Gempa Terkini di Pangandaran, BMKG Ingatkan Tragedi Tsunami 2006, Getaran Hingga Bandung

- 17 Juli 2022, 13:07 WIB
Gempa Terkini di Pangandaran, BMKG Ingatkan Tragedi Tsunami 2006, Getaran Hingga Bandung
Gempa Terkini di Pangandaran, BMKG Ingatkan Tragedi Tsunami 2006, Getaran Hingga Bandung /Twitter @infobmkg/

PORTAL NGANJUK - Gempa bumi mengguncang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pada Sabtu, 16 Juli 2022 malam.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap terjadi dua kali gempa tektonik yang berpusat di Kabupaten Pangandaran.

Gempa pertama terjadi pada pukul 21.41 WIB dengan kekuatan 4.4 M yang berpusat di 8.27 LS dan 107.83 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 97 KM Barat Daya Pangandaran pada kedalaman 16 KM.

Sedangkan gempa kedua terjadi pada pukul 22.05 WIB berkekuatan 4,9 yang berpusat di koordinat 8.17 LS dan 107.89 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 84 KM Barat Daya Pangandaran pada kedalaman 28 KM.

Gempa yang menggetarkan Pangandaran terasa hingga ke Bandung. Pendengar  Radio PRFM yang tinggal di Soreang, Bandung juga merasakan guncangam pada malam hari. Dan juga pendengar Radio PRFM di Ciwidey juga melaporkan hal yang sama.

Hartanto selaku Kepala BMKG Wilayah II Tangerang menjelaskan , kedua gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktifitas subduksi Lempeng Indo Australia yang menunjam ke Lemperng Eurasia.

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Hartanto.

Sementara itu, ketua Tagana Pangandaran Nay mengatakan, walaupun gempa mengguncang Pangandaran sebanyak 2 kali namun suasana tetap kondusif. "Warga tetap diam di rumah dan tidak panik", ujar Nay

Gempa yang terjadi kali ini Sabtu, 16 Juli 2022 mengingatkannya akan kejadian Tsunami yang menimpa Pangandaran tahun 2006 silam.

Terlihat beberapa update status warga Pangandaran, bahwa tanggal 17 Juli merupakan hari mengenang Tsunami di Pangandaran.

"Besok 17 Juli (hari ini) mengingat peristiwa kelam 2006 tsunami di Pangandaran, semoga tak pernah terulang lagi. Pasca kejadian gempa malam ini banyak warga Pangandaran yang mengingat kejadian tersebut," ucap Nay

Lebih lanjut, Nay juga menceritakan kejadian tsunami 16 tahun silam. Kondisinya saat itu habis libur sekolah pada Senin, 17 Juli 2006 sore hari. Banyak wisatawan yang masih berkunjung ke pantai Pangandaran, akan tetapi tidak seramai waktu hari minggu

"Kejadian tsunami Pangandaran terjadi pada sore hari yang tidak terduga, getaran gempanya tak mengagetkan, cenderung bergoyang mengayun, tapi durasinya cukup lama," ucap Nay sambil mengingat kejadian kelam itu.

Bahkan saat terjadi gempa, banyak yang tidak merasakannya. Namun tiba-tiba orang berhamburan dari pantai, seketika itu terjadi kekacauan. Mereka ada yang evakuasi mandiri, ada yang lari, naik mobil dan motor.

"Semua histeris banyak yang terpisah dengan keluarga. Termasuk saya yang sempat kembali turun mencari kakek yang baru ketemu di hari kedua. Alhamdulillah ternyata ada yang evakuasi ke rumahnya bu Susi," kata Nay

Pada saat sebelum tsunami Pangandaran, Nay mengaku dirinya berniat renang ke pantai. "Namun masih di rumah, keburu ada gempa dan tsunami," ucap Nay.

Untuk memulihkan rasa traumanya membutuhkan waktu yang cukup lama. "Trauma itu hilang setelah beberapa tahun. "Mudah-mudahan tidak pernah terulang," kata Nay.

"Kita berdoa sama-sama, semoga semua dilindungi Oleh Allah Swt. Alfatihah untuk semua korban tsunami yang sudah mendahului kita, al Fatihah," ujarnya.

Semoga gempa susulan tidak terjadi lagi di Pangandaran, dan semoga tsunami tidak terulang lagi.***

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x