Rusia Tinggalkan Indonesia, Pembangunan Jalur Kereta Api Borneo Dipastikan Gagal

- 5 Maret 2022, 13:26 WIB
Rusia Tinggalkan Indonesia, Pembangunan Jalur Kereta Api Borneo Dipastikan Gagal
Rusia Tinggalkan Indonesia, Pembangunan Jalur Kereta Api Borneo Dipastikan Gagal /pixel2013/pixabay.com

PORTAL NGANJUK – Beberapa waktu lalu Indonesia telah menjalin kerjasama dengan Rusia terkait pembangunan jalur kereta api di Kalimantan.

Proyek kerjasama dengan Rusia tersebut rencananya akan membangun jalur kereta api sepanjang 203 kilometer.

Namun dengan terpaksa pembangunan tersebut harus gagal setelah Rusia memutuskan untuk mengundurkan diri dari proyek itu.

Mundurnya Rusia dari proyek yang memakan dana hingga Rp53,3 triliun itu ditengarai karena adanya konflik antara Rusia dengan Ukraina.

Baca Juga: Resmi! Kini Lansia dapat Naik Kereta Api dengan Potongan Biaya 20 Persen, Berikut Penjelasannya

Sebelum dibatalkan, proyek tersebut direncanakan akan membangun jalur kereta api yang melintasi Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Barat, serta Kota Balikpapan.

Proyek transportasi dengan nilai yang cukup besar itu terpaksa harus dibatalkan setelah pihak penanam modal, Russian Railways secara resmi mengundurkan diri.

Hal itu sebagaimana telah dilaporkan oleh Alimuddin selaku Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Penajam Paser Utara, pada Jum’at, 4 Maret 2022.

Alimuddin menyampaikan bahwa surat pengunduran diri dari Rusia tersebut telah disampaikan langsung kepada pemerintah pusat pada tahun 2020 lalu.

Adapun alasan yang menyebabkan mundurnya Russian Railways dalam proyek itu diduga karena adanya konflik antara Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Ungkap Alasan Terapkan Tes PCR Bertahap pada Semua Transportasi

Disebutkan bahwa terdapat seluas 140 hektar lahan, yang rencananya akan digunakan sebagai lokasi pembangunan jalur Kereta Api Borneo di Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut.

Kemudian ada lebih dari 70 hektar lahan di Kelurahan Gunung Seteleng dan Kelurahan Buluminung telah dibebaskan untuk pembangunan jalur Kereta Api Borneo itu.

Lahan tersebut hingga saat ini masih belum digunakan, menyusul adanya konfirmasi pengunduran diri dari Rusia dan pembatalan proyek pembangunan.

Proyek pembangunan jalur kereta api di Kalimantan ini dikelola oleh perusahaan hasil kerjasama Pemprov Kalimantan Timur dan Russian Railways, yang bernama PT Kereta Api Borneo.

Meskipun pembangunan jalur Kereta Api Borneo ini akhirnya dibatalkan, PT Kereta Api Borneo akan tetap melakukan investasi di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Adapun untuk bidang yang menjadi target dari investasi yang akan dilakukan, Alimuddin menjelaskan masih belum dipastikan.

Namun menurutnya, investasi yang akan dilakukan oleh PT Kereta Api Borneo itu nantinya tidak pada sektor perkeretaapian.

Hal itu karena pintu investasi khusus di bidang perkeretaapian dinilai sudah tertutup, sehingga tidak bisa lagi untuk melakukan investasi pada bidang yang sama.

Alimuddin juga menyatakan, PT Kereta Api Borneo akan melakukan evaluasi terkait dengan kegagalan proyek pembangunan jalur kereta api tersebut.

PT Kereta Api Borneo masih belum menyampaikan jalur bisnis apa yang nantinya akan dilakukan, pihaknya hanya menyampaikan bahwa dorongan investasi ini akan lebih dimatangkan lagi.***

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Rusia Undur Diri, Proyek Pembangunan Jalur Kereta Api Borneo Senilai Rp53,3 Triliun Dipastikan Gagal

Editor: Yusuf Rafii

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah