Update Kasus Brigadir J, Komnas HAM Miliki Sejumlah Bukti Baru

PORTAL NGANJUK – Kasus dugaan pembunuhan berencanayang menewaskan Brigadir J masih terus berlanjut.

Kini beredar kabar terkait ditemukannya bukti tewasnyaBrigadir J di rumah Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Hal tersebut disampaikan oleh Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Choirul Anam.

Baca Juga: Cek Fakta: Istri Ferdy Sambo Sebut Bharada E Hanya Tumbal Pelaku Pembunuhan Brigadir J, Demi Selamatkan Suami?

Ia menyebut telah memiliki Riwayat panggilan atau call data record dari pihak-pihak yang berada di lokasi penembakanBrigadir J.

Data tersebut nantinya bisa digunakan untuk memeriksaRiwayat panggilan pihak yang berhubungan dengan kasus ini.

Selain itu, Anam juga mengatakan bahwa rekaman CCTV dan HP yang dibawa untuk pemeriksaan kasus Brigadir J masihbelum lengkap.

Baca Juga: 7 Contoh Latihan Soal ANBK Literasi SMA MA SMK Paket C 2022 dan Kunci Jawabannya

Sehingga ia belum bisa memberitahukan apapun ke publikkarena berkaitan dengan hal tersebut.

Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun ikut buka suara terkait halini.

Refly berpandangan bahwa dengan adanya bukti yang ada, makapercakapan antara Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawatihdisaat kejadian bisa dilihat.

“Dia tidak bisa mengelak,” kata Refly Harun.

Baca Juga: Sempat Jadi Buronan, Kini Mardani Maming Resmi Berstatus Tersangka Terkait Kasus Korupsi

Tak hanya itu, dia juga menyinggung terkait rekaman CCTV di rumah Ferdy Sambo.

Di dalam rekaman itu terlihat sosok pengawal Ferdy Sambo yang sedang mengendarai motor ikut berhenti melihat mobilyang ditumpangi sang jendral mundur.

“Ini terlihat ada unsur santainya. Apakah sebuah indikasi? Tentu. Kita akan lihat lagi kaitannya dengan hal-hal lain. Dengan komunikasi pihak-pihak lain,” ungkapnya, dikutipdari kanal YouTube Refly Harun pada Jumat, 29 Juli 2022.

Refly juga menyinggung terkait HP milik Brigadir J dan Ferdy Sambo yang belum diperiksa.

Dia menilai bahwa Komnas HAM terkesan seperti ‘bubur panas’ yang bermain di pinggiran.

“Padahal ke tengahnya itu, takutnya nanti bubutnya sudahberubah rasanya. Di pinggiran enak, tapi ke tengah sudahterasa,” imbuh Refly.

Hingga saat ini Komnas HAM masih belum memberikanketerangan terkait kasus Brigadir J.***