Kuat Maruf Ternyata Hampir Terbunuh di Tangan Brigadir J, Bripka RR dan Bharatu Prayogi Bergerak Cepat

16 September 2022, 14:02 WIB
Kuat Maruf Ternyata Hampir Terbunuh di Tangan Brigadir J, Bripka RR dan Bharatu Prayogi Bergerak Cepat /Diolah Dari Google

PORTAL NGANJUK – Hal baru yang cukup mengejutkan kembali terkuak, Om Kuat alias Kuat Maruf ternyata nyaris terbunuh di tangan Brigadir J.

Namun nyawa supir Pribadi Istri Ferdy sambo itu akhirnya berhasil terselamatkan berkat antisipasi cepat yang dilakukan Bripka RR alias Bripka Ricky Rizal dan Bharatu Prayogi.

Hal itu berhasil terkuak melalui rekonstruksi pembunuhan Brigadir J dan kesaksian Bripka RR.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Menjadi Korban Percobaan Pembunuhan, Begini Keadaannya Saat Ini!

Dalam kesaksian Bripka RR yang disampaikan pengacaranya, Erman Umar dikutip dari chanel YouTube Uncle Wira.

Di mana Bripka RR sempat menyembunyikan senjata panjang dan pendek Brigadir J yang terletak di kamar ADC lantai 1 dipindahkan ke kamar anak Ferdy Sambo yang berada di lantai 2.

Hal itu dilakukan Bripka RR sebelum memanggil Brigadir J karena sempat dipertanyakan oleh Putri Candrawathi.

Putri Candrawathi sempat bertanya 'Yosua di Mana' kepada Bripka RR dan Putri Candrawathi juga meminta untuk bertemu dengan Brigadir J.

Erman Umar mengatakan, Bripka RR atau Bripka Ricky Rizal pun bertanya ke Putri Candrawathi mengenai peristiwa yang terjadi.

Namun Putri Candrawathi tidak menjawab pertanyaan tersebut dan menanyakan posisi Yosua di mana.

Baca Juga: Perbuatan Terlarang Ajudan ke Nyonya Sambo Terkuak, Adegan Paha Putri Candrawathi dan Brigadir J Mencuat

Sebelum memanggil Yosua, Ricky Rizal berinisiatif untuk mengamankan senjata bersama Bharada E yang berada di kamar ADC lantai 1.

Senjata berupa senjata panjang dan senjata pendek itu langsung diamankan ke kamar anak Sambo di lantai 2.

"Bripka Ricky takut apabila tidak diamankan akan digunakan Yosua karena sempat dihalangi Kuat menggunakan pisau," ujar Erman menuturkan pengakuan Ricky.

Barulah kemudian Ricky turun dan mencari Yosua yang kemudian ditemukan sedang berada di depan rumah.

Ricky juga sempat bertanya ke Yosua tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Namun Brigadir J mengaku tidak tahu alasan Om Kuat tiba-tiba marah kepadanya.

Setelah itu, Ricky membujuk Yosua untuk bertemu dengan Putri Candrawathi karena diminta langsung.

Selang beberapa lama, Brigadir J akhirnya mau untuk bertemu Putri Candrawathi di kamar lantai 2.

"Sampai di kamar 2, Yosua duduk di bawah lantai dan Putri tiduran di kasur. Bripka Ricky menunggu di luar kamar.

Pembicaraan antara Yosua dan Putri Candrawathi tidak terdengar oleh Bripka Ricky," imbuh Erman.

Baca Juga: Putri Candrawathi Tak Kuat Iman dan Memutuskan Bunuh Diri dengan Gantung Diri, Simak Faktanya Disini

Pertemuan Brigadir J dan Putri Candrawathi itu berlangsung selama kurang lebih 15 menit.

Setelah Yosua keluar dari kamar, Bripka RR sempat menanyakan kembali mengenai peristiwa yang terjadi.

Namun Brigadir J lagi-lagi tak memberikan penjelasan.

Seusai kejadian itu, Yosua kemudian tidur satu kamar bersama Bharada E. Sedangkan Ricky dan Kuat tidur di ruang tengah memakai kasur lipat.

Peran Bharatu Prayogi

Keselamatan Om Kuat alias Kuat Ma'ruf pun tak terlepas dari peran Bharatu Prayogi.

Peran Bharatu Prayogi terungkap setelah rekonstruksi pembunuhan Brigadir J pada Selasa, 30 Agustus 2022.

Bharatu Prayogi merupakan salah satu dari kedelapan ajudan Ferdy Sambo.

Baca Juga: Bripka RR Berencana Join Justice Collaborator hingga Beberkan Soal Pelecehan Seksual Putri Candrawathi

Bharatu Prayogi merupakan senior dari Bharada E sebagai yang sama-sama bertugas sebagai ajudan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Sebelumnya, dikutip dari YouTube Uncle Wira pada rekonstruksi tersebut akhirnya terungkap alat bukti yaitu dua belah pisau.

Pisau tersebut merupakan milik dari Om Kuat alias Kuat Ma'ruf.

Dua belah pisau tersebut awalnya dipegang oleh Kuat Ma'ruf, lalu diserahkan kepada salah satu Ajudan Ferdy Sambo yang bernama Bharatu Prayogi.

Kuat Ma'ruf menyerahkan pisau dan HT kepada salah seorang ajudan Ferdy Sambo bernama Bharatu Prayogi tersebut.

Sebagaimana diketahui, adegan menyerahkan pisau itu terungkap saat rekonstruksi pada adegan ke 74.

Saat itu KM atau Kuat Ma'ruf alias Om Kuat sedang berdiri di samping ajudan Ferdy Sambo.

Baca Juga: Heboh, 28 Balita Di Gambia Meninggal Diduga Mengonsumsi Paracetamol, Kok Bisa?

Lalu terdengar seorang penyidik menyampaikan pada adegan ke 74 KM atau Kuat Ma'ruf alias Om Kuat menyerahkan pisau dan HT kepada Bharatu Prayogi.

KM atau Kuat Ma'ruf alias Om Kuat juga terlihat melakukan sesuai dengan apa yang disampaikan penyidik dengan benda yang berwarna hitam meyerupai pisau.

Terkait hal itu, Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian mengungkapkan, pisau itu merupakan barang bukti yang memiliki kaitannya dengan peristiwa di Magelang, Jawa Tengah.

"Itu pisau yang dibawa oleh saudara Kuat dari Magelang," kata Andi kepada wartawan di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, dikutip dari Uncle Wira.

Menurut Andi, pisau itu digunakan oleh penyidik untuk rekonstruksi, dia menyebut ada peristiwa adegan melibatkan pisau tersebut di Magelang.

"Pada saat ada kejadian, ada peristiwa sehingga itu digunakan di Magelang," lanjutnya.

Akan tetapi, Andi enggan menjelaskan peristiwa apa yang dimaksud sehingga Kuat Ma’ruf menggunakan pisau itu.

Baca Juga: Dari 27 Nama Calon, Berikut Ini 3 Nama yang Diduga Kuat Akan Menjadi Pengganti Anies Baswedan

"Ya itu, peristiwanya apa ya nantilah," ucapnya.

Dapat disimpulkan dari rekonstruksi pembunuhan Brigadir J yang juga ditayangkan di Polri Tv itu, peran Bharatu Prayogi menyita pisau yang dibawa Kuat Ma'ruf dari Magelang.

Bripka RR Selamatkan Nyawa Om Kuat alias Kuat Ma'ruf

Bripka RR atau Bripka Ricky Rizal pun bertanya ke Putri Candrawathi mengenai peristiwa yang terjadi.

Namun Putri Candrawathi tidak menjawab pertanyaan tersebut dan menanyakan posisi Yosua di mana.

Sebelum memanggil Brigadir J, Bripka RR alias Ricky Rizal berinisiatif untuk mengamankan senjata bersama Bharada E yang berada di kamar ADC lantai 1.

Senjata berupa senjata panjang dan senjata pendek itu langsung diamankan ke kamar anak Sambo di lantai 2.

"Bripka Ricky takut apabila tidak diamankan akan digunakan Yosua karena sempat dihalangi Kuat menggunakan pisau," ujar Erman menuturkan pengakuan Ricky.

Barulah kemudian Ricky turun dan mencari Yosua yang kemudian ditemukan sedang berada di depan rumah.

Baca Juga: Jim Geovedi Disebut Rekan Dari Hacker Bjorka, Siapa Jim Geovedi? Ini Biodatanya!

Terbaru, Dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J, polisi telah menetapkan 5 tersangka.

Mereka adalah Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Bripka RR alias Ricky Rizal, Kuat Maruf alias KM, Irjen Ferdy Sambo alias FS, dan Putri Candrawathi alias PC.

Bharada E dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan Juncto 55 dan 56 KUHP.

Sedangkan, Brigadir RR dan KM dipersangkakan dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP.

Ferdy Sambo dipersangkakan dengan Pasal 340 subsider Pasal 338 jo Pasal 55, Pasal 56 KUHP.

Selanjutnya, Putri Candrawathi disangkakan dengan Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 dan Pasal 56.

Susi Dengar Rintihan Putri Candrawathi

Susi adalah asisten rumah tangga (ART) keluarga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Susi disebut sebagai saksi utama dalam peristiwa yang terjadi di Magelang.

Susi juga pernah dipanggil Komnas HAM terkait kasus Brigadir J.

Susi juga menjalani permeriksaan uji kebohongan memakai lie detector bersama Putri Candrawathi.

Sebagaimana diketahui, Susi adalah saksi utama selain Kuat Maruf terkait peristiwa yang terjadi di Magelang.

Bahkan, diduga karena peristiwa di Magelang inilah Ferdy Sambo menjadi marah dan nekat menghabisi nyawa ajudannya, Brigadir J.

Kejadian di rumah Ferdy Sambo yang terletak di Magelang, Jawa Tengah lantas masih penuh dengan misteri.

Sosok Susi diketahui berada di sana saat peristiwa dugaan pelecehan terhadap Putri Candrawathi terjadi.

Kabareskrim Polri Komjen Pol. Agus Andrianto mengungkapkan pada saat peristiwa pelecehan, Susi ada di tangga dekat kamar dan Om Kuat berada di bawah sedang merokok melihat Brigadir J mengendap-endap keluar dari kamar Putri Candrawathi.

Sebelum kejadian itu, kata Agus, Susi juga mendengar Putri Candrawathi diduga sedang menangis, merintih, atau ekspresi lainnya.

Kuat Maruf yang ada di dekat kamar lantas mendatangi Putri Candrawathi dan memastikan kondisi majikannya.

“Hal ini terkomunikasi antara S (Susi) dan KM (Kuat). KM ada di kamar untuk memastikan kondisi PC (Putri) yang ada di kamar terduduk di depan kamar mandi dikuatkan dengan keterangan S,” tutur Agus, dikutip dari Antara News.

Pengakuan Baru Bripka RR

Erman Umar yang merupakan kuasa hukum Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR baru saja memberikan keterangan terkait kliennya.

Erman Umar yang dipercaya keluarga Bripka RR menjadi kuasa hukumnya akhirnya membuka beberapa keterangan terkait kasus yang dihadapi kliennya.

Menurut Erman Bripka RR mulai menceritakan keajadian sebenarnya terkait kasus yang menewaskan Brigadir J.

Di beberapa keterangannya Erman menyebut jika Bripka RR tak mengetahui tentang adanya dugaan pelecehan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi yang terjadi di Malang.

Dikutip dari kanal Youtube Refly Harun, selain itu Erman Umar menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan Ferdy Sambo pasca tewasnya Brigadir J,

Hal itu berdasar isi Berita Acara Pemeriksaan (BAP), meski tak hapal isi BAP tersebut Erman menduga pertemuan itu merupakan inisiasi Sambo dalam merekayasa kasus pembunuhan Brigadir J.

Hal serupa juga dijelaskan sebagaimana dikutip dr Berita Subang denga judul 'Blak-blakan, Bripka RR Bongkar Tipu-tipu Sambo untuk Bunuh Brigadir J,

Tanpa Terendus Publik', Erman Umar menyebut mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo telah melakukan langkah-langkah aktif pasca insiden berdarah Duren Tiga itu.

Salah satu langkahnya dengan meminta bawahannya berkumpul di Provost. Tujuan berkumpul tersebut adalah membuat skenario dan langkah taktis untuk memuluskan setingan awal.

Menurut Erman, Sambo mengajak berkumpul untuk memuluskan skenario agar pembunuhan Brigadir J tidak terendus dan faktanya dikaburkan

"Dikumpulkan di situ (Provost) mungkin Sambo yang berperan di situ. Saya tidak ingat betul karena saya tidak baca lengkap," jelas Erman kepada wartawan, Selasa 13 September 2022.

Namun Erman tidak menyebutkan satu per satu siapa saja yang berkumpul di Provost. Pastinya mereka merupakan loyalis atau bawahannya dalam rangka membuat skenario awal.

Menurutnya jelasnya ada yang membantu, mungkin obstruction of justice.

"Pertemuannya malam hari, Sambo mengatur semua. Tepatnya setelah penembakan. Ya jelas ada yang membantu, mungkin obstruction of justice," kata Erman.

Adapun fakta-fakta dalam BAP Bripka Ricky Rizal setidaknya sinkron dengan apa yang disampaikan oleh Bharada E atau Bharada Eliezer sebelumnya.

Diketahui Bripka RR mulai berbalik melawan kesaksian Ferdy Sambo usai dikunjungi keluarga dan istrinya.

Ia mendapat penguatan dan dukungan dari orang-orang terdekatnya hingga setuju memberi kesaksian yang berbeda dari skenario Ferdy Sambo.

"Bukan (ancaman), dia takut. Makanya dalam rangka setelah saya masuk, setelah keluarganya dulu, mulai keluarganya masuk udah mulai berani dia karena keluarganya,” kata Erman.

Erman mengungkapkan, kliennya memang sempat mengikuti skenario baku tembak yang dibuat Sambo terkait kematian Brigadir J.

Namun, setelah Bripka RR mendapat kunjungan dari keluarganya, ia mengubah keterangannya.

Setelah keluarga memberikan penguatan, akhirnya Bripka RR mulai berani mengatakan yang sebenarnya.

“Mungkin dia didatangi keluarga, adik kandung sama isteri agar mereka minta bicara benar. Pada saat itu, dia sudah mulai bicara benar,” ujar Erman.

Disamping itu, Erman Umar juga mengatakan bahwa Putri Candrawathi membuka rekening untuk kepentingan pribadi.

Erman Umar menyebut bahwa pembukaan rekening itu menjawab sejumlah isu soal rekening milik para ajudan Ferdy Sambo banyak aliran dana.

"Kalau masalah rekening saya dengar itu bukan rekening pribadi masing-masing (ajudan)," kata Erman di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta pada Selasa, 13 September 2022 dikutip dari PMJ News.

Begitu pun Bripka RR juga ternyata rekeningnya digunakan oleh Putri Candrawathi untuk kebutuhan rumah tangga di Magelang.

Erman mengatakan bahwa Bripka RR dan Brigadir J memiliki uang yang fantastis di rekening

Hal itu, dikatakan oleh Erman, karena memang Bripka RR bertugas di rumah Sambo di Magelang.

Kemudian atas nama Yosua, kata Erman, Putri menggunakannya untuk kebutuhan rumah tangga di Jakarta.

"Kalau Yosua untuk kebutuhan rumah tangga yang di Jakarta kali ya, di rumah Saguling, Duren Tiga," tandasnya.

"Kalau Yosua untuk kebutuhan rumah tangga yang di Jakarta kali ya, di rumah Saguling, Duren Tiga," kata dia.

Erman mengatakan bahwa setelah dibuat sejak 2021, seluruh ATM atau mobile banking para anak buah Sambo itu digunakan sepenuhnya oleh Putri.

Dia mengungkapkan bahwa kliennya sama sekali tidak menggunakan rekening tersebut.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Tags

Terkini

Terpopuler