Mulai dari Dehidrasi sampai Heat Stroke, Berikut Bahaya Suhu Panas yang Terjadi di Indonesia!

- 30 April 2023, 17:14 WIB
Mulai dari Dehidrasi sampai Heat Stroke, Berikut Bahaya Suhu Panas yang Terjadi di Indonesia!
Mulai dari Dehidrasi sampai Heat Stroke, Berikut Bahaya Suhu Panas yang Terjadi di Indonesia! /

PORTAL NGANJUK – Dilansir dari laman resmi bmkg.go.id,kurang lebih satu minggu ini, hampir sebagian negara-negara di Asia Selatan terdampak gelombang panas atau “heatwave”. Badan Meteorologi di Bangladesh, Myanmar, India, Cina, Thailand, dan Laos melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40°C yang berlangsung beberapa hari belakang dengan rekor suhu maksimum di wilayahnya.

Sedangkan di Indonesia, suhu maksimum harian mencapai 37,2॰C di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat pekan lalu, meskipun beberapa daerah lainnya memiliki suhu tertinggi pada kisaran 34॰C sampai 36॰C sampai saat ini.

Namun suhu panas di Indonesia tersebut bukan dampak dari gelombang panas, melainkan akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Akibatnya, terdapat beberapa masalah kesehatan yang bisa saja dialami masyarakat Indonesia, seperti dikutip dari halodoc.com, seperti:

 

  1. Heat Exhaustion

Heat Exhaustion merupakan kelelahan yang terjadi akibat naiknya suhu udara. Beberapa gejalanya meliputi keringat berlebih, pusing, denyut nadi cepat, tekanan darah rendah saat berdiri, dan sakit kepala. Heat exhaustion terjadi ketika tubuh tidak bisa mendinginkan dirinya sendiri dalam cuaca panas.

  1. Heat Stroke

Heat Stroke dapat terjadi apabila heat exhaustion tidak segera mendapatkan penanganan. Biasanya terjadi akibat terpapar cuaca panas dalam waktu yang lama, atau melakukan aktivitas fisik dalam suhu tinggi. Ciri-cirinya yaitu meningkatnya suhu tubuh, kulit merah dan panas, mual dan muntah, pernapasan cepat, dan perubahan perilaku seperti kebingungan, lekas marah, atau bicara cadel.

  1. Rhabdomyolysis

Rhabdomyolysis (rhabdo) adalah kondisi medis yang terkait dengan tekanan panas dan aktivitas fisik yang berkepanjangan. Kondisi ini menyebabkan kerusakan, pecah, dan kematian pada otot. Gejalanya antara lain; kram atau nyeri otot, urin berwarna gelap, frekuensi urin menurun, dan kelemahan.

 

  1. Kanker Kulit

Walaupun Indonesia tidak mengalami gelombang panas, tetapi BMKG telah mengonfirmasi bahwa indeks sinar ultraviolet mengalami peningkatan. Sinar ultraviolet (UV) dapat menyebabkan berbagai penyakit kulit termasuk kanker kulit. Terekspos terlalu banyak radiasi sinar UV dapat menargetkan DNA dalam sel kulit. Akibatnya sel tidak bekerja sesuai dengan fungsinya, dan menyebabkan sel terlalu sering membelah diri hingga kemudian membentuk tumor.

  1. Biang Keringat

Walaupun cenderung tidak membahayakan, tetapi biang keringat bisa membuat tidak nyaman. Biang keringat terjadi ketika keringat terperangkap dalam kulit, sehingga menimbulkan benjolan atau bruntusan yang dalam dan meradang. Bahkan beberapa bentuk biang keringat dapat menimbulkan rasa gatal.

  1. Dehidrasi Parah

Kondisi dehidrasi yang parah terjadi ketika tubuh mengeluarkan keringat terlalu banyak. Saat produksi keringat berlebih, tidak hanya cairan saja yang hilang, tetapi gula dan garam dalam tubuh juga ikut hilang, sehingga menyebabkan rasa lemas, pusing, sampai pingsan. ***

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah