Network
PORTAL NGANJUK – Beberapa waktu yang lalu seorang bocah SD di Tasikmalaya dikabarkan meninggal dunia akibat depresi dimana ia diduga korban perundungan atau bullying.
PH (11) yang merupakan murid kelas VI sekolah dasar di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya dilaporkan mengalami depresi usai diduga dirundung oleh teman-temannya.
Akibat dari perundungan tersebut, korban mengalami depresi berat hingga tidak mau keluar rumah.
Ad (41) dan Ti (39) yang merupakan orang tua korban tampak sedih saat bercerita tentang pengalaman pahit yang diderita anaknya tersebut.
Ibu korban, menuturkan bahwa anaknya sering mengeluhkan sakit tenggorokan dan kerap kali dipukul oleh teman-temannya.
Bahkan, beberapa waktu lalu beredar sebuah video dimana korban diketahui dipaksa sejumlah orang yang diduga merupakan teman-temannya untuk menyetubuhi kucing.
Menurut Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, melalui video tersebutlah kemudian kejadian perundungan itu mengemuka.
"Korban diduga sempat mengalami dugaan perundungan, sampai depresi, dan akhirnya meninggal dunia,” ujar Ato, Rabu 20 Juli 2022 dilansir dari Pikiran Rakyat.
