Menurut data hisab Lembaga Falakiyah PBNU, keadaan hilal telah berada di atas ufuk, tepatnya +2 derajat 04 menit 12 detik dan lama hilal 9 menit 49 detik yang dipantau di Kantor PBNU Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Sedangkan untuk konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Jumat 1 April 2021 pukul 13:25:54 WIB.
Disisi lain letak matahari terbenam berada di posisi 4 derajat 34 menit 09 detik utara titik barat.
Sementara titik hilang ada pada 2 derajat 48 menit 22 menit utara titik barat.
Kedudukan hilal berada pada 1 derajat 45 menit 47 detik selatan matahari dengan keadaan miring ke arah selatan dan elongasi 3 derajat 24 menit 06 detik.
Menurut pandangan Nahdlatul Ulama NU, posisi hilal dengan ketingian 2 derajat lebih 4 menit dan 3 derajat 4 menit membuat hilal sulit untuk dirukyat.
Apalagi umur bulan belum mencapai 8 jam. Apabila hilal tidak terlihat maka bulan Syaban akan digenapkan menjadi 30 hari.
Oleh karena itu awal Ramadhan bisa jatuh pada Minggu 3 April 2022. Sedangkan pada Sabtu 2 April 2022 terhitung tanggal 30 Syaban.
Sebelumnya artikel ini pernah tayang di BERITA DIY berjudul “Live Hasil Sidang Isbat Kementerian Agama 1 Ramadhan 2022 dan Jadwal Puasa Nahdlatul Ulama NU dan Muhammadiyah”.***