Network
Hal yang sama dirasakan pemudik bernama, Tiwi. Ia melakukan perjalanan mudik menggunakan transportasi umum, yang awalnya merasa khawatir kini tidak lagi merasa was-was mengenai tindak kejahatan yang bisa tiba-tiba terjadi.
Menurut Tiwi, perjalanan mudiknya dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa dirasa tenang, karena terdapat penjagaan dan pengamanan dari aparat kepolisian di beberapa titik-titik yang berpotensi rawan tindak kejahatan.
“Terima kasih juga untuk pihak terkait, polisi-polisi yang amankan daerah rawan macet, pejalan kaki yang sekiranya banyak copet untuk tahun ini, Alhamdulillah lancar. Sudah tidak ada kendala sama sekali. Perjalanan mudiknya lancar. Tidak ada hambatan sama sekali,” ungkap Tiwi ditemui di Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Tidak hanya itu, masyarakat sebagian besar juga merasa puas atas kinerja dari TNI, Polri dan seluruh lintas terkait yang telah bekerja keras mewujudkan arus mudik dan balik tahun ini, yang tentram, aman dan lancar.
“Senang sekali saya tahun ini bisa mudik bersama keluarga tercinta. Dan terima kasih buat pelayanan dan juga pengawalan dari instansi terkait. Mudah-mudahan tahun depan, ada pelayanan seperti ini lagi,” ungkap pemudik bernama Malik, dilokasi yang sama.
Selain itu penting untuk diketahui, pihak kepolisian telah memberikan laporannya, mengenai puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada pekan ini.
Faktor yang menyebabkan puncak arus balik ini, diantaranya karena adanya kebijakan diskon tarif tol hingga 20% yang sudah ditetapkan pemerintah.
Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Agus Suryo Nugroho memaparkan jika terdapat dua skenario yang kemungkinan akan ditetapkan untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan pada arus balik.
Pertama, yaitu kebijakan one way nasional yang rencananya akan diperpanjang hingga pukul 24.00 WIB.
“Tapi untuk one way lokal tidak. Karena kapasitas kendaraan tidak padat,” ungkap Pol Agus Suryo Nugroho.
