Network
PORTAL NGANJUK – Hubungan seksual antara suami dan istri merupakan suatu kebutuhan dalam sebuah ikatan pernikahan antara laki-laki dan perempuan.
Dalam berhubungan suami istri, terdapat berbagai macam posisi dan gaya yang dapat diterapkan.
Posisi dan gaya berhubungan suami istri tersebut diperlukan agar sang suami maupun istri tidak merasa bosan, dan dapat meningkatkan gairah keduanya.
Akan tetapi, terdapat beberapa posisi atau gaya yang tidak dianjurkan dalam Islam. Hal itu karena dapat membahayakan, baik untuk suami maupun istri.
Hal tersebut juga sebagaimana telah dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam beberapa haditsnya.
Baca Juga: 4 Anime RomCom Terbaik yang Akan Rilis Pada April 2022, Dijamin Bikin Hatimu Berbunga-bunga
Dikutip PORTAL NGANJUK dari YouTube Islam Populer, secara umum dalam berhubungan suami istri, Islam membolehkan untuk melakukannya dengan berbagai macam gaya, asalkan pada tempat yang tepat.
Sebagaimana telah disampaikan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas.
Umar datang menemui Rasulullah SAW dan berkata: “Wahai Rasulullah bunasalah aku.” Lalu Rasulullah SAW bertanya: “Apa yang membinasakanmu?”, Umar Menjawab: “Aku mengalihkan tungganganku tadi malam, kemudian Rasulullah SAW diam, tidak menjawab.
Lalu turunlah sebuah ayat Al-Qur’an, dimana Allah SWT berfirman yang artinya.
“Istri-istrimu adalah (laksana) tanah tempat bercocok tanam bagimu, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu sebagaimana saja yang engkau kehendaki,” (QS. Al-Baqarah: 223).
Setelah menerima ayat tersebut, lalu Rasulullah SAW bersabda kepada Umar.
“Engkau boleh dari depan atau belakang, tetapi jangan ke dubur dan saat haid.”
Berdasarkan hadits tersebut, Ibnu Qoyim Al Jauziyah dalam Sa’adil Ma’ad menerangkan, bahwa posisi hubungan suami istri yang paling baik adalah saat suami berada di atas istri. Hal tersebut menunjukkan kepemimpinan suami atas istrinya.
Selain itu, Islam juga memperbolehkan melakukan hubungan suami istri dari sisi mana saja, asalkan berada di kemaluannya. Hal tersebut sabagaimana sabda Rasulullah SAW.
“Baik depan atau belakang selagi itu di kemaluannya (tidak apa-apa),” (HR. Bukhori dan Muslim).
Baca Juga: Link Streaming Film Uncharted 2022 Subtitle Indonesia, Kualitas Jernih dan Legal
Kemudian Islam juga tidak melarang apabila suami ingin melakukan hubungan suami istri untuk kedua kalinya, namun dianjurkan untuk berwudlu terlebih dahulu. Seperti dijelaskan dalam hadits berikut.
“Kalau salah satu di antara kamu telah mendatangi istrinya kemudian ingin mengulanginya, hendaknya dia berwudlu di antara keduanya, karena hal itu lebih bersemangat dalam mengulanginya,” (HR. Muslim).
Selain itu, Islam juga telah menerangkan tentang beberapa posisi hubungan suami istri yang dilarang.
Salah satu posisi yang dilarang yaitu adalah berhubungan suami istri dengan posisi istri meringkuk, hal ini karena dapat menyusahkan sang istri.
Kemudian, berhubungan dengan posisi miring juga dilarang. Hal itu karena berhubungan seksual dengan posisi ini dapat menyebabkan sakit pada lambung.
Islam juga melarang hubungan seksual dengan posisi suami berada di bawah. Hal itu karena selain suami adalah sebagai seorang pemimpin, posisi ini juga dapat menyebabkan luka pada saluran kencing suami.
Kemudian dilarang pula untuk melakukan hubungan suami istri dengan posisi berdiri. Dijelaskan oleh Syekh Muhammad Al Thohami bin Madani dalam kitab Qurotul ‘Uyun bahwa hubungan seksual dengan posisi berdiri dapat menyebabkan lemah ginjal, sakit perut, dan sakit pada persendian.
Larangan dalam burhubungan suami istri tersebut bukan hanya sekedar larangan saja, namun terdapat banyak sekali manfaat dari larangan tersebut.
Demikian informasi mengenai posisi berhubungan suami istri yang dilarang dalam Islam.***
