Sementara itu, beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan langsung diserbu suporter yang merasa kecewa.
Kerusuhan tersebut semakin membesar karena sejumlah flare dan benda-benda lainnya dilemparkan Aremania.
Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
Dengan jumlah petugas keamanan yang tidak sebanding dengan jumlah dari ribuan suporter Arema FC, petugas lalu menembakkan gas air mata didalam lapangan.
Gas air mata mendadak trending di media sosial Twitter usai kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.
Sebagaimana diketahui, polisi melakukan penembakan gas air mata saat membubarkan kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Gas air mata dituding menjadi penyebab banyaknya korban jiwa karena kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut.
Tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas, hingga menimbulkan kepanikan di area Stadion Kanjuruhan.
Para suporter banyak yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata hingga terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion dengan panik.