Network
PORTAL NGANJUK – Usai saling lempar tuduhan, hubungan antara negara besar yakni Amerika dan China semakin memanas.
China mengungkapkan lewat Menteri Luar Negerinya yaitu Wang Yi bahwa tak akan gentar berkonfrontasi dengan Amerika Serikat.
Namun ia menambahkan bahwa China akan menyambut kerja sama jika hal tersebut bisa menguntungkan.
Baca Juga: Heboh Video Densus 88 Tangkap Ketua KPK Firli Bahuri Terkait Kasus Terorisme, Benarkah? Cek Faktanya
Dilansir dari Pikiran-rakyat.com dengan artikel “Hubungan AS-China Memanas, Beijing Sebut Tak Gentar Hadapi Amerika Serikat”.
Masalah dalam hubungan AS-China disebabkan oleh "salah penilaian strategis" oleh pihak Amerika.
Hal itu disebutkan dalam sebuah pidato, yang diunggah di situs web kementerian luar negeri.
Baca Juga: Munarman Sangkut Ketua KPK, Firli Bahuri Dikabarkan Jadi Dalang Teroris? Begini Faktanya
"Jika ada konfrontasi, maka (China) tidak akan takut, dan akan berjuang sampai akhir," katanya seperti dilansir dari Reuters.
Wang mengatakan "tidak ada salahnya" dalam kompetisi tetapi harus "positif".
Hubungan antara Amerika Serikat dan China berada pada titik terendah karena berbagai ketidaksepakatan.
Baca Juga: Bukan Merapi, Satu Gunung Ini Diprediksi akan Meletus Dahsyat Awal Tahun 2022
Termasuk asal-usul pandemi Covid-19, perdagangan, hak asasi manusia, dan tekanan Beijing yang meningkat terhadap Taiwan.
Dalam panggilan telepon bulan lalu yang berlangsung selama lebih dari tiga jam, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menekan rekannya, Xi Jinping, tentang hak asasi manusia.
Sementara itu, Xi memperingatkan bahwa China akan menanggapi apa yang disebutnya provokasi di Taiwan.
Senat AS mengesahkan undang-undang pada hari Kamis untuk melarang impor dari wilayah Xinjiang China karena kekhawatiran tentang kerja paksa.
Tanggapan terbaru AS terhadap perlakuan Beijing terhadap minoritas Muslim Uyghur di sana. China menolak tuduhan pelanggaran hak asasi di Xinjiang.***(Muhamad Gilang Priyatna/Pikiran Rakyat)
