Ketupat, Sebagai Hidangan Khas Lebaran di Indonesia, Bagaimana Asal-Usulnya? Cek di Sini

- 10 April 2023, 13:45 WIB
Ketupat, Sebagai Hidangan Khas Lebaran di Indonesia,  Bagaimana Asal-Usulnya? Cek di Sini
Ketupat, Sebagai Hidangan Khas Lebaran di Indonesia, Bagaimana Asal-Usulnya? Cek di Sini /Instagram @liang.er_kitchen

Ketupat biasanya lebih dikenal sebagai ‘kupat’ oleh sebagian besar masyarakat Jawa dan Sunda. Kupat memiliki makna sebagai ‘ngaku lepat’ atau mengakui kesalahan.

Oleh sebab itu, akan selalu ada tradisi ‘sungkeman’ yang selalu masyarakat Indonesia lakukan pada saat Hari Raya Idul Fitri.

Tradisi tersebut biasanya tindakan berupa, orang yang lebih muda akan duduk bersimpuh di hadapan orang yang lebih tua, sambil meminta maaf atas kesalahan-kesalahan yang pernah menyinggung, baik disengaja maupun tidak disengaja.

Selain itu beberapa orang juga ada yang menyebutkan jika ketupat memiliki makna sebagai ‘laku papat’ atau bermakna empat tindakan. Empat tindakan tersebut biasanya dilakukan pada saat hari Raya tiba, yaitu lebaran, luberan, leburan, dan laburan.

Kata ‘Lebaran’ biasanya memiliki makna artinya usai. Menandakan bahwa waktu berpuasa pada bulan Ramadhan telah selesai, sehingga masyarakat mengadakan acara Lebaran.

Untuk kata ‘Luberan’ memiliki makna melimpah. Yang artinya umat muslim berbagi sedikit rezeki yang di punya kepada orang yang membutuhkan. Biasanya hal tersebut dilakukan berupa zakat atau sedekah.

Baca Juga: Berniat Mudik? Cek Segera Daftar Tarif Jalan Tol Trans Jawa Lengkap Terbaru 2023!

Selanjutnya ada kata ‘Leburan’ memiliki arti melebur. Atau dapat diartikan juga sebagai, saat lebaran berlangsung semua dosa dan juga kesalahan-kesalahan masa lalu akan melebur atau hilang, sebab semua umat muslim saling maaf-maafan.

Terakhir ada kata ‘Laburan’ berasal dari kata labur atau kapur, biasanya zat kapur dikenal dikalangan masyarakat sebagai penjernih air atau pemutih dinding. Dimaksudkan jika saat Hari Raya Idul Fitri, setiap umat Islam kembali suci lahir dan batin.

Halaman:

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah