Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape mengatakan kepada semua orang untuk berhati-hati.
Dia juga memperkirakan kerusakan akibat gempa tersebut lebih kecil dari gempa yang terjadi pada tahun 2018 lalu.
Namun, skala kerusakan dan jumlah korban dari gempa yang terjadi pada hari Minggu, 11 September 2022 ini maish belum diketahui dengan jelas.
Badan bencana nasional dan provinsi serta para pemimpin telah diminta untuk menilai skala kerusakan dan jumlah orang-orang yang terluka.
Gempa bumi tersebut tercatat berada di 67 km sebelah timur Kainantu, Papua Nugini. Pusat gempa berada di kedalaman 61,4 km.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan orang-orang telah terluka oleh bangunan atau puing-puing bangunan yang jatuh dan ada beberapa pusat kesehatan, jalan pedesaan maupun jalan raya yang mengalami kerusakan.
Infrastruktur listrik mengalami kerusakan di daerah yang terkena dampak, hal ini menyebabkan pemadaman di Dataran Tinggi Timur.***