BMKG Keluarkan Peringatan Dini: Gelombang Laut Setinggi 4 Meter Berpotensi Sapu Daerah Jabar dan DIY

12 Mei 2022, 18:35 WIB
BMKG Keluarkan Peringatan Dini: Gelombang Laut Setinggi 4 Meter Berpotensi Sapu Daerah Jabar dan DIY /jurnalnews.id

PORTAL NGANJUK – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi gelombang tinggi masih berpotensi di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, serta Daerah Istimewa Yogyakarta selama bulan Mei 2022.

"Saat sekarang perairan selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY memasuki musim angin timuran.

Sehingga gelombang tinggi masih berpotensi terjadi," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Kamis 12 Mei 2022.

Baca Juga: Link Download Doctor Strange in The Multiverse of Madness 2022, Nonton dan Streaming Kualitas HD

Bahkan, pihaknya pada hari Kamis 12 Mei 2022 ini kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga tanggal 14 Mei 2022.

Karena tinggi gelombang di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY berpotensi mencapai 2,5-4 meter atau masuk kategori tinggi.

Pihaknya juga akan segera menginformasikan kepada seluruh masyarakat jika ada perkembangan lebih lanjut terkait dengan kondisi cuaca maupun tinggi gelombang laut.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh.

Terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari yang cukup panas," ujarnya.

Terkait dengan kondisi cuaca di wilayah Jateng selatan, Teguh mengatakan bahwa hujan masih berpotensi terjadi di Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya hingga akhir bulan Mei 2022.

Dalam pengamatan yang dilakukan di Stamet (Stasiun Meteorologi) Tunggul Wulung pada periode 1-12 Mei 2022, kata dia, tercatat 9 hari terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.

"Artinya bahwa untuk bulan Mei potensi hujan masih akan terjadi dengan ciri hujan lebih sering terjadi pada sore dan malam hari dan disertai kilat atau petir," jelasnya.

Ia juga mengatakan bahwa berdasarkan statistik data 30 tahun terakhir, bahwa rata-rata curah hujan bulan Mei khususnya di Cilacap sebesar 283 milimeter per bulan.

Hal tersebut yang berarti curah hujannya masuk kategori menengah.

"Berdasarkan statistik 30 tahun terakhir pula, bahwa pada bulan Mei di Cilacap tercatat pernah terjadi hujan lebat 58 kali, hujan sangat lebat 9 kali, dan hujan ekstrem 5 kali.

Data Tersebut menunjukan bahwa bulan Mei masih perlu kewaspadaan terutama bagi daerah yang rawan banjir dan longsor," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Sosok Kuat Ini Digadang-gadang akan Usung Duet Prabowo dan Puan Maharani dalam Pilpres 2024

Disinggung mengenai fenomena suhu panas dan terik yang dirasakan masyarakat dalam beberapa hari terakhir, Teguh mengatakan berdasarkan hasil pengamatan di Stamet Tunggul Wulung pada periode 1-12 Mei 2022.

Suhu maksimum terukur berkisar 32-33 derajat Celcius dengan suhu maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 1-9 Mei 2022 karena mencapai 33 derajat Celcius.

"Suhu maksimum tertinggi di Cilacap yang pernah terjadi pada bulan Mei selama 30 tahun terakhir sekitar 35,2 derajat Celcius pada tahun 2010.

Jadi suhu udara yang terasa panas sekarang ini masih dalam kategori normal untuk wilayah Cilacap dan sekitarnya," tuturnya.

Ia mengatakan fenomena suhu udara panas dan terik yang terjadi pada siang hari tersebut dipicu oleh beberapa hal, antara lain posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa wilayah Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya telah memasuki masa transisi dari musim hujan menuju musim kemarau.

Sehingga diprediksi akan segera memasuki musim kemarau pada bulan Juni 2022.

Pada kondisi yang demikian, tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya lambat laun akan mulai berkurang.

Sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan lebih banyak mendominasi.

Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat per-awan-an yang rendah tersebut dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi.

Sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup panas dan terik pada siang hari.

Baca Juga: Jokowi Didesak Bebaskan Habib Rizieq dan Munarman, Dianggap Hanya Bersifat Politis dan Islamofobia

"Paling tidak kondisi suhu panas dan terik pada siang hari masih harus diwaspadai hingga pertengahan Mei," ucapnya.

"Kami akan segera informasikan kepada masyarakat jika ada perkembangan lebih lanjut terkait dengan kondisi cuaca maupun tinggi gelombang laut.

Kami mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari yang cukup panas," jelasnya, dikutip dari Antara News pada 12 April 2022.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler