Belum Usai Covid-19 dan Hepatitis Akut, Muncul Ancaman Cacar Monyet Semakin Menyebar di Dunia

20 Mei 2022, 13:52 WIB
Belum Usai Covid-19 dan Hepatitis Akut, Muncul Ancaman Cacar Monyet Semakin Menyebar di Dunia /CDC

PORTAL NGANJUK – Masyarakat dunia kembali dihebohkan dengan muculnya penyakit Cacar Monyet yang belakangan menyebar di penjuru dunia terutama di Eropa.

Penyakit cacar Monyet ini muncul di tengah pandemic covid-19 dan Hepatitis Akut yang belum kunjung tuntas.

Bahkan Inggris menawarkan vaksin cacar kepada petugas kesehatan dan orang lain yang mungkin terpapar cacar monyet, ketika penyakit itu menyebar di beberapa bagian Eropa.

Baca Juga: Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Dinilai Meningkat, Sri Mulyani Targetkan Angka Kemiskinan Turun 8,5 Persen

Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), tidak ada vaksin khusus untuk cacar monyet.

Tetapi data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa vaksin yang digunakan untuk membasmi cacar 85 persen efektif untuk melawan cacar monyet.

"Mereka yang membutuhkan vaksin telah ditawari," kata seorang juru bicara UKHSA, tanpa memerinci berapa banyak orang yang telah divaksin sejauh ini.

Cacar monyet adalah penyakit virus yang biasanya ringan dan ditandai dengan gejala demam serta ruam bergelombang yang khas.

Ada dua varian utama: varian Kongo yang lebih parah dengan tingkat kematian hingga 10 persen dan varian Afrika Barat yang memiliki tingkat kematian sekitar 1 persen.

Pertama kali diidentifikasi pada monyet, penyakit itu biasanya menyebar melalui kontak dekat dan sebagian besar terjadi di Afrika barat dan tengah.

Karena cacar monyet jarang menyebar di tempat lain, serentetan kasus baru di luar benua itu telah memicu kekhawatiran.

Di Inggris, sembilan kasus varian Afrika Barat telah dilaporkan sejauh ini.

Kasus cacar monyet di Eropa pertama dikonfirmasi pada 7 Mei 2022 pada seseorang yang kembali ke Inggris dari Nigeria, di mana cacar monyet merupakan penyakit endemik.

Baca Juga: PA 212 Siap Gelar Demo Akbar di Dubes Singapura Buntut Deportasi UAS, Polisi: Belum ada Pemberitahuan dan Ijin

Sejak itu, Portugal telah mencatat 14 kasus dan Spanyol telah mengonfirmasi tujuh kasus. Amerika Serikat dan Swedia juga masing-masing melaporkan satu kasus.

Pihak berwenang Italia telah mengonfirmasi satu kasus, dan mencurigai dua kasus lain.

Terbaru, Badan Kesehatan Publik Kanada pada Kamis 19 Mei 2022 telah mengonfirmasi dua kasus pertama infeksi virus cacar monyet di negara itu setelah otoritas di Provinsi Quebec mengatakan mereka tengah menginvestigasi 17 kasus yang dicurigai.

Sejumlah negara termasuk Portugal dan Spanyol telah melaporkan kasus cacar monyet dalam beberapa minggu terakhir.

Dengan kasus Amerika Serikat yang diidentifikasi pejabat Kesehatan Publik Massachussets pada 18 Mei 2022 seorang pria yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Provinsi Quebec di Kanada.

“Malam ini, Provinsi Quebec mendapat informasi bahwa dua sampel yang diterima Laboratorium Mikrobiologi nasional (NML) telah dinyatakan positif cacar monyet. Ini adalah dua kasus pertama yang terkonfirmasi di Kanada,” kata Badan Kesehatan Publik Kanada (PHAC) dalam keterangannya.

Pihaknya menambahkan Kanada belum pernah melihat kasus cacar monyet.

Cacar monyet, yang sebagian besar terjadi di Afrika Barat dan Tengah, adalah infeksi virus langka mirip dengan cacar manusia, kendati lebih ringan.

Kasus itu pertama kali dilaporkan di Republik Demokratik Kongo pada 1970-an. Jumlah kasus di Afrika Barat sudah meningkat pada dekade terakhir.

Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Kerugian Pertamina Bisa Capai Rp190 Triliun, Erick Thohir Disebut Hanya Sibuk Kampanye

Gejalanya termasuk demam, sakit kepala dan ruam kulit dimulai pada wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Pejabat kesehatan di Montreal, kota terbesar Quebec, mengatakan kepada wartawan pada Kamis, 19 Mei 2022 pagi bahwa ada hubungan antara kasus cacar monyet AS di Massachusetts dan sejumlah kasus yang dicurigai di wilayah Montreal.

PHAC mengatakan warga AS yang baru-baru ini melancong ke Kanada dari AS dengan transportasi pribadi “kemungkinan telah terinfeksi sebelum atau selama” kunjungannya ke Montreal.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler