Vladimir Putin Siap Hentikan Invasi ke Ukraina, Sergei Lavrov: Tidak Boleh ada Senjata yang Mengancam Rusia

- 17 Maret 2022, 07:48 WIB
Vladimir Putin Siap Hentikan Invasi ke Ukraina, Sergei Lavrov: Tidak Boleh ada Senjata yang Mengancam Rusia
Vladimir Putin Siap Hentikan Invasi ke Ukraina, Sergei Lavrov: Tidak Boleh ada Senjata yang Mengancam Rusia /Tangkapan layar Youtube DW News/

Saat ini status netral Ukraina sedang dalam pembahasan yang serius, bersamaan dengan berbagai persyaratan dari Rusia terkait jaminan keamanan.

Baca Juga: China Bantah Tuduhan AS tentang Bantuan Persenjataan Kepada Rusia: Tugas Kita Saat Ini Menahan Diri

“Status netral Ukraina sekarang sedang dibahas secara serius dalam pembicaraan, bersama dengan persyaratan dari Rusia tentang jaminan keamanan,” ucap Lavrov.

Lavrov juga mengatakan bahwa meskipun pembicaraan negosiasi antara Rusia dan Ukraina itu sulit, namun masih ada harapan untuk terwujudnya sebuah kompromi.

“Detail ini harus diselesaikan bahkan terlepas dari kemungkinan keanggotaan Kiev di NATO, karena bahkan tanpa ini, negara-negara barat sekarang dapat memasok senjata serang ke Ukraina,” ujarnya.

Seperti telah diketahui, Rusia secara resmi mulai melancarkan operasi militernya ke Ukraina pada tanggal 24 Februari 2022.

Hal itu dilakukan menanggapi seruan permintaan bantuan dari Republik Dotensk dan Lugansk, dimana kemerdekaannya sudah diakui oleh Rusia.

Dikatakan oleh Vladimir Putin selaku Presiden Rusia, bahwa salah satu tujuan utama dilakukannya operasi militer khusus tersebut adalah untuk ‘demiliterisasi dan de-nazifikasi’ Ukraina.

Ia berulang kali menekankan bahwa pihaknya tidak ada maksud untuk menduduki Ukraina, dan bersikeras bahwa pasukan bersenjata hanya menargetkan serangannya kepada infrastruktur militer negara itu.

Atas tindakannya tersebut, Rusia mendapatkan kecaman dan sanksi dari beberapa negara di dunia, salah satunya yaitu Amerika Serikat beserta sekutunya, termasuk juga Jepang.

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii

Sumber: Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah