan sudah ditetapkan tersangka obstruction of justice atau penghalangan proses penyidikan oleh Timsus Polri.

Yakni bersama enam perwira polisi lainnya dan segera menjalani sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP).

Belakangan ini Hendra Kurniawan telah membeberkan keterangannya dan menyebut nama Kapolri.

Hendra Kurniawan sudah membongkar skenario yang didalangi Ferdy Sambo yang menewaskan Yosua di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Cek Fakta: GEGER! Anak Bungsu Putri Candrawathi Anak si Kuat Ma'ruf, Dibuktikan Hasil Tes DNA, Cek Faktanya

Suami Syeali Syah tersebut terlibat dalam kasus Brigadir J, dia mencoba menghalangi keluarga Yosua ketika ingin membuka peti untuk melihat tubuh Brigadir Yosua.

Sehingga Hendra Kurniawan saat ini ditetapkan sebagai tersangka obstruction of justice dalam kasus yang menewaskan Brigadir J.

Brigjen Hendra Kurniawan pun sempat mengungkapkan lima poin arahan kepada bawahannya ketika menangani kasus pembunuhan itu.

Jenderal bintang satu itu pun menjelaskan, bahwa Ferdy Sambo menyampaikan instruksi tersebut ketik aberada di ruang pemeriksaan Biro Provost Divisi Propam Polri pada 8 Juli 2022.

Dalam kasus yang menewaskan Brigadir J, Polri sudah menetapkan tujuh tersangka obstruction of justice atau tindakan menghalangi penyidikan pembunuhan berencana yang didalangi Ferdy Sambo.

Baca Juga: Akhirnya Terkuak Isi SP3: Istri Ferdy Sambo Berteriak saat Brigadir J Pegangi Kemaluan, Pahanya serta...

Tujuh orang itu adalah Irjen Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan, Kombes Agus Nurpatria, AKBP Arif Rahman, Kompol Baiquni Wibowo, Kompol Chuck Putranto, dan AKP Irfan Widyanto.

Hendra Kurniawan, salah satu perwira yang telah dicopot dari jawabannya mengenai kasus penembakan Nofrianyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Dikutip PORTAL NGANJUK dari Pedoman Tangerang, Hendra Kurniawan, menyebutkan bahwa Ferdy Sambo mengaku telah bertemu kapolri terkait kasus tewasnya Brigadir J.

Ferdy Sambo sudah memberikan arahan kepada Hendra kurniawan untuk menangani kasus Brigadir J.

Baru-baru ini, Hendra Kurniawan diketahui mengikuti perintah Ferdy Sambo untuk menemui Kapolri.

Hal itu diungkapkan Hendra Kurniawan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) sidang kode etik kasus pembunuhan Brigadir J pada tanggal 18 Agustus 2022.

Adapun 5 poin arahan Ferdy Sambo adalah sebagai berikut:

1. Ferdy Sambo menekankan bahwa kasus ini adalah masalah tentang harga diri.

2. Ferdy Sambo saat itu mengklaim dirinya telah bertemu dengan Kapolri untuk menjelaskan permasalahan ini.

3. Ferdy Sambo meminta kepada jajarannya untuk menangani kasus ini apa adanya sesuai dengan kejadian di TKP.

4. Ferdy Sambo meminta bawahannya untuk tak mempertanyakan peristiwa yang terjadi di Magelang, sehingga hanya berangkat dari kejadian di Duren Tiga saja.

5. Ferdy Sambo mengatakan baiknya penanganan tindak lanjut di Pengamanan Internal Polri (Paminal) saja.

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan bahwa BAP itu kemungkinan merupakan keterangan pemeriksaan Hendra Kurniawan di Propam.

"Mungkin itu di BAP Propam," ujar Andi.

Dalam kasus ini, Polri sudah menetapkan tujuh orang tersangka obstruction of justice atau yang menghalang-halangi penyidikan pembunuhan Brigadir J.

Mereka diduga melanggar Pasal 49 juncto Pasal 33 dan/atau Pasal 48 ayat (1) juncto Pasal 32 ayat (1) UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau Pasal 221 ayat (1) ke 2 dan 233 KUHP juncto Pasal 55 KUHP dan/atau Pasal 56 KUHP.

Baca Juga: Cek Fakta: Anak Bungsu Ferdy Sambo Dikabarkan Anak Om Kuat, Hasil Tes DNA jadi Bukti Kuat, Begini Faktanya

Mantan Karopaminal Brigjen Hendra Kurniawan (Brigjen HK) yang merupakan tersangka Obstruction of Justice akan menjalani sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) pekan depan.

“Info dari Propam, Insyaallah minggu depan,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Rabu 14 September 2022, dikutip dari PMJNews.

Disamping kejadian itu, 

Bripka RR, ajudan dari Ferdy Sambo akhrinya mulai membongkar apa yang sebenarnya terjadi di Magelang satu hari sebelum tewasnya Brigadir J.

Fakta bahwa Putri Candrawathi yang dia sebut ditemukan menangis di kamar mandi ternyata hanya rekayasa belaka.

Bahkan, menurut pengacara Bripka RR yakni Erman Umar jika yang menangis saat peristiwa di Magelang tersebut ternyata bukanlah Putri Candrawathi.

Erman mengatakan bahwa kliennya itu mendapati Susi sedang menangis di kamar sedangkan Putri Candrawathi tengah terkapar di tempat tidur.

Baca Juga: Cek Fakta: GEGER! Anak Bungsu Putri Candrawathi Anak si Kuat Ma'ruf, Dibuktikan Hasil Tes DNA, Cek Faktanya

"Jadi yang nangis itu bukan si Putri Candrawathi, melainkan ART Ferdy Sambo yakni Susi," ungkapnya dikutip PORTAL NGANJUK dari YouTube Beda Enggak pada Rabu 14 Agustus 2022.

Erman mengatakan jika ada kemungkinan bilamana  Susi melihat antara aksi Om Kuat atau Brigadir J kepada Putri Candrawathi.

Karena saat Bripka RR masuk hendak naik ke lantai dua rumah Ferdy Sambo di Magelang, dia melihat Om Kuat nampak emosi ditangga.

Namun sayangnya, Bripka RR tidak tahu alasan Kenapa Om Kuat sangat panik dan emosi waktu itu.

Baca Juga: Mobil Mahal Ferdy Sambo Rp 1 Triliun, jadi 'Tempat' Om Kuat dan Putri Candrawathi? Kuat Ma'ruf Menang Banyak

"Ketika ditanya oleh Bripka RR, Kuat hanya jawab jika Brigadir J terlihat naik turun ditangga. Tapi kejadian sebenarnya tak dikatakan Kuat," ucapnya.

Anehnya, meskipun Brigadir J katanya melecehkan M Putri Candrawathi, namun istri Ferdy Sambo itu tetap mencari sang ajudan pasca kejadian di Magelang.

Serta orang yang diminta Putri Candrawathi untuk memanggil Brigadir J adalah Bripka RR sendiri.

"Ibu Putri Candrawathi ini minta kepada Bripka RR memanggil Brigadir J. Makanya klien saya ini turun dan sempat berbincang di lantai satu," ujarnya.

Baca Juga: Akhirnya Terkuak Isi SP3: Istri Ferdy Sambo Berteriak saat Brigadir J Pegangi Kemaluan, Pahanya serta...

"Tapi Brigadir J juga tak mau memberitahukan tentang apa yang sebenarnya terjadi pada hari itu," ujar Erman.

Kini, kematian Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo masih jadi misteri.

Ya memang, ajudan dari Ferdy Sambo ini harus menghadapi kematian setelah dieksekusi atas perintah atasannya sendiri.

Isu pelecehan seksual dikabarkan menjadi salah satu motif Ferdy Sambo tega menghabisi anak buahnya sendiri.

Ferdy Sambo yang murka karena diberitahu sang istri dilecehkan oleh Brigadir J lalu merencang pembunuhan bagi Brigadir J.

Sudah terdapat lima tersangka dalam kasus Brigadir J.

Baca Juga: Istri Kuat Ma'ruf Muncul! Ungkap Sifat Asli Suami, Terkuak Hal Heboh Hubungan Om Kuat dan Putri Candrawathi...

Mulai dari sosok Ferdy Sambo, Bripka RR, Bharada E, Kuat Ma'ruf alias Om Kuat, dan Putri Candrawathi.

Belum lama ini akhirnya terungkap juga, diketahui kata-kata terakhir Brigadir J sebelum akhirnya menghadapi kematian.

Kata terakhir Brigadir J ini diungkapkan salah satu tersangka dalam kasus Brigadir J yakni Bripka RR.

Seperti yang diketahui, Brigadir J dan Bripka RR sempat berbincang-bincang saat terjadi ketegangan di rumah Ferdy Sambo yang berada di Magelang.

Kedua ajudan Ferdy Sambo itu pun bercakap terkait peristiwa di rumah Magelang.

Perbincangan tersebut diakui Bripka RR pada kuasa hukumnya, Erman Umar.

Disisi lain, Bripka RR mengaku tak mencium indikasi atau mencurigai adanya dugaan pelecehan atau kekerasan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Sebab peristiwa di Magelang yang diketahui dan dilihat langsung Bripka RR ialah adanya ketegangan antara Brigadir J dengan Kuat Maruf, sopir keluarga Ferdy Sambo.

Baca Juga: Cek Fakta: Anak Bungsu Ferdy Sambo Dikabarkan Anak Om Kuat, Hasil Tes DNA jadi Bukti Kuat, Begini Faktanya

Selain itu, RR juga melihat Susi, asisten rumah tangga Ferdy Sambo menangis di lantai dua rumah.

Sementara Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo, menurut Bripka RR, tengah berbaring di kamarnya.

Bahkan menurut Bripka RR, Putri Candrawathi sedang mencari Brigadir J kala itu.

Hal tersebut dikatakan Bripka RR itu kepada kuasa hukumnya Erman Umar.

Menurutnya memang menjadi misteri dalam peristiwa itu, adalah kenapa Susi menangis dan apa penyebabnya.

"Yang memang menjadi pertanyaa, apa penyebab Susi menangis. Bripka RR tak tahu penyebabnya, padahal Ibu Putri Candrawathi tidak menangis dan berbaring di kamarnya," ujarnya.

"Semuanya diam, soal Susi menangis ini, dan Bripka RR tak tahu penyebab Susi menangis," katanya.

Erman menyebut sebenarnya tugas Bripka RR sebagai ajudan khusus, utamanya menjaga dua anak Ferdy Sambo di Magelang yang bersekolah di SMA Taruna Nusantara Magelang.

"Dimana mereka duduk di kelas I dan III.

Namun saat pandemi dan sekolah online, Bripka RR juga tugas di Jakarta," kata Erman.

Baca Juga: Astaga! Bharada E Ubah Kesaksiannya Soal Dobel Peran Ferdy Sambo Dibalik Kematian Brigadir J

Karenanya kata dia saat sehari sebelum pulang ke Jakarta, yakni tanggal 7 Juli 2022, dimana ada kejadian di Magelang.

Bripka RR sedang mengurus dua anak Ferdy Sambo di Taruna Nusantara bersama Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.

Saat di Taruna Nusantara, tutur Erman, Bripka RR diminta pulang oleh Putri Candrawathi.

"Dia dipanggil sama ibu Putri Candrawathi, disuruh pulang ke rumah, panggilan saat itu lewat telepon kepada Richard," ucap Erman.

Pada saat kembali ke rumah kata Erman, menurut Bripka RR di lantai 1 rumah, kosong.

"Saat Bripka RR naik ke atas, dia lihat Om Kuat dalam keadaan panik dan tegang. Dia tanya, ada apa pak Kuat? Pak Kuat jawab,

'Enggak itu tadi si Yosua, naik turun naik turun, saya tanya, dia lari ke bawah. Dia gak mau dengar saya. Itu jawaban Kuat," katanya,

"Saat itu kata Bripka RR, kondisi Susi menangis," ujar Erman.

Bripka RR memaparkan bahwa Brigadir J naik ke lantai dua dan mencoba melihat keadaan Putri Candrawathi yang diduga sakit.

"Tapi dihalangi oleh Om Kuat dengan pakai pisau. Akhirnya Brigadir J turun lagi ke bawah," katanya.

Kemudian kata Erman, Kuat mempersilahkan Bripka RR melihat kondisi Putri Candrawathi yang berbaring didalam kamar di lantai dua itu.

"Dia buka pintu kamar ibu, dan tanya. 'Ada apa Bu?'.

Ibu tidak menjawab, tetapi malah bertanya. 'Joshua dimana?'," kata Erman.

Menurutnya setelah saat-saat itu Bripka RR hendak turun ke lantai 1 untuk menemui Brigadir J.

Namun kata Erman, karena terdapat ketegangan antara Brigadir J dengan Kuat Maruf, Bripka RR berinisiatif menyembunyikan senjata api milik Brigadir J.

Tujuan Bripka RR melakukan itu, kata Erman, agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan jika terjadi pertengkaran kembali antara Brigadir J dengan Om Kuat.

"Kemudian Bripka RR turun ke bawah.

Dia Brigadir J. Karena perintah ibu Putri Candrawathi kan, tanya Joshua dimana?," kata Erman.

Bripka RR kemudian bertemu Brigadir J dan menanyakan ada masalah apa dengan Om Kuat.

"Bripka RR tanya ke Josua, ada apa dan kenapa bersitegang dengan Kuat. Josua menjawab agak marah,

'Iya bang, saya gak ngerti itu kenapa Om Kuat, marah-marah ke saya'. begitu jawaban Josua," kata Erman.

Kemudian kata Erman, Bripka RR memberitahu Brigadir J, bahwa ia dicari dan dipanggil oleh Putri Candrawathi.

Kemudian Bripka RR dan Brigadir J menuju ke lantai atas.

Bripka RR, kata Erman sedang menunggu di pintu dan agak berjarak.

Tak lama kata dia kemudian Brigadir J keluar kamar, dan bersama Bripka RR kembali turun ke lantai 1.

Baca Juga: Astaga! Bharada E Ubah Kesaksiannya Soal Dobel Peran Ferdy Sambo Dibalik Kematian Brigadir J

"Pada saat mereka turun, Bripka RR ikuti Brigadir J, karena khawatir supaya jangan ada pertengkaran lagi dengan si Om Kuat," ujar Erman.

"Bripka RR antar sampai ke bawah. Dia sempat tanya Josua juga, ada apa lagi. Yang kedua ini jawaban Josua melunak,

'Udah bang, gak ada apa-apa bang'. Ini berbeda dengan pertama sebelum Josua bertemu Ibu," ucapnya.

Dari keterangan Bripka RR, kata Erman, kliennya sama sekali tidak melihat adanya dugaan pelecehan atau kekerasan seksual kepada Putri Candrawathi.

Yang diduga menjadi motif pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

"Jadi menurut RR, kejadian di Magelang tak seperti yang dibayangkan.

Dia tidak melihat dan tidak tahu adanya pelecehan ke Ibu," kata Erman.

Setelah itu kata dia, keesokan harinya mereka diajak Putri Candrawathi kembali ke Magelang.

Disamping itu, kini pula beredar isi SP3 laporan Putri Candrawathi soal pelecehan seksual yang dialaminya.

Baca Juga: Akhirnya Susi Jujur Dengar Rintihan di Kamar Putri Candrawathi, Terkuak Hubungan Istri Ferdy Sambo dan Om Kuat

Dalam SP3 laporan Putri Candrawathi juga mengungkapkan detail adegan kamar istri Ferdy Sambo itu dengan Brigadir J.

Putri Candrawathi mengaku payudara, paha hingga kemaluannya diraba Brigadir J.

Bahkan, Putri Candrawathi dalam SP3 itu mengaku bahwa dirinya diancam Brigadir J.

Brigadir J disebut-sebut telah meraba bagian intim Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo.

SP3 laporan istri Ferdy Sambo itu pun dibongkar oleh Johnson Panjaitan.

Johnson Panjaitan kembali juga membongkar SP3 laporan istri Ferdy Sambo, hingga terjadi pembunuhan Brigadir J di rumah dinasnya Duren Tiga.

Dalam kejadian di Magelang ada lima orang yang terlibat diantaranya Brigadir J, Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Bharada E dan Susi.

Komnas HAM secara terbuka sebut mendiang Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J sempat menggendong Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah.

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi, secara resmi menghentikan laporan dugaan pelecehan seksual Putri Candrawathi di kawasan Duren Tiga.

Baca Juga: PON 2024: Menpora Ingatkan untuk Hindari Mutasi Atlet!

Laporan itu dihentikan setelah Polri melakukan gelar perkara dan tidak menemukan bukti.

Adanya temuan Komnas HAM soal pelecehan seksual itu lalu mendapat tanggapan dari pihak Brigadir J.

Sebagai kuasa hukum dari keluarga Yoshua, Johnson Panjaitan menyebut, saat pihaknya melapor ke Kabarskrim Polri.

Ibu putri sudah membuat laporan atas dugaan pelecehan seksual Putri Candrawathi di Duren Tiga dan percobaan pembunuhan.

"Dan dengan tegas Polri menyatakan tidak ada tindak pidananya," tuturPanjaitan dalam acara di ILC.

Anehnya, soal peristiwa di Magelang, Tak ada laporan, tiba-tiba diungkapkan Komnas HAM.

"Gak ada pelaporan, tiba-tiba muncul. Jika dilihat dengan sungguh-sunggu, maka berkasnya hancur," ucap Panjaitan.

Panjaitan mengatakan, pihaknya berposisi sebagai pro justitia," tambah Panjaitan.

Menurutnya, jika memang sungguh-sungguh yah pro justitia.

"Walau mengelak bahwa itu peristiwa tanggal 7, tetapi harus melihat laporan Bu Putri," kata pengacara keluarga Brigadir J itu.

Baca Juga: Ojol Gelar Aksi di Pemprov dan DPRD Banten, Ini Permintaan Mereka

Panjaitan mengaku, telah memiliki SP3 laporan Putri Candrawathi.

Berikut ini adalah isi SP3 Laporan Putry Candrawatri yang dibacakan J.Panjaitan, yang dikutip melalui Youtube TvOnews 6 September 2022.

Pada hari jumat tanggal 8 Juli 2022, sekitar Pukul 17.00 di Kompleks Duren Tiga....

Bermula ketika ada korban sedang berada didalam kamar. Dalam posisi terbaring di tempat tidur, tiba tiba pelaku (Brigadir J) masuk dan langsung memegang paha, kemaluan, serta memegang payudara korban.

Kemudian korban kaget, dan langsung berteriak tolong...tolong..tolong...

Namun pelaku langsung mengancam korban dengan cara menodong senjata api ke kepala korban.

Korban yang merasa ketakutan, kembali berteriak dengan kalimat tolong-tolong...tolong...

Pelaku langsung keluar dari kamar korban. Akibatnya korban merasa ketakutan dan menceritakan kepada suami korban.

Disamping itu, telah terungkap juga nama Susi yang terlibat langsung dengan peristiwa dugaan pelecehan Brigadir J kepada Putri Candrawathi di Magelang.

Susi adalah saksi peristiwa di Magelang yang diduga membuat Ferdy Sambo membunuh Brigadir J.

Baca Juga: Akhirnya Terkuak Sosok Bjorka, Hacker yang Retas Dokumen Jokowi sampai Bongkar Kasus Munir, Ternyata Pernah...

Nama Susi disebut usai kasus Brigadir J yang turut menyeret Om Kuat, Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.

Susi merupakan asisten rumah tangga (ART) keluarga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Susi disebut-sebut sebagai saksi utama dalam peristiwa yang terjadi di Magelang.

Susi pun juga pernah dipanggil Komnas HAM terkait kasus Brigadir J.

Susi sudah menjalani permeriksaan uji kebohongan memakai lie detector bersama Putri Candrawathi.

Sebagaimana diketahui, Susi ialah saksi utama selain Kuat Maruf terkait peristiwa yang terjadi di Magelang.

Baca Juga: Bjorka Muncul Kembali, Beri Pengakuan Mengejutkan Soal Kasus Ferdy Sambo: Saya Buat Kapolri Listyo Sigit...

Bahkan, diduga karena peristiwa di Magelang tersebutlah Ferdy Sambo menjadi marah dan nekat menghabisi nyawa ajudannya, Brigadir J.

Kejadian dalam rumah Ferdy Sambo yang terletak di Magelang, Jawa Tengah lantas masih penuh dengan misteri.

Sosok Susi diketahui berada di sana disaat insiden dugaan pelecehan terhadap Putri Candrawathi terjadi.

Kabareskrim Polri Komjen Pol. Agus Andrianto memaparkan keterangannya terkait saat peristiwa pelecehan.

Susi sedang berada di tangga dekat kamar dan Om Kuat ada di bawah sedang merokok melihat Brigadir J mengendap-endap keluar dari kamar Putri Candrawathi.

Sebelum kejadian tersebut, kata Agus, Susi juga mendengar Putri Candrawathi diduga sedang menangis, merintih, atau ekspresi lainnya.

Kuat Maruf yang saat itu ada di dekat kamar lantas mendatangi Putri Candrawathi dan memastikan kondisi majikannya.

“Hal ini terkomunikasi antara S (Susi) dan KM (Kuat). KM ada di kamar untuk memastikan kondisi PC (Putri) yang ada di kamar terduduk di depan kamar mandi dikuatkan dengan keterangan S,” ucap Agus, dikutip dari Antara, Selasa, 13 September 2022.

Baca Juga: BBM Naik, Pakar: Optimalisasi Bauran Energi Bisa Jadi Solusi Jangka Panjang

Pernyataan jenderal bintang tiga ini sekaligus menepis tudingan adanya hubungan spesial antara Kuat Maruf dan Putri Candrawathi.

Yang diduga berselingkuh dan melakukan hubungan terlarang di dalam kamar pribadi Ferdy Sambo.

Dugaan itu pun langsung muncul usai salah satu adegan rekonstruksi di Magelang, Jawa Tengah.

Menampilkan Kuat Maruf berada di dalam kamar Putri Candrawathi lebih dulu daripada Brigadir J sehingga menimbulkan isu liar perselingkuhan.

Agus Andrianto memastikan bahwa dugaan adanya perselingkuhan antara majikan dan pembantu itu tidak terbukti.

Pasalnya, penyidik sudah mengantongi bukti-bukti yang bersumber dari keterangan saksi dan para tersangka.

Dirinya menyebut Kuat Maruf tidak terbukti berselingkuh dengan Putri Candrawathi karena yang bersangkutan baru bekerja lagi bersama keluarga Ferdy sambo.

“Karena Kuat Maruf baru seminggu masuk (kerja) setelah hampir dua tahun (berhenti) karena pandemi Covid-19.

Kuat Maruf kena Covid hal itu terkonfirmasi dan saksi-saksi yang lainnya,” kata Agus.

Dikutip dari Ayo Bandung, ternyata Putri Candrawathi telah 14 tahun bersama Om Kuat.

Bahkan kebersamaan Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf tersebut ternyata sejak Ferdy Sambo belum menjadi jenderal bintang dua.

Bukan orang baru Om Kuat alias Kuat Ma'ruf merupakan orang terlama yang menjadi bagian dari keluarga Putri Candrawathi serta Ferdy Sambo.

Baca Juga: Bjorka Bobol Data Negara, Begini Tindakan Mahfud MD

Disebutkan, Om Kuat alias Kuat Ma'ruf bekerja bersama Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sejak sekitar pada tahun 2008.

Di mana Om Kuat bekerja di keluarga Putri Candrawathi saat Ferdy Sambo belum menjadi seorang berpangkat jenderal.

Om Kuat memiliki tempat yang spesial di hati Putri Candrawathi lantaran disebut dirinya menjadi sopir pribadi yang mengantar kemana pun Putri Candrawathi akan pergi.

Bahkan kini mencuat isu perselingkuhan soal Om Kuat alias Kuat Ma'ruf dengan Putri Candrawathi.

Tetapi kekayaan mantan Kadiv Propam Polri tersebut dapat diperkirakan mencapai lebih dari setengah triliun.

Tak hanya itu, publik pun dikejutkan dengan adanya empat buah mobil mewah yang harganya mencapai milyaran milik suami Putri Candrwathi itu.

Publik pun menduga jika mobil mewah milik Ferdy Sambo tersebut adalah hasil backup judi.

Baca Juga: Bauran Energi Jadi Solusi Kenaikan Harga BBM, Emang Bisa?  

Pasalnya belum lama ini terdapat salah satu skema kerajaan judi yang dikomandoi oleh Ferdy Sambo.

Bahkan beberapa nama jenderal Polri turut masuk dalam bagan kerajaan judi Ferdy Sambo atau disebut-sebut sebagai Konsorium 303.

Berikut adalah empat buah mobil milik Ferdy Sambo yang harganya ditaksir mencapai milyaran rupiah:

1. Lexus LM

Ferdy Sambo ketahuan mempunyai MPV super mewah dari Jepang, Lexus LM, yang tertangkap kamera saat sedang ditumpangi oleh sang istri, Putri Candrawathi.

Dilansir dari kanal YouTube Auto Populer mobil Lexus LM bukanlah mobil yang murah.

Mobil tersebut bahkan dibanderol dengan harga Rp 2,9 hingga Rp 3,5 miliar.

2. Lexus RX

Ferdy Sambo diketahui mempunyai mobil mewah Lexus RX.

Bahkan SUV super mewah ini kerap digunakan oleh taipan-taipan kelas atas.

Mobil super mewah dari Jepang ini pun dibanderol dengan harga yang cukup mahal sekitar Rp 1,5 miliar.

3. Lexus NX

Ferdy Sambo rupanya memang penyuka mobil pabrikan Jepang.

Selain Lexus RX, dan Lexus LM, Ferdy Sambo juga disebut-sebut memiliki mobil Lexus NX.

Harga mobil Lexus NX ini pun dibanderol dengan harga tidak main-main, mencapai Rp 1,35 miliar.

4. Toyota Land Cruiser

Selain Lexus, Ferdy Sambo disebut juga memiliki mobil pabrikan Jepang lainnya.

Suami Putri Candrawathi kedapatan juga memiliki Toyota Land Cruiser.

Mobil ini dibanderol dengan harga Rp 2,2 sampai Rp 2,3 miliar.***

Editor: Erfan Muchlisya Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x