PORTAL NGANJUK - Polisi digegerkan dengan sebuah paket yang menimbulkan ledakan di sekitar area Asrama Brimob Grogol Indah, Sukoharjo.
Polisi menduga sumber ledakan berasal dari sebuah kotak paket yang berisi zat peledak berwarna hitam pekat.
Dari informasi yang didapat, terlihat paket terbungkus sebuah kardus yang memiliki bentuk kotak, dari penampakan tidak ada hal yang mencurigakan.
Layaknya paket umumnya, wadah yang digunakan adalah kardus bekas, paket lewat dari kecurigaan karena tertulis jelas identitas penerima, pengirim, bahkan berat paket tertulis 200 gram.
Sempat melakukan jumpa pers yang disampaikan oleh Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi.
Dijelaskan bahwa setelah memeriksa tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan bubuk hitam yang diduga kuat merupakan bahan peledak untuk pembuatan petahan.
Akibat tindakan itu penerima paket telah diamankan dan dimintai keterangan lebih lanjut, untuk saat ini terdapat anggota polisi yang terdampak ledakan.
Paket berasal dari Indramayu, sempat dipesan pada 22 April 2021, pemilik paket memiliki inisial A.
Selain itu polisi mengamankan 1 orang asal Indramayu berinisial S, merupakan pengirim paket.
Keterangan Luthfi menjelaskan, ledakan terjadi sekitar pukul 18.20 WIB, tepatnya pekarangan kosong samping rumah salah satu anggota Brimob.
Tim penjinak bom Gegana Brimob menyebut ledakan dipicu oleh bubuk hitam yang diduga bahan baku petasan.
CV Mandiri Sujono Indramayu menjadi sorotan, meskipun demikian pihak Luthfi menekankan ini bukan unsur terorisme atau teror kepada anggota Brimob.
Baca Juga: Lahir Bulan Oktober, Ini 14 Nama Bay iLaki-Laki Islami Pembawa Rezeki
Hanya terdapat unsur lalai petugas, motifnya masih didalami lebih lanjut.
Pernyataan yang muncul terkait temuan ini, mengapa bahan peledak bisa ada di lokasi TKP?
Ternyata itu merupakan barang disaat dari petugas sejak tahun 2021.
Disebutkan bahwa paket diamankan saat di Jurug, setelah itu dibawa ke Grogol, kemudian dugaan sementara ada kelalaian petugas yang menyebabkan insiden ledakan terjadi.
"Tapi itu lokasi di pekarangan kosong, entah itu anggota inisiatif membakar atau membuang kita dalami kalau anggota sudah sadar," kata Luthfi.***