PORTAL NGANJUK - Angkatan Laut Iran merilis video yang memperlihatkan tentara Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menyelam di atas kapal tangker minyak Advantage Sweet menuju Houston di Teluk Oman.
Para prajurit terlihat dengan cepat merebut kendali kapal tanker itu, penangkapan terbaru di jalur air yang penting untuk energi global persediaan.
Dikabarkan tentara Iran mengatakan telah menyita sebuah kapal tangker minyak berbendera Kepulauan Marshall di Teluk Oman setelah bertabrakan dengan sebuah kapal Iran, melukai beberapa awaknya, lapor media pemerintah Iran.
Komando Pusat Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) (NAVCENT) mengumumkan penangkapan kapal tangker minyak berbendera Pulau Marshall Advantage Sweet oleh pasukan Iran pada hari Kamis, 27 April 2023.
Setelah meninggalkan Kuwait untuk perjalanannya ke Houston, AS, Armada ke-5 Angkatan Laut AS yang berbasis di Timur Tengah mengidentifikasi kapal itu sebagai Advantage Sweet.
“Advantage Sweet direbut oleh Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) saat transit di perairan internasional di Teluk Oman,” kata NAVCENT sebagaimana dilansir di reuters.com (29/04/2023).
“Dalam dua tahun terakhir, Iran secara tidak sah telah menyita setidaknya lima kapal komersial yang berlayar di Timur Tengah,” tambah NAVCENT dalam sebuah pernyataan.
Video yang dirilis oleh Angkatan Laut Iran menunjukkan pasukan IRGC mendekati kapal tangker minyak melalui helikopter saat melakukan perjalanan melalui Teluk Oman.
Seorang tentara IRGC terlihat mengacungkan senapan keluar dari lubang helikopter saat helikopter "menyapu" kapal tangker di kejauhan.
Baca Juga: Vladimir Putin Tanda Tangani Dekrit Untuk Mengontrol Aset Dua Perusahaan Asing di Rusia
Rekaman tambahan menunjukkan anggota IRGC turun dari helikopter melalui tali sebelum mengambil kendali kapal tangker minyak.
Insiden internasional ini hanyalah yang terbaru dari serangkaian tindakan pasukan Iran terhadap kapal tangker asing di dekat wilayahnya.
“Republik Islam terus membuktikan bahwa terorisme dan destabilisasi kawasan tidak terbatas di darat, udara, atau bahkan perairan internasional. Ancaman Teheran terhadap pelayaran internasional hampir setua Republik Islam itu sendiri.
“Iran terus menyandera kapal tanker minyak dan pelecehan terhadap kapal lain merusak teori bahwa keterlibatan China yang lebih besar di Teluk Persia dapat menahan perilaku buruk rezim,” tambahnya.
Kapal mengeluarkan panggilan darurat selama penyitaan, kata pernyataan Angkatan Laut AS dan armada ke-5 Angkatan Laut AS mengatakan masih memantau situasi.
Menurut database pengiriman Organisasi Maritim Internasional, Advantage Sweet dimiliki oleh perusahaan yang terdaftar di China bernama SPDBFL No One Hundred & Eighty-Seven (Tianjin) Ship Leasing Co Ltd.