CERDIK: Tips Sehat Kembali Beraktivitas Usai Lebaran

- 15 April 2024, 18:04 WIB
CERDIK: Tips Sehat Kembali Beraktivitas Usai Lebaran
CERDIK: Tips Sehat Kembali Beraktivitas Usai Lebaran /Pexels/Leandro Boogalu

Portalnganjuk.com Lebaran telah usai, saatnya kembali beraktivitas dan menjalani rutinitas. Namun, tak jarang rasa lemas dan penat masih terasa usai menikmati momen libur Lebaran yang penuh dengan makan-makan dan bersantai.

 

Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama, menyarankan beberapa langkah dalam program CERDIK untuk membantu pemudik menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh agar tetap bugar dan produktif setelah Lebaran.

 

“Kiat sehat kembali beraktivitas sesudah libur Lebaran bisa diterapkan melalui pola hidup yang biasa kita sebut CERDIK ya, tujuannya supaya bisa tetap bugar dan produktif,” kata Ngabila.

Berikut penjelasannya:

C: Cek Kesehatan Rutin, Menjaga Kesehatan Pasca Lebaran

Lebaran telah usai, namun momen penuh hidangan lezat dan bersantai ini bisa meninggalkan dampak pada kesehatan. Penting untuk melakukan cek kesehatan rutin untuk memastikan kondisi tubuh tetap prima setelah Lebaran.

 

Apa saja yang perlu diperiksa saat cek kesehatan rutin?

  • Tekanan darah: Pastikan tekanan darah berada di bawah 140/90 mmHg. Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
  • Gula darah: Cek kadar gula darah untuk mendeteksi diabetes atau prediabetes. Kadar gula darah normal saat puasa adalah 70-100 mg/dL dan 2 jam setelah makan kurang dari 140 mg/dL.
  • Kolesterol: Periksa kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat), HDL (kolesterol baik), dan trigliserida. Kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Lemak: Cek kadar kolesterol LDL, HDL, dan trigliserida. Kadar lemak yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Asam urat: Cek kadar asam urat untuk mendeteksi asam urat tinggi. Asam urat tinggi dapat menyebabkan gout.
  • HbA1C (bagi penderita diabetes): Bagi penderita diabetes, kadar HbA1C harus kurang dari 6,5%. Kadar HbA1C 5,7 - 6,4% menunjukkan potensi pra-diabetes dan perlu kontrol gula darah lebih ketat.

 

Selain pemeriksaan di atas, dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan lain, seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan urine, dan pemeriksaan EKG.

 

E: Enyahkan Asap Rokok

Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya, dan banyak di antaranya dapat menyebabkan kanker. Perokok pasif menghirup asap rokok ini, dan berisiko terkena berbagai masalah kesehatan yang serius, termasuk:

 

Kanker paru-paru: Perokok pasif memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru dibandingkan orang yang tidak pernah merokok. Risiko ini meningkat seiring dengan lama waktu paparan asap rokok.

 

Penyakit jantung dan stroke: Asap rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Perokok pasif memiliki risiko 20-30% lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner dibandingkan orang yang tidak pernah merokok.

 

Penyakit pernapasan: Asap rokok dapat mengiritasi paru-paru dan memperburuk kondisi pernapasan yang sudah ada, seperti asma dan bronkitis kronis. Perokok pasif memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi paru-paru, seperti pneumonia.

 

Kanker lainnya: Asap rokok juga dapat meningkatkan risiko kanker lainnya, seperti kanker tenggorokan, kanker mulut, dan kanker ginjal.

 

“Jangan menjadi perokok aktif atau pasif ya, itu akan menurunkan imunitas. Yang merokok disebut first hand smoker, yang menghirup asap langsung disebut second hand smoker, dan menghirup sisa asap rokok pada benda disebut third hand smoker,” kata Ngabila.

 

Anak-anak yang terpapar asap rokok berisiko lebih tinggi terkena berbagai masalah kesehatan, termasuk infeksi telinga, pneumonia, dan asma. Mereka juga berisiko lebih tinggi mengalami kematian mendadak akibat sindrom kematian mendadak bayi (SIDS).

 

R: Rajin Aktivitas Fisik

Lebaran telah usai, menandakan kembalinya aktivitas dan rutinitas harian. Tak jarang, rasa lemas dan penat masih terasa usai menikmati momen libur Lebaran yang penuh dengan makan-makan dan bersantai.

 

Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama, lebih menganjurkan masyarakat untuk rajin beraktivitas fisik dibandingkan dengan merokok sebagai cara untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh setelah Lebaran.

 

Pilihan Aktivitas Fisik:

  • Peregangan ringan selama 15-30 menit di kantor setiap pukul 10.00-14.00.
  • Berjalan kaki dengan target 8.000-10.000 langkah per hari.
  • Olahraga ringan seperti bersepeda, berenang, atau yoga.
  • Naik tangga ketimbang lift.
  • Parkir kendaraan lebih jauh dan berjalan kaki menuju tempat tujuan.

 

Jagalah kesehatan dan kebugaran tubuh setelah Lebaran dengan cara yang lebih sehat dan bermanfaat dibandingkan dengan merokok.

 

D: Diet Seimbang

 

Kembali ke pola makan sehat dan seimbang setelah Lebaran. Menjalankan diet seimbang untuk mengurangi berat badan secara ideal dan cepat lewat intermittent fasting dengan puasa minimal 14-16 jam dalam 24 jam atau puasa syawal yang jauh lebih berpahala dan sekalian mengganti puasa yang belum lengkap selama Ramadhan kemarin.

 

Puasa intermittent dapat dilakukan sesuai jam yang dikehendaki, misalnya berpuasa mulai jam 20.00 sampai dengan 10.00 atau sampai 12.00 selama 14-16 jam. Selama berpuasa, tiap individu hanya boleh minum yang tidak manis, tetapi di luar waktu puasa boleh memakan makanan sesuai jumlah kalori harian.

 

I: Istirahat yang Cukup

Di tengah kesibukan bekerja, mendapatkan waktu istirahat yang cukup seringkali terabaikan. Hal ini dapat berakibat pada kelelahan fisik dan mental, yang pada akhirnya dapat menurunkan produktivitas kerja.

 

Menurut para ahli, manusia membutuhkan waktu istirahat yang cukup melalui tidur setidaknya tujuh jam per hari. Kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, mudah marah, dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

 

Salah satu cara untuk menyiasati kurangnya waktu tidur adalah dengan melakukan power nap. Power nap adalah tidur singkat selama 15 sampai 30 menit.

 

K: Kelola Stres

Mengelola Stres dengan Cara yang Tepat

Stres adalah hal yang wajar dialami oleh setiap orang. Namun, jika stres tidak dikelola dengan baik, dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Ada banyak cara untuk mengelola stres.

 

Kelola stres dengan baik agar tidak berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Lakukan aktivitas relaksasi seperti yoga, meditasi, atau mendengarkan musik untuk membantu menenangkan pikiran.

 

Dengan menerapkan tips CERDIK ini, diharapkan Anda dapat kembali beraktivitas dengan penuh semangat dan tetap menjaga kesehatan setelah Lebaran.***

 

 

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah