Mereka mencoba mengevakuasi menggunakan bantuan perahu karet, menyusuri rumah warga, mencari orang yang masih terjebak akibat banjir.
Sebagian warga memilih mengungsi ke rumah saudara, namun cukup sulit saat melewati medan jalan.
Di jalan ketinggian air mencapai lutut, kondisi serupa juga dirasakan untuk sekitar Taman Baca hingga Dangerakko.
Untungnya kini banjir beransur surut, ketinggian air paling tinggi telah menjadi sepinggang orang dewasa.
Hingga kini belum ada informasi lebih lanjut daerah mana saja yang terdampak banjir.
Semua pihak masih berupaya melakukan evakuasi, serta mencoba menanggulangi penyebab utama banjir yang terjadi di Palopo.***