Covid-19 Kembali Jadi Ancaman, Jokowi Akui Terjadi Kenaikan Kasus Positif Covid Jelang Lebaran Idul Fitri 2023

- 14 April 2023, 13:18 WIB
Covid-19 Kembali Jadi Ancaman Jelang Idul Fitri 2023, Jokowi Akui Terjadi Kenaikan Kasus Covid Belakangan Ini (Foto: PMJ News/JSC)
Covid-19 Kembali Jadi Ancaman Jelang Idul Fitri 2023, Jokowi Akui Terjadi Kenaikan Kasus Covid Belakangan Ini (Foto: PMJ News/JSC) /

PORTAL NGANJUK – Presiden Jokowi mengakui bahwa kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan dalam berapa hari terakhir.

Kenaikan jumlah kasus positif Covid-19 ini terjadi menjelang Lebaran 2023 atau Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah tahun ini.

Meski begitu, Jokowi mengklaim situasi di Tanah Air masih relatif aman.

Bahkan kenaikan kasus Covid-19 kali ini masih berada di bawah standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Memang ada kenaikan tetapi kota masih jauh di bawah standarnya WHO. Standarnya WHO kurang lebih 8.000 dan kita berada di angka 600-900,

Aaya kira kita masih terkelola terkendali dengan baik," kata Jokowi kata Jokowi seusai meresmikan Hunian Milenial untuk Indonesia di Depok, Kamis 13 April 2023.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi maupun vaksun booster. Terutama menjelang arus mudik Lebaran 2023.

Baca Juga: Fakta Kesehatan: Puasa dapat Memicu Autofagi, yaitu Proses Detoks yang Buat Umur Panjang!

"Hati-hati, yang belum vaksin, yang belum booster segera minta divaksin agar semuanya lingkungan kita terjaga dari Covid," ujar Jokowi.

Pada Senin 10 April 2023, sebanyak 494 kasus Covid-19 baru tercatat dalam sehari. Kemudian sehari setelahnya, Selasa 11 April 2023 kasus menjadi 944.

Angka tersebut kemudian kembali naik pada Rabu 12 April 2023, menjadi 987 kasus per hari.

pasien yang sembuh tidak sampai setengahnya, yaitu 346 orang, dan untuk kasus aktif meningkat hingga 630 orang.

Tingkatkan Vaksinasi

Pemerintah pun terus meningkatkan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.

Kini masyarakat bisa mendapatkan vaksinasi Covis-19 hingga dosis ke-4 atau booster kedua.

Hal ini tertuang dalam surat edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/C/380/2023 Tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster Ke-2 Bagi Kelompok Masyarakat Umum.

Vaksin dosis booster kedua ini dapat diberikan dengan dengan jarak waktu enam bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama.

Disamping itu, hingga kini belum ada pengumuman resmi dari pemerintah terkait dengan pembatasan atau PPKM jelang leberan 2023.

Jenis Vaksin yang Diperbolehkan

Merujuk pada SE Nomor HK.02.02/C/380/2023 Tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster Ke-2 Bagi Kelompok Masyarakat Umum, ada beberapa jenis vaksin yang akan diberikan.

Baca Juga: Pantai hingga Gunung, Ini 8 Tempat Wisata di Banyuwangi yang Bisa Didatangi saat Libur Lebaran!

Dalam SE itu juga menerangkan bahwa jenis vaksin yang dapat digunakan adalah vaksin Covid-19 yang telah mendapat Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

  1. Booster pertama AstraZeneca

– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

– AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

  1. Booster pertama Sinovac

– AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

– Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Inavac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

  1. Booster pertama Moderna

– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

  1. Booster pertama Pfizer

– Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml

– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

– AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

  1. Booster pertama Sinopharm

– Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

  1. Booster pertama Janssen (J&J)

– Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml

– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

  1. Booster pertama Covovax

– Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x