Kapolri Diminta Waspada, Ferdy Sambo Disebut Masih Punya Senjata Rahasia Walaupun Telah Dipecat Dari Polri

- 20 September 2022, 16:29 WIB
Kapolri Diminta Waspada, Ferdy Sambo Disebut Masih Punya Senjata Rahasia Walaupun Telah Dipecat
Kapolri Diminta Waspada, Ferdy Sambo Disebut Masih Punya Senjata Rahasia Walaupun Telah Dipecat /Diolah Dari Google

PORTAL NGANJUK – Tersangka utama kasus tewasnya Brigadir J, Ferdy Sambo diketahui baru saja dipecat dari institusi Polri.

Suami Putri Candrawathi tersebut dipecat lantaran menjadi dalang dari pembunuhan Brigadir J.

Ferdy Sambo sebelumnya merupakan jenderal bintang dua paling muda yang ada di institusi Polri.

Baca Juga: Putri Candrawathi Angkat Bicara, Ferdy Sambo Sempat Emosi, Kuat Maruf Akhirnya Beri Penjelasan

Ia merupakan lulusan Akpol tahun 1994 yang paling cepat mencapai jabatan Kadiv Propam Polri.

Namun sayangnya, kasus pembunuhan ajudannya menghentikan karir emas Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo sempat mengajukan banding atas putusan PTDH yang diterimanya dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Tapi, Polri dengan tegas menolak banding dari jenderal bintang dua tersebut.

Meskipun Ferdy Sambo saat ini sudah berstatus masyarakat sipil.

Namun beberapa pihak meyakini jika Ferdy Sambo masih punya senjata rahasia.

Senjata rahasia suami Putri Candrawathi ini dibongkar oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso.

Sugeng menyebut, senjata rahasia ini akan dipakai Ferdy Sambo untuk melakukan perlawanan diluar proses hukum.

Ia juga mengingatkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk waspada dengan serangan balik dari Ferdy Sambo.

Berikut rangkuman fakta tentang kasus Ferdy Sambo sampai hari ini :

  1. Bakal Bongkar Dosa Polisi

Sugeng meyakini perlawanan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo belum habis.

"Sebagai ‘polisinya polisi’ akan melakukan perlawanan dalam bentuk lain di luar proses hukum," kata Sugeng Teguh Santoso.

Baca Juga: Kemenaker: Jika Proses Verifikasi Data Berjalan Lancar, BSU 2022 Tahap 2 Bisa Segera Disalurkan Pekan Depan

Sugeng menyebut salah satu upaya perlawanan yang dilakukan yaitu bukan tidak mungkin Ferdy Sambo akan mengungkap dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh sejumlah anggota Polri.

“Pak Ferdy Sambo ini polisinya polisi, dia memegang banyak informasi terkait dugaan pelanggaran polisi yang sampai saat ini kita tidak tahu," kata Sugeng.

  1. Banyak Teman di Polri

Sugeng mengingatkan bahwa Ferdy Sambo masih memiliki teman di instansi Polri yang bisa membantunya untuk melakukan perlawanan.

“Upaya-upayanya di luar, komunikasi segala macam, kan beliau masih punya teman-teman segala macam,” kata.

  1. Fakta Pelecehan Seksual Putri Candrawathi

Lebih lanjut, Sugeng mengatakan ada beberapa upaya perlawanan yang dilakukan Ferdy Sambo telah membuahkan hasil.

Pertama, Sugeng menuturkan, soal tidak ditahannya istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J meski statusnya sudah tersangka.

Kedua, isu pelecehan seksual terhadap istrinya Putri Candrawathi yang tetap mengemuka di tengah proses hukum kasus pembunuhan Brigadir J.

Baca Juga: KPK Panggil 5 Pihak Swasta Sebagai Saksi Kasus Suap APBD Tulungagung

“Ini yang setidak-tidaknya dipertahankan, agar yang bersangkutan bisa memiliki ruang didalam pokok perkaranya di kasus pembunuhan berencana,” ujar Sugeng.

Seperti diketahui, Polri memutuskan menolak permohonan banding mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo terkait pemecatannya sebagai anggota Polri.

Adapun dalam sidang KKEP tanggal 25-26 Agustus 2022, Polri melakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau memecat Ferdy Sambo terkait kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Dengan putusan banding ini, Ferdy Sambo resmi dipecat dari instansi Polri.

“Menolak permohonan banding pemohon banding,” kata pimpinan sidang komisi banding Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryoto di Mabes Polri, Jakarta.

"Menguatkan putusan sidang komisi etik Polri tanggal 26 Agustus 2022 atas nama pelanggar Ferdy Sambo," imbuh Agung.

Sidang banding Ferdy Sambo dipimpin oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryoto.

Ferdy Sambo atau kuasa hukumnya tidak dihadirkan dalam pelaksanaan sidang banding karena dalam Peraturan Kepolisian (Perpol) Nomor 7 Tahun 2022 tidak ada kewajiban menghadirkan perlanggar etik.

Adapun Ferdy Sambo menjalani sidang KKEP setelah ditetapkan tersangka dalam kasus pembunuhan berencana ajudannya yang bernama Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Baca Juga: Cara Cek Status BPJS Ketenagakerjaan Penerima BSU di bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id

Ferdy Sambo juga diketahui telah kembali ditetapkan sebagai tersangka terkait obstruction of justice atau menghalangi penyidikan Brigadir J.

Tak Ada Seremonial Pemecatan Ferdy Sambo

Banding mantan Kadiv Propam Polri Irjen pol Ferdy Sambo terhadap putusan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) akhirnya ditolak.

Dengan demikian maka Ferdy Sambo secara resmi tidak lagi berstatus sebagai seorang jenderal bintang dua.

Tapi, Polri baru saja memastikan jika seremonial pemecatan terhadap Ferdy Sambo tak bakal digelar.

Dikutip dari YouTube Uncle Wira, tidak adanya seremonial pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) Irjen Ferdy Sambo sebagai anggota polri itu dikonfirmasi oleh Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.

Menurutnya, Polri tak akan menggelar seremonial pemecatan terhadap Ferdy Sambo karena adanya suatu alasan.

Baca Juga: Link Nonton Streaming Anime Isekai Yakkyoku Episode 11 Sub indo Resmi Bukan dari Otakudesu

"Nggak ada (seremonial), sudah diserahkan berarti sudah diberhentikan tidak dengan hormat," kata Dedi Prasetyo.

Dedi mengatakan bahwa nantinya Polri hanya akan melakukan penyerahan berkas administrasi PTDH kepada Ferdy Sambo.

Menurutnya, hal itu telah mewakili bentuk seremonial pencopotan Sambo.

"Serahkan saja sudah bentuk seremonial itu," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Majelis sidang kode etik dan profesi Polri (KKEP) memutuskan menolak permohonan banding mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo atas putusan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).

Keputusan pemecatan itu disampaikan langsung oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Agung Budi Maryoto.

Dia diketahui menjadi pemimpin sidang banding pemecatan Irjen Ferdy Sambo.

"Memutuskan permohonan banding dari pemohon banding Ferdy Sambo Irjen Pol dengan bomor NRP 73020260 jabatan pati Yanma Polri menolak permohonan pemohon banding," kata Agung saat memimpin sidang banding di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Dengan begitu, kata Agung, keputusan sidang banding Ferdy Sambo telah menguatkan putusan sidang KKEP yang digelar pada 25 Agustus 2022 lalu. Yakni, Sambo dipecat sebagai anggota Polri.

"Kedua, menguatkan putusan sidang KKEP," tutupnya.

Baca Juga: Siap Tempur! Kamaruddin Lakukan Klarifikasi, Tim Kuasa Brigadir J Kompak Sebut Tidak Akan Mundur

Pemecatan Ferdy Sambo seakan jadi angin segar bagi keluarga Brigadir J.

Pasalnya Ferdy Sambo adalah otak dari pembunuhan Brigadir J di rumah dinasnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun dinilai sudah menepati janji terkait kasus Ferdy Sambo.

Karena sebelumnya, Kapolri berjanji akan menindaktegas setiap polisi yang terlibat dalam kasus Brigadir J.

Bahkan polisi tersebut berpangkat sebagai seorang perwira tinggi (Pati) sekalipun.

Pernikahan Rahasia Ferdy Sambo

Isu tentang pernikahan rahasia antara Ferdy Sambo dan seorang wanita sempat menjadi trending di media sosial.

Kabar ini pertama kali diungkapkan oleh kuasa hukum keluarga Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjuntak.

Bahkan saat itu, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan jika salah satu alasan Brigadir J dieksekusi di rumah Ferdy Sambo karena membongkar pernikahan rahasia tersebut.

Tapi lama kelamaan isu tentang pernikahan rahasia Ferdy Sambo ini hilang bak ditelan bumi.

Belakangan ini isu tentang pernikahan rahasia kembali mencuat.

Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto pun memberikan pernyataan tentang informasi mengenai pernikahan rahasia itu.

Komjen Agus Andrianto membantah pernah memberikan informasi kepada Kamaruddin Simanjuntak soal pernikahan Irjen Ferdy Sambo dengan wanita lain yang disebut dengan ‘si cantik’.

“Saya tidak pernah menyampaikan hal itu, karena saya enggak tahu,” kata dia seperti dilansir dari YouTube Uncle Wira.

Menurutnya, dugaan Ferdy Sambo pernah menikah dengan wanita lain juga tidak pernah disuarakan oleh para saksi maupun tersangka yang diperiksa.

"Keterangan pun tidak pernah saya dapat dari yang kita periksa," bebernya.

Sebagai informasi, Kamaruddin Simanjuntak sempat menyebut nama Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim,

Brigjen Andi Rian Djajadi; dan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim, Brigjen Whisnu Hermawan soal informasi pernikahan Irjen Ferdy Sambo dengan wanita ‘si cantik’.

Menurut Kamaruddin, Ferdy Sambo yang merupakan mantan Kepala Divisi Propam Polri itu dengan ‘si cantik’ itu dinikahkan oleh rohaniawan.

"Si cantik itu saya konfirmasi ke Kabareskrim, Dirtipidum dan Dirtipideksus, dibenarkan mereka telah menikah dan dinikahkan oleh rohaniawan,” kata Kamaruddin dikutip dari Uya Kuya TV.

Makanya, Kamaruddin meminta kepada aparat kepolisian untuk menangkap rohaniawan yang menikahkan Ferdy Sambo dengan wanita sebutan ‘si cantik’ itu.

"Makanya saya bilang, tangkap rohaniawan itu. Kenapa menikahkan polisi perwira yang sudah menikah,” ujarnya.

Pernyataan Kamaruddin ini sangat meyakinkan.

Karena ada tiga orang perwira tinggi (pati) Polri atau jenderal yang membenarkan informasi pernikahan antara Sambo dengan wanita ‘si cantik’ itu.

"Kan yang membenarkan Kabareskrim, dan dua orang jenderal. Masa tiga jenderal kita tidak percaya? Saya kan dapat intelijen, laporan intelijen saya konfirmasi, kan begitu,” ucapnya.

Diketahui, hingga saat ini motif pembunuhan berencana Brigadir J masih bikin publik penasaran.

Meski motif sebenarnya belum terungkap ke publik.

Tapi motif dugaan pelecehan seksual yang melatarbelakangi pembunuhan yang semakin intensif dilontarkan pihak Ferdy Sambo.

Sebaliknya, Kamaruddin Simanjuntak menyampaikan motif tentang dugaan pernikahan Ferdy Sambo dengan wanita lain dengan julukan ‘si cantik’.

Hal itu juga dilontarkan Kamaruddin Simanjuntak saat menjadi bintang tamu dalam kanal YouTube Uya Kuya TV.

Kamaruddin menyebutkan seseorang yang berperan menikahkan mantan Kadiv Propam Polri tersebut.

Ia mengatakan informasi yang didapatkan telah dikonfirmasi kepada Polri. 

“Saya konfirmasi ke Kabareskrim, Dirtipidum maupun Dirtipideksus. Membeberkan bahwa mereka (Ferdy Sambo dan ‘si cantik’) telah menikah dan dinikahkan oleh rohaniawan,” ungkap Kamaruddin di kanal YouTube Uya Kuya TV.

Kamaruddin Simanjuntak beberapa kali meminta penyidik untuk menangkap rohaniawan tersebut.

Tetapi hingga saat ini tidak ada juga penyidikan terkait dugaan motif perselingkuhan ini.

Menurutnya, tindakan Ferdy Sambo ini dianggap menyalahi undang-undang.

“Tangkap rohaniawan itu. Kenapa menikahkan polisi perwira yang sudah menikah. Ferdy Sambo ini telah menikah di luar undang-undang,”kata Kamaruddin Simanjuntak.

“Joshua memberitahu kepada ibunya (Putri Candrawathi). Karena Ibu Putri itu kan dianggap ibunya,” ucapnya.

Hubungan gelap mantan Kadiv Propam dengan 'si cantik' tercium oleh Putri Candrawathi sejak 21 Juni 2022.

Pernikahan tersebut diizinkan oleh rohaniawan karena Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sudah tak harmonis.

"Mereka ini sudah lama tidak harmonis sehingga ketidakharmonisan itu dipakai sebagai dalih untuk Ferdy Sambo menikahi yang lain, sehingga rohaniawan mau menikahkan," ucapnya.

Ferdy Sambo Punya Masalah Kejiwaan

Ferdy Sambo mempunyai masalah kejiwaan hingga melakukan pembunuhan kepada Nofriyansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dugaan tersebut disampaikan Ketua Komisi Hak Asasi Manusia, Ahmad Taufan Damanik.

Dikutip dari Vox Timor, menurut Ketua Komnas HAM, pihaknya menduga bahwa Ferdy Sambo mempunyai masalah kejiwaan hingga melakukan pembunuhan kepada Nofriyansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Masalah kejiwaan yang dimaksud adalah adanya sifat superpower yang dimiliki Ferdy Sambo karena mempunyai jabatan sebagai Kadiv Propam Polri dan juga Ketua Satgasus Merah Putih.

“Bisa jadi psikopat, tapi ini bisa karena superpower itu. Dia bisa ngeyakinin dirinya, siapa yang bisa bongkar kejahatan saya, saya bisa suruh-suruh ini semua,” kata Taufan saat diwawancara langsung di Gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa 13 September 2022 sebagaimana dilansir dari berbagai sumber.

Adanya sifat superpower dari Ferdy Sambo ini membuatnya jumawa hingga bisa melakukan sesuatu yang melanggar hukum.

Masalah kejiwaannya ini membuat Ferdy Sambo ingin membunuh langsung sang korban.

“Bisa jadi ada kebencian kalau tidak dihabisi langsung. Karena dia merasa superpower,” ujarnya.

Dugaan Taufan ini merujuk kedudukan Ferdy Sambo yang semestinya dengan mudah bisa membunuh orang.

Dengan jabatan yang dimilikinya, Ferdy tentu bisa mengutus anak buahnya membunuh Yosua tanpa mengotori tangannya.

Namun pada kejadian ini, Sambo justru diduga ingin membunuh Yosua secara langsung.

“Sambo ini semestinya bisa dengan mudah menculik Yosua lalu dibawa ke Depok terus dibunuh ditabrakin truk gitu kan bisa,

Ngapain dia sampai susah-susah bunuh Yosua sendiri apalagi di rumah dinasnya sendiri lagi. Ini yang aneh menurut saya,” kata Taufan.

Dugaan Taufan semakin kuat ditambah dengan kesaksiannya yang melihat Ferdy Sambo cukup tenang menghadapi pembunuhan ini.

“Maka kita bilang extra judicial killing. Maka kita bilang dengan kekuasaannya dia itu dia bisa membunuh orang dengan semena-mena karena dia yakin tidak ada orang yang bisa bongkar itu,

Gak ada yang berani bongkar itu. Tenang loh dia, tanggal 8 kejadian, 11 sore baru diumumkan diatur semua sama dia,” ujarnya.

Dugaan munculnya penyakit kejiwaan ini juga berdasar pada Ferdy Sambo yang terlihat bisa menjadi garang namun suatu waktu bisa menangis.

“Waktu ngobrol sama saya itu dia nangis-nangis gitu. Tapi coba kamu lihat pada saat rekonstruksi kejadian itu, dia terlihat bengis,” kata Taufan.

Secara psikologi, menurut Taufan Sambo itu merasa kalau melakukan pelanggaran hukum itu dia bakal gak bisa kena. Karena dia superpower bahkan superpower dari Kapolri.

“Logikanya untuk membunuh kan pasti punya cara untuk menghilangkan jejak. Dia kan seharusnya bisa nyuruh orang untuk membunuh Yosua,

Tapi ini nggak ini orang ingin melihat langsung pembunuhan itu. Ini terbuktikan sudah berhari-hari susah sekali untuk menjerat dia?” ujarnya.

Kuat Maruf Beri Keterangan

Akhirnya Om Kuat salah satu tersangka dan Susi ART Putri Candrawathi berkata Jujur soal skenario Ferdy Sambo dalam kasus Brigadir J.

Om Kuat atau Kuat Ma'ruf dan Susi merupakan ART keluarga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Om Kuat alias Kuat Ma'ruf adalah sopir pribadi Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.

Saat peristiwa di Magelang dan Duren Tiga, disebut bahwa Kuat Ma'ruf berada di TKP.

Kini akhirnya Om Kuat atau Kuat Ma'ruf berkata jujur soal skenario Ferdy Sambo sang atasan.

Peristiwa berdarah di Duren Tiga mulai sedikit terang.

Polisi akhirnya menyampaikan hasil uji kebohongan (lie detector), terhadap lima tersangka.

Dari lima orang tersangka yang menjalani pemeriksaan, 3 diantaranya memberikan keterangan secara jujur, namun dua lainnya masih tidak diungkap oleh Polisi.

Tiga orang yang disebut berkata jujur adalah Tersangka Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Maruf. Ketiganya menjalani pemeriksaan lie detector pada Senin, 5 September 2022 lalu.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x