Dampak Wabah PMK ‘Penyakit Mulut dan Kuku’ Terhadap Pedagang Daging Sapi

- 30 Juni 2022, 13:35 WIB
Dampak Wabah PMK ‘Penyakit Mulut dan Kuku’ Terhadap Pedagang Daging Sapi
Dampak Wabah PMK ‘Penyakit Mulut dan Kuku’ Terhadap Pedagang Daging Sapi /

PORTAL NGANJUK – Wabah PMK “penyakit mulut dan kuku” yang meyerang hewan. Khususnya hewan ternak terutama sapi kini berdampak terhadap pedagang daging sapi di pasar tradisional.

Walau pakar kesehatan Fakultas Kedokteran hewan Universitas Airlangga Surabaya, Prof Mustofa Helmi, sudah mengakatan bahwa jika daging sapi yang terjangkit PMK aman untuk di konsumsi akan tetapi harus melalui proses pelayuan terlebih dahulu.

“Proses pelayuan adalah metode dimana daging sapi digantung terlebih dahulu sebelum di masak guna untuk menurunkan PH dari daging tersebut”, Ujar Prof. Mustofa, Rabu, 11 Mei 2022.

Namun demikian tidak sedikit warga masih enggan untuk mengkonsumsi daging terutama daging sapi.

Di karenakan hewan ternak sapi lah yang paling banyak terjangkit virus PMK “penyakit mulut dan kuku” bahkan saat ini virus PMK sudah menyerang hewan ternak lainnya yaitu kambing.

Lalu bagaimanakah dampaknya wabah virus PMK terhadap para pedagang daging di pasar tradisional?

Subagio (38) Salah satu pedagang daging sapi yang berjualan di pasar Ngoro, Kabupaten, Jombang, Jawa Timur yang berhasil tim PORTAL NGANJUK temui pada Kamis, 30 Juni 2022 yang mengaku terkena imbas dari wabah PMK ini.

Mari covid, sakniki ganti PMK (habis covid, sekarang ganti PMK)”,ucapnya

Baca Juga: Popo Berbie Meninggal Dunia, Ibu Popo Berbie Tiktok Beri Klarifikasi Sebenarnya!

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x