Korea Selatan dan Jepang Marah Akibat Indonesia Stop Ekspor Batu Bara

- 12 Januari 2022, 09:50 WIB
Korea Selatan dan Jepang Marah Akibat Indonesia Stop Ekspor Batu Bara
Korea Selatan dan Jepang Marah Akibat Indonesia Stop Ekspor Batu Bara /Tangkap layar YouTube Sekretariat Presiden

PORTAL NGANJUK – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan memberikan penjelasan atas pembatasan ekspor batu bara, dimana korea selatan dan jepang merasa keberatan dengan kebijakan tersebut.

Sebagaimana dilansir oleh PORTAL NGANJUK dari Antara, pada tanggal 10 Januari 2022 mengatakan “nanti sore kita jawab atau besok”

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral beralasan mengamankan pasokan batubara ke pembangkit listrik nasional dalam menetapkan pelarangan ekspor batu bara ke luar negeri.

 Baca Juga: Jadwal Liga Inggris EPL: Prediksi West Ham vs Norwich 13 Januari 2022, Link Live Streaming dan Susunan Pemain

Kebijakan tersebut menurut Luhut akan dilonggarkan secara bertahap, tetapi tidak dijelaskan bagaimana tahap pelonggaran kebijakan tersebut.

“ada ada (pengumuman resmi), ini akan kita finalkan sekarang” ujar luhut.

Tidak hanya batu bara saja yang dilarang untuk diekspor dalam kebijakan tersebut, tetapi emas mentah juga termasuk dalam pembatasan ekspor mineral.

 Baca Juga: Setelah Videonya Viral, Pria Penendang Sesajen di Gunung Semeru Kini Jadi Buronan

“(aturan pembatasan ekspor) emas juga sedang dikerjakan” tambah luhut.

Pada Jumat 7 Januari 2022 Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi juga sedang mengadakan pertemuan secara daring dengan Menteri Perdagangan Korea Selatan Yeo Han-koo.

Menteri Perdagangan Korea Selatan sangat menyesalkan atas kebijakan yang dibuat pemerintah Indonesia dan sangat meminta kerja sama atas kebijakan yang dibuat pemerintah Indonesia ini.

 Baca Juga: WHO dan PBB Dikabarkan Sepakat Vaksinasi di Seluruh Dunia Harus Dihentikan, Begini Fakta Sebenarnya

Selain itu Jepang juga merasa keberatan melalui kedutaan besar Jepang Kanasugi Kenji atas kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia.

Dubes Jepang meminta agar segera mencabut kebijakan ini untuk negara Jepang, karena menurut Jepang, yang menyebabkan kelangkaan bukan Jepang.

Apalagi saat ini Jepang sedang mengalami musim dingin dan kebutuhan listrik semakin meningkat. Kondisi ini membuat khawatir para investor yang tergabung dalam Jakarta Japan Club.***

Editor: Yusuf Rafii

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah