“Saya minta PSSI dan LIB melakukan investigasi kenapa ini bisa terjadi,” kata Amali melalui video yang diterima di Jakarta, dikutip dari ANTARANEWS, Minggu, 2 Oktober 2022.
Amali mengatakan bahwa ia belum mengetahui secara pasti penyebab dari peristiwa tersebut.
“Saya prihatin dan menyesalkan atas kejadian ini. Apalagi korban cukup banyak. Ini pelajaran untuk kita semua agar tidak terulang lagi,” tambah Amali.
“Ini adalah olahraga. Dalam pertandingan bisa menang dan kalah. Edukasi kepada penonton ini harus lebih lagi disadarkan bahwa pertandingan sepakbola dan cabang lainnya itu pasti ada menang dan kalah. Apapun kondisinya harus diterima,” pungkasnya.
Federasi sepakbola dunia, FIFA, sudah melarang penggunaan gas air mata di dalam stadion.
Ketentuan ini tertulis dalam Pasal 19 b yang berbunyi No firearms or crowd control gas shall be carried or use (senjata api atau gas untuk mengontrol kerumunan dilarang dibawa serta digunakan).
Akibat peristiwa ini, PT LIB resmi mengehentikan BRI Liga 1 selama sepekan. ***