Network
PORTAL NGANJUK – Polres Nganjuk kembali menggelar Operasi Patuh Semeru di bulan Juli 2023 dan mengedepankan 7 pelanggaran lalu lintas.
Kapolres Nganjuk AKBP Muhammad, S.H., S.I.K., M.Si., mengingatkan jajarannya untuk Hindari perbuatan - perbuatan yang kontra produktif.
Ia mengungkapkan hal tersebut saat memimpin apel "Operasi Patuh Semeru 2023" dilapangan apel Polres Nganjuk, Senin (10/7/2023).
Baca Juga: Nyadran, Tradisi Tahunan yang Saat Ini Masih Terlestarikan di Dusun Gempol, Desa Ngringin Lengkong
“Kepada personel yang dilibatkan pedomani SOP yang ada. Hindari perbuatan - perbuatan yang kontra produktif selama menjalankan operasi, hilangkan arogansi dan penyalahgunaan kekuasaan," kata AKBP Muhammad.
Menurut AKBP Muhammad, apel gelar pasukan yang dilaksanakan hari ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel dan sarana pendukung lainnya.
Hal tersebut bertujuan agar pelaksanaan operasi berjalan optimal sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Cerita Rakyat, Alasan Warga Lengkong Asli Dilarang Memakan Ikan Lele, Berikut Ini Ceritanya
Beliau juga meminta kepada seluruh lapisan masyarakat yang melintas diwilayahnya terutama warga Nganjuk untuk mematuhi peraturan Lalu lintas agar terhindar dari target operasi yang telah ditentukan.
Tingkatkan kesadaran tertib berlalu lintas dengan mematuhi aturan lalu lintas untuk mengurangi resiko di jalan seperti kena tilang dan menjadi korban laka lantas," kata AKBP Muhammad.
Disisi lain, Operasi Keselamatan Semeru 2022 ini akan berlangsung selama dua belas hari pada bulan Juli 2023.
Baca Juga: Viral Meledaknya Septic Tank, Saat BAB Hendang Mau Merokok, Apa Penyebab Ledakannya?
Tepatnya Operasi Patuh Semeru 2023 akan berlangsung mulai dari tanggal 10 Juli 2023 sampai dengan 23 Juli 2023.
Operasi yang melibatkan 80 personel Polres Nganjuk ini difokuskan pada 7 pelanggaran lalu lintas sebagai berikut.
1. Pengguna kendaraan bermotor yang melawan arus.
2. Pengguna kendaraan roda dua yang tidak mengenakan helm ketika bepergian.
3. Pengguna kendaraan bermotor yang usianya masih di bawah umur.
4. Pelanggar rambu-rambu lalu lintas.
5. Pengendara yang melebihi batas kecepatan yang sudah ditentukan.
6. Siapa pun yang menggunakan ponsel ketika berkendara.
7. Tidak menggunakan safety atau seat belt (sabuk pengaman) bagi yang kendaraan beroda empat atau lebih.***
