Mengenal Autofagi dan Autolisis, Manfaat Ibadah Puasa dari Segi Ilmu Fisiologi dan Kedokteran

27 Maret 2023, 18:42 WIB
Mengenal Autofagi dan Autolisis, Manfaat Ibadah Puasa dari Segi Ilmu Fisiologi dan Kedokteran /Pixabay/ambroo

PORTAL NGANJUK - Sudah menjadi kewajiban bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh dalam bulan ramadhan.

Selain banyaknya keberkahan yang diperoleh bagi orang yang berpuasa di bulan ramadhan, terdapat juga penjelasan ilmiah mengenai manfaat ibadah puasa bagi kesehatan tubuh manusia.

Berpuasa berarti menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar sampai tenggelamnya matahari. Hal ini tentu saja menyebabkan tubuh merasakan kelaparan dan kehausan, sehingga tak jarang saat siang hari tubuh terasa lemas.

Namun ternyata terdapat hikmah secara jasmaniah di balik itu yang dapat dijelaskan dari segi ilmu fisiologi dan kedokteran.

 

 

Pada saat menjalankan ibadah puasa, proses autofagi dan autolisis dalam tubuh manusia dapat bekerja secara optimal. Lalu apa sih autogafi dan autolisis itu? Bagaimana mekanismenya? Simak penjelasan berikut ini.

Autofagi merupakan mekanisme pembersihan tubuh dari sel-sel yang sudah tua atau rusak dan mati sehingga selanjutnya tubuh dapat membentuk sel-sel baru yang lebih sehat dan dapat berfungsi secara efektif.

Dilansir PORTAL NGANJUK dari nobelprize.org, Yoshinori Ohsami, seorang ilmuan dalam bidang fisiologi dan kedokteran Jepang ini berhasil dinobatkan sebagai peraih Nobel Kesehatan atas penemuannya terhadap mekanisme autogafi.

Dia meyakini autofagi sebagai proses paling mendasar dalam tubuh, sehingga autofagi dinilai sangat penting untuk pemeliharaan tubuh, khususnya melalui peran sel-sel tubuh dalam menjaga kesehatan.

 

Proses autofagi ini terjadi saat tubuh beradaptasi dalam kondisi kelaparan. Ketika seseorang kelaparan, sel-sel tubuhnya pun ikut kelaparan. Hal tersebut membuat sel-sel yang lapar tadi akan memakan sel-sel dirinya sendiri yang sudah rusak atau tidak berguna.

Proses autofagi ini akan berjalan ketika tubuh merasa kelaparan setelah tidak mengkonsumsi makanan atau minuman dalam jangka waktu kurang dari 8 jam dan tidak lebih dari 16 jam.

Sedangkan autolisis adalah proses pembuangan sel-sel yang rusak atau mati dalam tubuh yang berlangsung secara otomatis.

Menurut para fisiolog dan para dokter, tubuh akan mengalami poses autolisis ketika alat pencernaan manusia dapat beristirahat dengan sempurna, dan hal ini dapat dialami bagi orang yang berpuasa.

 

 

Pada umumnya, kemampuan alat pencernaan dalam memproses makanan membutuhkan waktu antara 3 sampai dengan 8 jam.

Sedangkan ketika tidak berpuasa, biasanya kita sarapan pagi kira-kira pukul 7.00, makan siang pukul 13.00 dan makan malam pukul 20.00.

Hal tersebut menunjukan bahwa ketika kita tidak berpuasa maka alat pencernaan pun tidak dapat beristirahat dengan sempurna.

 

 

Adapun sejumlah manfaat autofagi yang terjadi saat menjalankan ibadah puasa yaitu dapat mencegah penuaan dini dan membuat panjang umur, mencegah pertumbuhan sel kanker, menjaga kesehatan hati, dan masih banyak lagi.

Sedangkan manfaat berlangsungnya proses autolisis ini dalam ibadah puasa dapat berperan dalam pencegahan timbulnya penyakit akibat zat-zat beracun yang kita peroleh dari asupan makanan yang masuk ke tubuh.

Proses autofagi dan autolisis ini akan berlangsung secara sempurna apabila puasa dilakukan secara benar sesuai dengan yang di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Apalagi saat ini ialah bulan ramadhan yang mana diwajibkan puasa bagi seluruh umat Islam. Hendaknya kita bersyukur diberi kenikmatan berupa Ibadah puasa yang memiliki banyak manfaat ketika menjalankannya.***

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler