Ini Dampak Bahaya Demam Berdarah pada Janin dan Bayi! Simak untuk Kebaikan Sang Bayi

- 25 April 2024, 22:33 WIB
Ini Dampak Bahaya Demam Berdarah pada Janin dan Bayi! Simak untuk Kebaikan Sang Bayi
Ini Dampak Bahaya Demam Berdarah pada Janin dan Bayi! Simak untuk Kebaikan Sang Bayi /Ilustrasi/Pixabay

Portalnganjuk.com – Demam berdarah (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue dapat menjadi penyakit yang berbahaya bagi ibu hamil dan bayinya. Infeksi dengue pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko berbagai komplikasi kehamilan, termasuk:

  • Keguguran: Ibu hamil yang terkena DBD pada trimester pertama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk keguguran.
  • Kelahiran prematur: DBD dapat menyebabkan kelahiran prematur, di mana bayi lahir sebelum usia 37 minggu kehamilan. Kelahiran prematur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada bayi, seperti berat badan lahir rendah, infeksi, dan kesulitan bernapas.
  • Berat badan lahir rendah: Bayi yang lahir dari ibu yang terkena DBD selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk lahir dengan berat badan rendah.
  • Kematian janin: Dalam beberapa kasus yang parah, DBD dapat menyebabkan kematian janin dalam kandungan.
  • Selain itu, bayi yang lahir dari ibu yang terkena DBD selama kehamilan juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami:
  • Demam berdarah neonatal: Ini adalah kondisi serius di mana bayi baru lahir terinfeksi virus dengue. Gejala demam berdarah neonatal meliputi demam, ruam, dan muntah. Dalam beberapa kasus, demam berdarah neonatal dapat berakibat fatal.
  • Infeksi lainnya: Bayi yang lahir dari ibu yang terkena DBD juga berisiko lebih tinggi untuk terkena infeksi lain, seperti pneumonia dan meningitis.

Penting bagi ibu hamil untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes aegypti, yang dapat menularkan virus dengue.

Dalam salah satu studi juga menunjukkan dampak berbahaya DBD bagi ibu hamil. Studi yang diterbitkan dalam jurnal American Economic Journal: Applied Economics dengan judul "The Impact of Dengue Infection During Pregnancy on Infant Health Outcomes".

Studi ini menemukan bahwa ibu yang terkena dengue selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki bayi yang dirawat di rumah sakit sejak lahir hingga usia tiga tahun.

Bayi yang lahir dari ibu yang terkena dengue juga lebih berisiko untuk memiliki berat badan lahir rendah.Studi ini penting karena menunjukkan bahwa dengue dapat berdampak negatif pada kesehatan bayi yang belum lahir.

Penting bagi ibu hamil untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan untuk segera mencari pertolongan medis jika mereka mengalami gejala DBD.

Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan ibu hamil meliputi:

  • Menggunakan kelambu saat tidur.
  • Memakai pakaian yang menutupi kulit.
  • Menggunakan obat nyamuk yang mengandung DEET, picaridin, atau IR3535.
  • Menyingkirkan tempat perkembangbiakan nyamuk di sekitar rumah.

Jika ibu hamil mengalami gejala DBD, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam, penting untuk segera mencari pertolongan medis.

Pengobatan dini DBD dapat membantu mencegah komplikasi serius pada ibu hamil dan bayinya.***

 

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x