Bolehkah Menggabungkan Puasa Syawal dengan Puasa Qadha Ramadhan? Ini Kata Buya Hamka

19 April 2023, 10:02 WIB
Bolehkah Menggabungkan Puasa Syawal dengan Puasa Qadha Ramadhan? Ini Kata Buya Hamka /

PORTAL NGANJUK - Selain puasa wajib di bulan Ramadhan, terdapat puasa sunah yang terbagi ke dalam beberapa jenis, salah satunya ialah Puasa Syawal.

Puasa Syawal merupakan puasa yang dilakukan di bulan Syawal yang dimulai pada 2 Syawal setelah hari raya Idul Fitri. Diutamakan melakukannya secara berturut-turut pada 2-7 Syawal. Adapun keutamaan puasa Syawal ialah tercantum dalam hadis berikut ini:

 

مَنْ صَامَ رَمَضانَ ثُمَّ أَتَبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كانَ كصِيَامِ الدَّهْرِ

 

Artinya: "Barang siapa yang telah berpuasa Ramadhan dan kemudian dia mengikutkannya dengan puasa enam hari dari bulan Syawal, maka dia seperti orang yang berpuasa selama satu tahun.” (HR Muslim)

 

Masih banyak lagi keutamaan-keutamaan dari puasa sunah Syawal sehingga tak heran banyak orang yang ingin menunaikannya. Namun, terkait pelaksanaan puasa Syawal yang dilakukan setelah Idul Fitri, hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan bagi umat Islam yang memiliki hutang puasa, biasanya dari perempuan karena haid. Mulai dari bolehkah melaksanakan puasa Syawal walaupun masih punya hutang puasa hingga bolehkah menggabungkan keduanya.

Pertanyaan seputar hal tersebut nampaknya telah dijawab oleh Buya Hamka melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 16 Juni 2018.

 

Jika ingin menunaikan puasa Syawal maka sebaiknya dahulukan membayar hutang puasa Ramadhan atau puasa qadha.

"Allah kan Maha Kasih. Ibu bayar hutang pasken di bulan Syawal, maka ibu dapat pahala Syawal. Niatnya bayar hutang saja, kan enak sudah kebayar hutangnya. Jangan dibalik, kalau puasa sunah saja utangnya nggak kebayar," kata Buya Hamka menjelaskan.

 

Jika Anda berpuasa Syawal dengan menggunakan niat puasa sunah Syawal, maka sah sunahnya, namun Anda terhitung belum membayar hutang puasa. Sedangkan, ketika Anda membayar hutang puasa atau melakukan puasa qadha di hari disunahkannya puasa Syawal, maka Anda mendapatkan dua keuntungan, yaitu terbayarkan hutang puasanya dan mendapatkan pahala sunah Syawal.

 

Lalu bolehkah menggabungkan puasa Syawal dengan puasa qadha?

 

"Tapi jangan di double niatnya. Kalau niatnya di double, disebutkan para ulama kita, ulama Madzhab Syafi'i, nggak sah. Misalnya, aku niat puasa hutang puasa qadha dan puasa Syawal, nggak sah. Cukup Anda puasa bayar hutang saja nanti Allah memberikan pahala Syawal," jelas Buya Hamka.

 

Kemudian Buya Hamka juga menambahkan bahwa pelafalan niat bayar hutang puasa tidak harus menggunakan Bahasa Arab, dengan menggunakan Bahasa Indonesia pun boleh.

 

"Cukup begini saja, Ya Allah saya punya hutang Ramadhan kemarin 6 hari Ya Allah, saya cicil sekarang Ya Allah. Allah ngerti kok, sah. Saya niat puasa besok nyicil hutang Ya Allah,  nah itu sah, nggak usah pakai Bahasa Arab." pungkas Buya Hamka.***

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler