Setelah lulus dari Universitas Indonesia, Anies Baswedan bekerja sebagai peneliti di Center for Strategic and International Studies (CSIS) dari tahun 1995 hingga 1998. Ia kemudian bekerja sebagai dosen di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) dari tahun 1998 hingga 2007. .
Pada tahun 2007, Anies Baswedan diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia menjabat posisi ini hingga 2014.
Pada 2016, Anies Baswedan dicalonkan sebagai calon wakil presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dalam pemilihan presiden 2014. Namun, ia kalah dalam pemilihan dari Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Pada 2017, Anies Baswedan dicalonkan sebagai gubernur Jakarta oleh Partai Nasdem. Dia memenangkan pemilihan dan dilantik sebagai gubernur pada 16 Oktober 2017.
Sebagai gubernur, Anies Baswedan fokus pada perbaikan sistem pendidikan dan kesehatan di Jakarta. Sejumlah proyek infrastruktur pun ia laksanakan, seperti pembangunan MRT Jakarta dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Penampilan Anies Baswedan sebagai gubernur dipuji banyak pihak. Namun, ia juga dikritik karena penanganannya terhadap protes Jakarta 2019.
Pada 2022, Anies tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri kembali sebagai gubernur. Ia digantikan oleh Ahmad Riza Patria.
Anies Baswedan adalah tokoh populer di Indonesia. Ia dipandang sebagai pemimpin yang karismatik dan cerdas. Ia juga dikenal karena pandangannya yang progresif tentang pendidikan dan kesehatan.
Baswedan menikah dengan Fery Farhati Ganis. Mereka memiliki empat anak.
Anies Baswedan adalah seorang Muslim yang taat. Dia shalat lima kali sehari dan puasa selama bulan Ramadhan.