Network
PORTAL NGANJUK – Viralnya mengenai kandungan mie instan yang bisa menyebabkan kanker, membuat sebagian orang merasa was-was untuk mengkonsumsi mie instan.
Walaupun beberapa masyarakat khawatir, namun ada masyarakat yang tidak bisa meninggalkan mengkonsumsi mie instan karena beberapa alasan masing-masing, diantaranya mungkin karena faktor ekonomi atau karena sudah sangat suka mengkonsumsi mie instan menjadi sulit jika langsung meninggalkan makanan tersebut.
Kepala Instalasi Gizi dan Produksi Makanan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Fitri Hudayani, SST., S.Gz,MKM,RD membagikan kiatnya agar tetap aman mengkonsumsi mie instan, salah satunya dengan menghitung asupan supaya tidak kelebihan karbohidrat.
“Mie instan masuk ke dalam kelompok bahan makanan pokok yaitu satu kelompok dengan nasi, roti, bihun, umbi-umbian, sereal, tepung-tepungan yang bisa menjadi alternatif pengganti bahan makanan pokok,” penjelasan dari dr. Cipto Mangunkusumo Fitri Hudayani.
Baca Juga: 10 Gaya Trend Pakaian Mendunia Dan Terkenal Hingga 2023 dan Disukai Para Generasi Milenial
Cipto Mangunkusumo Fitri Hudayani juga menjelaskan, jika nilai gizi satu bungkus mie instan, tanpa minyak, setara dengan 150 gram nasi. Maka ketika mengkonsumsi mie instan, disarankan memperhitungkan asupan makanan pokok yang lainnya, supaya tidak kelebihan karbohidrat di dalam tubuh.
Selain itu, lemak pada bumbu minyak dan natrium pada bumbu bubuk mie instan perlu diperhatikan dengan teliti. Karena jika mengkonsumsi mie instan, diimbau tidak menambahkan jenis makanan lain seperti kerupuk atau makanan asin, dan makanan berlemak lainnya.
“Kelebihan konsumsi mie instan lainnya yang akan menimbulkan masalah selain jumlah energi juga kadar lemak dari bumbu minyaknya dan natrium yang terkandung dalam bumbu,” ujar Fitri.
