Network
PORTAL NGANJUK – Gelaran G20 pada akhir tahun ini mendadak memanas akibat dari invasi Rusia kepada Ukraina yang hingga kini belum sepenuhnya berakhir.
Penasehat Keamanan Nasional Presiden AS, Jake Sullivan mengatakan bahwa tidak bisa menjadikan Rusia sebagai rekan bisnis di lembaga-lembaga internasional dan mitra komunitas internasional.
AS dan Barat memperingatkan Indonesia jika masih memberi memberi kesempatan pada Vladimir Putin di helatan G20 nanti.
Baca Juga: Terungkap! Penyebab Ibu Gorok Leher Anak kandung di Brebes, Agar Tidak Dibunuh Ayahnya?
AS dan Sekutunya menyadari bahwa negara China, India, Brasil, Afrika Selatan, Arab Saudi, atau dan beberapa sekutunya, tidak akan setuju dengan pengusiran Rusia dari perhelatan G20.
Bahkan sumber menyatakan, kemungkinan negara-negara tersebut akan memveto setiap dorongan Barat untuk mengusir Rusia dari badan tersebut.
Dengan pemikiran ini, sumber mengatakan AS dan sekutunya bisa saja melewatkan pertemuan G20 di Bali.
“Ada diskusi tentang apakah pantas bagi Rusia untuk menjadi bagian dari G20," kata dia.
"Jika Rusia tetap menjadi anggota, itu akan menjadikan organisasi tersebut kurang berguna,” ujar seorang sumber senior dari G7 kelompok kekuatan ekonomi Barat yang juga merupakan bagian dari G20.
