Heboh! Putri Candrawathi Tidur di Sofa, Brigadir J Disebut Membopong Istri Ferdy Sambo Ke Dalam Kamar

26 Agustus 2022, 10:55 WIB
Heboh! Putri Candrawathi Tertidur di Sofa, Brigadir J Disebut Membopong Ke Kamar /Diolah Dari google

PORTAL NGANJUK – Belum lama ini heboh beredar kabar soal dugaan Putri Chandrawathi digendong oleh Brigadir J kedalam kamar.

Asisten rumah tangga Irjen Ferdy Sambo yakni KM alias Kuat Ma´ruf memberikan pengakuan.

Dirinya memergoki kejadian tak terduga di Magelang yakni Brigadir J mau menggendong Putri Candrawathi yang tidur di sofa ke kamar.

Baca Juga: Usai Sidang Kode Etik, Ferdy Sambo Ajukan Banding, Apa Saja yang Diperlukan, Berikut Penjelasannya

Kesaksian KM itu dibeberkan oleh anggota Komisi III DPR Sarifuddin Sudding dalam rapat kerja dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Rabu 24 Agustus 2022 di Gedung DPR, Senayan.

Dari keterangan tersebut, kata Jenderal Sigi, ada kesesuaian kronologi yang disampaikan Sarifuddin Sudding dengan yang diterima Polri.

Sudding sempat menanyakan kesamaan kronologi yang didapatkannya dengan milik Polri.

Ia mengatakan bahwa Brigadir J hendak menggendong Putri Candrawathi ketika tidur di sofa rumah pribadi Sambo di Magelang.

Tepatnya di Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah pada 4 Juli 2022 lalu.

Peristiwa pun kembali berlanjut, Brigadir J pun disebut memasuki kamar Putri pada 7 Juli 2022.

Baca Juga: Polwan di Bandung Ditemukan Tewas Terkunci di Kontrakannya, Saksi Beberkan Ada Kejanggalan: Pintu Depan...

Dua peristiwa itu ternyta disaksikan Kuat Ma’ruf dan menyarankan Susi, asisten rumah yang lain melaporkanmya kepada Ferdy Sambo.

Setelah itu, dimulailah pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Sebagaimana diketahui, sebelum tewas di rumah dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022, kuasa hukum Brigadir Yosua atau Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan bahwa kliennya menerima ancaman dari sosok yang dijuluki 'skuad lama'.

Hal itu dibuktikan dari percakapan antara Brigadir J dengan kekasihnya, Vera Simanjuntak yang disampaikan pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.

Sementara itu, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan, pada 7 Juli 2022 atau sehari sebelum tewas, Brigadir J sempat beroleh ancaman pembunuhan.

Kepada Vera, Brigadir J sempat menghubungi lewat video call sambil menangis dan mengaku bahwa dirinya diancam.

Baca Juga: Sambo adalah Marga dari Suku Apa? Ternyata Ini Asal Daerahnya  

Ancaman pembunuhan itu berisi pesan aneh tentang naik ke atas.

"Katanya jika 'naik ke atas' kita bunuh dia," ujarnya. Dia sendiri mempertanyakan makna naik ke atas itu. "

Apakah naik tangga ke atas, atau lapor ke pimpinan atau yang pangkatnya lebih atas. Ini yang mesti dicari tahu," tuturnya.

Hal itu diketahui melalui percakapan Vera dan Brigadir J pada bulan ketiga Juni antara tanggal 21 dan 29 Juni, mengungkap pengancaman squad lama terhadap Brigadir J.

"Ternyata Vera ini sudah tahu tentang squad ini. Vera kemudian mengaku jika dirinya sempat bertanya ke almarhum siapa yang mengancam, squad lama atau squad baru Kata Vera," kata dia.

Akhirnya terungkap sosok skuad lama yang dimaksud itu ternyata adalah Kuat Ma'ruf.

Baca Juga: Selesai Sidang Kode Etik Ferdy Sambo, Gantian Hari Ini Bareskrim Polri akan Periksa Putri Candrawathi

Sebelumnya, pihak kepolisian telah diperoleh keterangan dan pengakuan baru soal Putri candrawathi.

Belum lama ini Putri Candrawathi diketahui memberikan tiga keterangan yang berbeda terkait motif di balik pembunuhan Brigadir J.

Dalam keterangannya yang pertama, istri Ferdy Sambo tersebut mengaku dilecehkan oleh Brigadir J.

Tetapi pada wawancara yang kedua, Putri Candrawathi kembali mengubah keterangannya.

Putri Candrawathi mengaku Brigadir J tiba-tiba masuk ke kamar dan melucuti pakaiannya ketika berada di Magelang, Jawa Tengah.

Sementara dalam keterangan yang ketiga, Putri Candrawathi mengungkapkan adanya kontak fisik antara dirinya dengan Brigadir J di kamar.

Baca Juga: Dikabarkan Tengah Mengandung Anak Kedua Buah Cinta Dengan Sule, Nathalie Holscher: Alhamdulillah Aku…

Mendengar pengakuan istri Ferdy Sambo itu, Ahli hukum tata negara Refly Harun menduga ada upaya untuk membuat skenario agar hukuman pasutri itu diringankan.

"Kalau kita melihat keterangan Putri tersebut, maka ada dua hal yang terbayang dalam benak saya," kata Refly Harun.

"Satu, dia ingin membuat skenario yang barangkali bisa meringankan hukuman dia dan suaminya,

Terutama suaminya karena dia bilang masih cinta. Sekaligus barangkali menebus rasa bersalah, we don't know exactly (Kita tidak tahu tepatnya)," sambungnya.

Meski demikian, Refly Harun tidak menampik kemungkinan bahwa Putri Candrawathi merasa malu untuk mengungkapkan motif dewasa di balik pembunuhan Brigadir J.

Hal ini terlihat ketika ia terus-menerus mengatakan malu kepada petugas Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) yang mewawancarainya.

Baca Juga: Link Nonton Anime Overflow Full Episode 1-8 Resolusi Full HD 1080p Resmi Bukan dari Nekopoi dan Animasu

"Dan yang kedua adalah dia malu mengaku kalau misalnya ada motif dewasa,

Makanya ketika kepada petugas LPSK yang menemuinya, dia mengatakan 'Malu mba, malu mba.'," tuturnya.

Lebih lanjut, mantan Staf ahli Mahkamah Konstitusi itu mencurigai adanya kemungkinan bahwa Brigadir J dan istri Ferdy Sambo memang memiliki hubungan yang sangat dekat.

Namun, ia merasa heran dengan kedekatan antara keduanya.

Bukan tanpa alasan, selama ini Putri Candrwathi diketahui telah menganggap Brigadir J sebagai anaknya sendiri.

"Tapi jangan lupa, ini kan cerita tentang orang dewasa," ucapnya.

Baca Juga: Seorang Polwan Di Bandung Ditemukan Tewas Di Dalam Kontrakan, Posisi Jenazah Saat Ditemukan Jadi Sorotan

"Orang yang barangkali ada masalah dalam hubungan rumah tangga,

Kemudian masuk orang lain dan orang lain ini barangkali menghibur atau katakanlah obat lara. Kira-kira begitulah," kata Refly Harun menambahkan.

Mantan Komisaris Utama PT Jasa Marga itu pun kembali menyinggung kemungkinan motif istri Ferdy Sambo memberikan keterangan yang berbeda-beda terkait kasus Brigadir J.

"Ini terkait dengan dua hal tentunya. Apakah dia ingin meringankan hukuman bahwa motif membunuh adalah motif yang justified karena istri diganggu,

Dilecehkan, tapi motif lain adalah barangkali dia malu mengungkapkan yang sesungguhnya," ucapnya, dikutip dari Channel YouTube Refly Harun.

Menurutnya, kebenaran terkait motif pembunuhan Brigadir J nantinya akan terungkap.

Kemudian, ia menyebut motif dewasa di balik pembunuhan Brigadir J menggelikan.

"Memang bukan lagi ngeri-ngeri sedap, geli-geli sedap soal motif dewasa ini ya," tutur Refly Harun.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Tags

Terkini

Terpopuler