PORTAL NGANJUK – Rusia dikabarkan mengajukan dua perkara administratif terhadap Google karena dianggap tidak menghapus konten terlarang di YouTube.
Menurut Regulator komunikasi Rusia, Roskomnadzor menyebutkan bahwa YouTube sebagai platform utama ‘perang informasi’ terhadap Rusia.
Kini Rusia diduga sedang mengembangkan alternatif lain untuk Google Play dan digadang akan meluncurkannya pada Mei 2022.
YouTube dan Google Play pada bulan ini menangguhkan layanan pembayaran di Rusia, termasuk untuk layanan berlangganan.
Organisasi Rusia yang berfokus pada pengembangan digital akan mengembangkan aplikasi pengganti Google Play di sana.
Baca Juga: UPDATE Harga Minyak Goreng Terbaru Seluruh Provinsi di Indonesia, Tertinggi Rp46.600 Per Kilo
Dikutip oleh PORTAL NGANJUK dari laman Antara pada 30 Maret 2022.
“Sayangnya warga Rusia tidak bisa lagi menggunakan Google Play secara normal untuk membeli aplikasi. Pengembangan kehilangan sumber pendapatan mereka,” ujar Direktur Proyek Digital Platforms, Vladimir Zykov.
Aplikasi pengganti Google Play di Rusia disebut “NashStore” yang berarti “toko kami”.