Kritik Maudy Ayunda Jadi Jubir G20, Media Asing: Sekitar 1 dari 5 Mereka Tidak Bekerja Atau Belajar

19 April 2022, 15:52 WIB
Kritik Maudy Ayunda Jadi Jubir G20, Media Asing: Sekitar 1 dari 5 Mereka Tidak Bekerja Atau Belajar /Tangkap layar Instagram/@kemenkominfo

PORTAL NGANJUK – Maudy Ayunda diangkat menjadi Juru Bicara Presidensi G20.

Acara Presidensi G20 memperlihatkan Maudy Ayunda yang berbicara mewakili Indonesia.

Media asing, Bloomberg melakukan kritikan terhadap Maudy Ayunda selaku Jubir dari Indonesia.

Kritikan ini disampaikan oleh Bloomberg yang merupakan salah satu media asing yang ikut dalam acara Presidensi G20.

Baca Juga: Indonesia dinilai Sedang Mengalami Kegaduhan, Jokowi dan Luhut Disebut Harus Bertanggung Jawab

Penyanyi Indonesia Maudy Ayunda ditunjuk menjadi Juru Bicara (Jubir) dalam acara Presidensi G20.

Saat menjelaskan di acara tersebut Maudy sebagai perwakilan Indonesia mendapatkan berbagai kritikan.

Media asing mengungkapkan bahwa beberapa rencana yang dilakukan adalah bagian dari janji yang disombongkan.

Upaya itu dirasa dibuat pemerintah untuk lebih mendekatkan diri dengan generasi muda.

Baca Juga: Catat! Niat dan Waktu Zakat Fitrah, Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan

Maudy yang memiliki usia 27 tahun harus mengontrol acara Presidensi G20 ketika Indonesia mendapat kritikan dan masukan dari negara lain.

Beberapa pemimpin negara menyinggung soal invasi terhadap Rusia dan Ukraina.

Dalam Presidensi G20 Indonesia, sejumlah pemimpin negara tidak setuju jika Rusia dilibatkan dengan agenda ini.

Mereka berencana akan memboikot Presidensi G20 Indonesia jika keinginan mereka tidak dipenuhi.

Namun jawaban lain diberikan oleh Indonesia, direncanakan Indonesia akan tetap mengundang Rusia dan masuk dalam agenda Presidensi G20.

"Penunjukan Maudy Ayunda adalah langkah terbaru dalam apa yang dikatakan para kritikus sebagai 'serangkaian selebriti, pendiri startup, dan anak-anak taipan' yang ditunjuk untuk peran politik saat pemerintahan Presiden Joko Widodo berusaha merayu populasi muda yang menghadapi pengangguran tinggi," tutur Bloomberg, Senin, 18 April 2022.

Media asing, Bloomberg mengkritik Indonesia dengan wacana ini dan mereka menyinggung kondisi yang sedang terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Amien Rais: Keadaan Indonesia adalah Tanggung Jawab Jokowi dan Luhut Pandjaitan

Bloomberg mencatat bahwa dari 272 juta orang Indonesia, hampir setengah memiliki usia dibawah 35 tahun.

Dan mereka mengkaitkan dengan kasus pengangguran yang diambil dari data tahun 2021 meningkat 14 persen.

Menanggapi kritikan ini, peneliti politik di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo jati ikut menjawab.

"Penunjukan simbolis ini adalah bagian dari upaya untuk meredam kritik dari kaum muda tentang isu-isu kritis, seperti pekerjaan dan layanan publik," kata Wasisto.

Pemerintah dirasa hanya melirik generasi muda yang tinggal di perkotaan, sedangkan untuk yang di pedesaan dilupakan.

Padahal pemuda yang tinggal di desa juga memiliki peran yang penting untuk pembangunan dan bisa masuk dalam gagasan yang ingin dipromosikan.

Bloomberg makin mengkritik dengan menunjukkan bahwa anak muda di Indonesia cenderung menganggur dan memiliki jumlah 2 kali lipat lebih besar dari tingkat nasional.

"Meskipun program pelatihan kerja yang dikelola negara dan beasiswa untuk pendidikan tinggi, sekitar satu dari lima dari mereka tidak bekerja atau belajar, angka yang menjadi pertanda buruk bagi tujuan Indonesia untuk menjadi ekonomi berpenghasilan tinggi pada tahun 2045," ucap Bloomberg.

Maudy juga mendapatkan kritikan mengenai pengalaman yang dimilikinya.

Mengapa seorang yang tidak memiliki pengalaman diplomatik bisa menjadi Jubir dalam acara besar seperti Presidensi G20.

Baca Juga: Duh! Penjaga Satwa di Kebun Binatang Banjarnegara Tewas Diterkam Harimau, Begini Kronologinya

"Pada briefing pertamanya, dia tampaknya mengabaikan pertanyaan tentang kehadiran Vladimir Putin. Sebagai gantinya, penyelenggara mengatakan kepada wartawan untuk bertanya tentang kepribadiannya," kata Bloomberg.

Maudy hanya menjelaskan mengenai hasil temuan dari Presidensi G20 Indonesia.

Dirinya menolak untuk menjawab isu sensitif dan menyuruh untuk Bloomberg bertanya ke pihak lain.

Maudy dipilih karena dirasa mewakili generasi muda dan diharapkan keikutsertaan dirinya bisa menjadi media promosi di kalangan muda.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Pikiran rakyat.com berjudul “Media Asing Soroti Kritikan Soal Maudy Ayunda Jadi Jubir G20 Indonesia, Singgung Kesombongan Pemerintah”.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler