Update! Kerugian Materiil Gempa Cianjur Hantam Puluhan Ribu Rumah, Kondisi Para Korban Pun Terungkap

- 23 November 2022, 22:01 WIB
Update! Kerugian Materiil Gempa Cianjur Hantam Puluhan Ribu RUmah, Kondisi Para Korban Terungkap
Update! Kerugian Materiil Gempa Cianjur Hantam Puluhan Ribu RUmah, Kondisi Para Korban Terungkap /Karawangpost

PORTAL NGANJUK - Belakangan ini masyarkaat tengah dikejutkan dengan adanya kabar yang menyayat hati berupa bencana gempa yang melanda Cianjur dengan kekuatan 5,6 magnitudo.

Bersamaan dengan sejumlah infrastruktur sarana prasarana umum yang hancur, Suharyanto menjelaskan, terdapat total 56 ribu lebih rumah warga yang rusak.

Perihal ini dirinci Suharyanto dalam Konferensi Pers, pada Rabu, 23 November 2022.

Baca Juga: Ferdy Sambo Buka Suara, Ungkap Keterlibatan Agus Andrianto Atas Kasus Tambang Ilegal, Diduga Terima Suap

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan akan membangun ulang rumah baru bagi korban gempa Cianjur yang rumahnya mengalami kerusakan berat, runtuh atau terpaksa di relokasi.

Korban pun banyak yang tertimpa puing-puing bangunan dengan diketahui jumlah korban luka-luka mencapai ratusan serta banyaknya korban meninggal dunia.

"Kerugian materil, rumah rusak 56.320 rumah, rumah rusak terdiri dari rumah rusak berat 22.241, rumah rusak sedang 11.641, rumah rusak ringan 22.090 rumah," kata dia.

Baca Juga: Akibat Gempa Cianjur, Rumah Rusak Total, Menteri PUPR Siap Bangun Ulang dengan Teknologi RISHABaca Juga: Ferdy Sambo Buka Suara, Ungkap Keterlibatan Agus Andrianto Atas Kasus Tambang Ilegal, Diduga Terima Suap

“Tentu saja (jumlah) ini akan terus diverifikasi,” kata dia lagi, dikutip PORTAL NGANJUK dari kanal YouTube BNBP Indonesia.

Suharyanto lantas mengatakan, data rumah rusak ini dipastikan tak keliru sebab dilakukan langsung oleh para ketua RT/RW, serta kepala desa.

Selain itu, untuk pendataan kerugian, ikut dikerahkan pihak Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas), hingga kepala organisasi perangkat daerah (OPD).

Membersamai seluruh tim tersebut, Kementerian PUPR turut menurunkan timnya untuk mendata rumah warga yang terdampak. "Jika bisa cepat, ini bisa segera kita perbaiki," kata Suharyanto

Baca Juga: Sule dan Budi Dalton Resmi Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Penistaan Agama Soal Miras Minuman Rasulullah

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan nantinya rumah baru tersebut akan dibangun dengan standar tahan gempa.

"Kalau dibangun baru harus dengan standar tahan gempa dari Kementerian PUPR. Itu perintah presiden," kata Menteri Basuki di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan pemerintah akan menanggung biaya pembangunan bagi rumah korban yang rusak berat, runtuh, atau terpaksa direlokasi.

Baca Juga: Akibat Gempa Cianjur, Telan Ratusan Nyawa dan Korban Luka-Luka, BNPB Fokuskan Pencarian ke 4 Lokasi Terisolir

"Jadi SOP-nya begitu, kalau rumahnya cuma retak-retak bisa diperbaiki sendiri itu diberikan stimulan yang merupakan tugasnya BNPB, tapi kalau yang runtuh seperti rumah warga, perkantoran, masjid, kantor Kodim, jembatan, itu merupakan tugasnya Kementerian PUPR untuk memperbaiki," tutur Basuki.

Nantinya, kata dia, rumah batu korban gempa Cianjur itu akan dibangun dengan teknologi tahan gempa Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).

Saat ini, Basuki mengatakan sudah memerintahkan Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR untuk melakukan verifikasi terhadap rumah-rumah korban gempa Cianjur.

"Kita punya RISHA, makanya misal ada yang rumah-rumah tahan gempa seperti ini, kita akan pakai. Saya sudah minta Dirjen Perumahan, beliau sudah stok, sudah membuat dulu modul-modul rumahnya, jadi sekarang tinggal angkut, tergantung pada Pemda karena Pemda harus menyiapkan tanahnya, nanti kita lakukan land clearing dan kita bangun," kata Basuki Hadimuljono, dikutip PORTAL NGANJUK dari Antara News.

Untuk diketahui, teknologi tahan gempa pada rumah RISHA merupakan perwujudan sebuah rumah dengan desain modular yaitu konsep yang membagi sistem menjadi bagian-bagian kecil (modul) dengan ukuran yang efisien agar dapat dirakit menjadi sejumlah besar produk yang berbeda-beda.

Desain bangunan rumah dengan sistem modular ini dapat diubah-ubah atau dikembangkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhan dari penghuninya. Selain itu pembangunan rumah dengan teknologi RISHA sangat cepat.

Sedangkan bagi korban yang rumahnya rusak ringan dan sedang akan mendapatkan kompensasi Rp50 juta yang merupakan stimulan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) fokus untuk melakukan pencarian korban di empat titik yang masih terisolir pada hari ketiga setelah Gempa Cianjur 5,6 Magnitudo.

Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto mengungkap di samping fokus ke pencarian korban pihaknya juga akan memastikan semua titik pengungsian terpusat di 14 titik dari 12 kecamatan terdampak.

Demikian disampaikan oleh Suharyanto sesuai melaksanakan Rapat Koordinasi bersama Pemkab Cianjur, BMKG, Basarnas, dan Kepala Desa di Pendopo Bupati, Rabu 23 November 2022.

“Kegiatan hari ini kita fokuskan di empat titik (lokasi pencarian),” ujarnya, dikutip PORTAL NGANJUK melalui Pikiran-Rakyat.com.

Adapun keempat titik tersebut di antaranya adalah Sektor 1 di Kampung Cugenang RT 2. Kedua, pencarian difokuskan ke sektor dua di Kampung Rawa Cina di desa Nagrak.

Selanjutnya, pencarian difokuskan di Sektor 3, Salakaoem Desa Sarampak. Keempat di Warung Sate Sinta.

Suharyanto menginstruksikan seluruh instansi terkait baik kepala desa hingga Babinsa dan Babinkamtibmas untuk tidak bergantung ke Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk mencari korban.

Suharyanto memerintahkan supaya 151 korban yang masih hilang bisa ditemukan sampai dengan masa tanggap darurat selesai.

Perintah itu disampaikan oleh Suharyanto melalui Rapat Koordinasi di Pendopo Kabupaten Cianjur pada Rabu 23 November 2022.

“Kemarin ada 268 yang meninggal dunia 122 yang bisa teridentifikasi. Kemudian ada 151 yang hilang. Pagi ini muncul 284 yang meninggal dunia. Ini datanya belum rapi,” katanya.

Diketahui gempa berkekuatan 5,6 Magnitudo mengguncang Cianjur pada Senin 21 November 2022.

Akibat dari adanya gempa ini diketahui sebanyak 268 korban jiwa yang meninggal dunia. Data ini terhitung pada Selasa 22 November 2022.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali merilis update gempa bumi pasca guncangan dahsyat yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat, pada Senin, 21 November 2022.

Seperti telah kita ketahui gempa bumi di Cianjur berkekuatan magnitudo 5.6 dengan kedalaman 10 kilometer, koordinat 6.84 Lintang Selatan (LS) -107.05 Bujur Timur (BT).

BMKG mencatat adanya gempa susulan yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat yang terjadi berkali-kali.

Gempa susulan di Cianjur terjadi setelah gempa utama bermagnitudo 5,6 mengguncang wilayah tersebut pada Senin, 21 November 2022, pukul 13. 21 WIB.

Sebelumnya diketahui, bahwa Cianjur diguncang oleh gempa bumi pada Senin kemarin. Adapun, gempa tersebut berpusat pada koordinat 107,05 BT dan 6,84 LS.

Diketahui, pusat gempa bumi tersebut berjarak sekitar 9,65 kilometer dari barat daya Cianjur atau 16,8 kilometer timur laut Sukabumi dengan memiliki kedalaman sejauh 10 kilometer.

Guncangan gempa itu pun tak hanya terasa di Cianjur saja, namun juga sampai terasa hingga ke wilayah Jakarta, Bekasi dan Bogor.

Adapun saat ini, menurut data BNPB hingga Selasa 22 November 2022 pukul 17.00 WIB, sudah ada 22.198 unit infrastuktur seperti rumah, rusak total akibat gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Senin 21 November 2022.

Kerusakan pada ribuan rumah warga tersebut membuat sedikitnya 58.362 orang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.***

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x