Baca Juga: Jangan Simpan 11 Jenis Makanan Ini di Lemari Es, Karena Bahaya Bagi Kesehatan
"Tradisi ini adalah salah satu wajah Indonesia dimana nilai-nilai gotong-royong dan kebersamaan menjadi energi yang menyatukan warga.
Saya bangga dengan Banyuwangi, disini meskipun daerahnya terus maju dan modern tapi tidak meninggalkan adat tradisi yang di dijaga oleh warga," kata Danlatamal Edwin.
Arak-arakan dimulai dari pusat pemukiman Rejopuro menuju sumber air yang bernama Sumber Hajar. Lalu ithuk-ithuk tersebut dimakan bersama-sama setelah berdoa bersama di sumber air tersebut.
Sumber Hajar sangat penting bagi masyarakat Rejopuro karena air nya yang sangat melimpah dimanfaatkan untuk mengairi sawah dan kebutuhan sehari hari.
Bupati Anas mengatakan, tradisi ini merupakan salah satu kearifan lokal yang mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga keseimbangan alam.
Kenduri yang digelar di sumber air, lanjut dia, menandakan begitu pentingnya setiap manusia untuk menjaga sumber air sebagai salah satu sumber kehidupan manusia.
"Kami akan terus menjaga tradisi semacam ini di tengah modernitas yang terus tumbuh. Tradisi yang diwariskan leluhur ini, menunjukkan bagaimana kita manusia harus menghormati dan menjaga alam ini dengan bijaksana," ujar Anas.