Tradisi Ithuk-Ithukan, Merawat Tradis Merawat Mata Air

- 6 November 2021, 17:30 WIB
Tradisi Ithuk-Ithukan, Merawat Tradis Merawat Mata Air
Tradisi Ithuk-Ithukan, Merawat Tradis Merawat Mata Air /Tangkap layar kanal Youtube BWI INFO

Sesepuh Dusun Rejopuro, Sarino mengatakan, tradisi ithuk-ithukan ini digelar setiap 12 Dulqaidah (bulan ke sebelas penanggalan Hijriyah).

Tradisi ini ini selain sebagai bentuk rasa syukur atas rahmat dari Yang Maha Agung atas sumber daya alam yang melimpah, ini juga digelar agar masyarakat bisa saling kepethuk (bertemu-red).

"Ithuk ini juga diambil dari kata kepethuk. Thuk lalu menjadi ithuk. Banyaknya ithuk yang disajikan ini menandakan jangan sampai ada masyarakat yang lapar. Semua harus kebagian, bahkan yang sedang sakit sekali pun akan kami antarkan ithuk ini ke rumahnya," ujar Sarino.

Tradisi ini, imbuh Sarino, merupakan bentuk syukur warga atas sumber air di desanya yang melimpah dan tidak pernah kering. "Kami bisa mengairi sawah dan melakukan aktivitas lainnya di sumber tersebut. Berkat sumber air itu pula, hidup kami disini jadi terasa nikmat, warga menjadi dekat satu sama lain dan mudah memaafkan," kata Sarino.Itu sebabnya, imbuh Sarino, dusun ini dinamakan Dusun Rejopuro. Rejo artinya ramai, Puro artinya memaafkan.***

 

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x