PORTAL NGANJUK – Dikabarkan bahwa Ferdy Sambo sempat mengajak empat anak buahnya untuk nonton bareng (nobar) rekaman CCTV saat pembunuhan Brigadir J.
Dikabarkan bahwa Ferdy Sambo meminta untuk empat anak buahnya tersebut menyembunyikan rekaman CCTV tersebut.
Mendengar pernyataan tersebut, pakar hukum Refly Harun turut menegaskan bahwa seharusnya Ferdy Sambo sudah tidak bisa lolos jeratan hukum atas pengakuan tersebut.
Baca Juga: Link Nonton Anime Overlord Season 4 Episode 10 Sub Indo Gratis, Jadwal Tayang dan Alur Cerita
Informasi yang beredar bahwa Ferdy Sambo sempat mengajak empat anak buahnya untuk melihat rekaman CCTV yang merekam proses pembunuhan Brigadir J.
Keempat anak buah Ferdy Sambo yang gini juga turut tersandung kasus pembunuhan Brigadir J atau Yoshua yakni Kompol Chuck Putranto, Kompol Baiquni Wibowo, AKBP Ridwan Soplanit, dan AKBP Arif Rahman.
Keempatnya mendapatkan ancaman dari Ferdy Sambo agar rekaman yang diperlihatkan tersebut jangan sampai bocor.
Setelah sebelumnya rekaman CCTV dinyatakan hilang, namun kini pihak kepolisian mengatakan bahwa rekaman CCTV pembunuhan Brigadir J berhasil didapatkan.
Baca Juga: Link Nonton Anime The Prince of Tennis II U-17 World Cup Episode 10 Sub Indo Gratis, Jadwal Tayang
Mendapati kabar demikian, ahli hukum tata negara Refly Harun turut memberikan tanggapanya.
Refly Harun mengatakan bahwa dengan pengakuan keempat anak buahnya tersebut membuat kasus pembunuhan Brigadir J sudah jelas akan kemana.
Dia juga mengatakan bahwa Ferdy Sambo tidak bisa lolos dari jeratan hukum atas pembunuhan berencana.
"Dan ini semakin jelas ya dengan adanya pengakuan mereka bahwa Ferdy Sambo seharusnya sudah tidak bisa lolos lagi dari pembunuhan berencana tersebut," ujar Refly Harun.
Menurut Refly hanya dengan bukti tersebut sudah bisa untuk menjerat Ferdy Sambo, karena dengan begitu sudah jelas bahwa ada saksi yang juga turut menyaksikan pembunuhan Brigadir J.
“Untuk menjerat Ferdy Sambo sendiri sebenarnya sudah cukup kalau misalnya CCTV ada kesaksian seperti ini. Berarti kan mereka melihat sendiri proses pembunuhan itu," ungkapnya.
Namun Refly Harun juga masih menanyakan mengenai kasus pelecehan seksual yang disangkakan untuk Brigadir J.
Refly merasa Putri Candrawathi yang masih ngotot mengatakan bahwa dirinya korban pelecehan seksual ketika di Magelang seperti ingin dibesar-besarkan.
"Tetapi pertanyaannya adalah kemudian seolah-olah pelecehan atau kekerasan seksual di Magelang itu hendak dibesar-besarkan. Apakah ini terkait untuk melokalisir permasalahan agar jangan sampai kemana-mana?" tanya Refly Harun.
Dengan adanya petunjuk baru tersebut, Refly berharap bahwa anak buah Ferdy Sambo yang turut terlibat, yang sudah diberhentikan dan lain sebaginya bisa dimintai keterangan sebaik mungkin dan apa adanya.
Dan bisa menanyakan apakah yang terjadi sebenarnya dan apa motif pembunuhan Brigadir J apakah benar terkait kabar di Magelang atau ada motif lain.***