PORTAL NGANJUK – Aksi protes invasi Moskow ke Ukraina membuat sejumlah lebih dari 750 orang di tangkap di seluruh kota-kota Rusia.
Kelompok pemantau independen OVD-Info mengatakan polisi telah menangkap sedikitnya 756 orang selama demonstrasi di 37 kota Rusia.
Bahkan Kremlin mengesahkan Undang-Undang yang berlaku sejak 4 Maret yang mengkriminalisasi pelaporan perang independen dan protes terhadap perang, dengan hukuman hingga 15 tahun penjara.
Baca Juga: Rusia Menyerang Rumah Sakit di Ukraina, Pejabat Rusia: Situasi Kemanusiaan di Ukraina terus Memburuk
Bahkan mereka juga mengaku kesulitan melakukan aksi protes ke jalanan.
Dikutip oleh PORTAL NGANJUK dari laman Aljazeera pada 14 Maret 2022.
“Sangat sulit bagi orang untuk turun ke jalan dan memprotes,” kata Bernard Smith.
“Siapa pun yang mencoba keluar atau terlihat seperti pengunjuk rasa telah diseret dengan kasar,” ujarnya.
Perlu diketahui bahwa Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi darat, udara dan laut ke Ukraina pada 24 Februari bulan lalu.
Kini berita terkait invasi yang terjadi di Ukraina telah membanjiri media-media berita dan menjadi buah bibir para warganet.
Hingga kini masih belum ditemukan titik tengah untuk memecahkan masalah yang terjadi antara dua negara ini yakni Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Pemutusan Hubungan Bank Rusia dari SWIFT Dapat Membantu Perdagangan Mata Uang Nasional
Invasi di Ukraina menyebabkan beberapa infrastruktur rusak dan memakan banyak korban jiwa.
Berbagai upaya dilakukan oleh beberapa pihak untuk meredam aksi invasi ini. Bahkan Presiden Vladimir Putin juga mendapat kecaman dari beberapa negara.