Presiden Abbas Tegaskan Penolakan Pemisahan Gaza dari wilayah Palestina

- 3 Februari 2024, 18:45 WIB
Presiden Abbas Tegaskan Penolakan Pemisahan Gaza dari wilayah Palestina
Presiden Abbas Tegaskan Penolakan Pemisahan Gaza dari wilayah Palestina /Anadolu/

Portalnganjuk.com – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan kembali penolakannya terhadap upaya Israel untuk memisahkan Jalur Gaza dari wilayah Palestina lainnya. Hal ini disampaikan Abbas dalam pertemuan dengan anggota Komite Sentral Fatah dan Dewan Revolusi di Ramallah pada Rabu 31 Januari 2024.

“Kami tidak akan membiarkan rencana (pasukan) pendudukan untuk memisahkan Gaza dari wilayah Palestina lainnya, atau mencaplok bagian mana pun dari wilayah tersebut," kata Abbas.

Pertemuan Presiden Abbas dengan anggota Komite Sentral Fatah dan Dewan Revolusi pada Rabu (31/1/2024) merupakan momen penting untuk menegaskan kembali komitmen Palestina terhadap beberapa poin penting:

1. Kesatuan Tanah Palestina

Abbas menegaskan "kesatuan tanah Palestina di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur di bawah yurisdiksi Negara Palestina." Penegasan ini penting untuk melawan upaya Israel untuk memisahkan Gaza dari wilayah Palestina lainnya.

Pemisahan Gaza akan melemahkan perjuangan rakyat Palestina untuk kemerdekaan dan memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza.

2. Dukungan terhadap Rakyat Gaza

Abbas menyatakan bahwa "Negara Palestina tidak akan meninggalkan rakyatnya di Gaza." Dia menegaskan komitmen untuk "berbagi mata pencaharian, gaji, dan tunjangan di Gaza dan Tepi Barat."

Dukungan ini penting untuk menunjukkan solidaritas dengan rakyat Gaza yang telah menderita akibat blokade Israel dan konflik berkepanjangan.

3. Tuntutan Politik Palestina

Abbas menegaskan kembali sikap politik Palestina yang tak tergoyahkan, yaitu:

  • Gencatan senjata segera
  • Penarikan penuh pasukan pendudukan Israel dari Gaza
  • Pengiriman cepat bantuan kemanusiaan ke Gaza

4.  Pencegahan Perpindahan Paksa

Abbas menekankan "pentingnya mencegah perpindahan masyarakat Palestina dari tanah mereka." Dia mengingatkan akan trauma sejarah Nakba pada 1948 dan dampak abadi yang ditimbulkannya. Pencegahan perpindahan paksa penting untuk melindungi hak rakyat Palestina atas tanah mereka.

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x