Kritik Maudy Ayunda Jadi Jubir G20, Media Asing: Sekitar 1 dari 5 Mereka Tidak Bekerja Atau Belajar

- 19 April 2022, 15:52 WIB
Kritik Maudy Ayunda Jadi Jubir G20, Media Asing: Sekitar 1 dari 5 Mereka Tidak Bekerja Atau Belajar
Kritik Maudy Ayunda Jadi Jubir G20, Media Asing: Sekitar 1 dari 5 Mereka Tidak Bekerja Atau Belajar /Tangkap layar Instagram/@kemenkominfo

Dan mereka mengkaitkan dengan kasus pengangguran yang diambil dari data tahun 2021 meningkat 14 persen.

Menanggapi kritikan ini, peneliti politik di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo jati ikut menjawab.

"Penunjukan simbolis ini adalah bagian dari upaya untuk meredam kritik dari kaum muda tentang isu-isu kritis, seperti pekerjaan dan layanan publik," kata Wasisto.

Pemerintah dirasa hanya melirik generasi muda yang tinggal di perkotaan, sedangkan untuk yang di pedesaan dilupakan.

Padahal pemuda yang tinggal di desa juga memiliki peran yang penting untuk pembangunan dan bisa masuk dalam gagasan yang ingin dipromosikan.

Bloomberg makin mengkritik dengan menunjukkan bahwa anak muda di Indonesia cenderung menganggur dan memiliki jumlah 2 kali lipat lebih besar dari tingkat nasional.

"Meskipun program pelatihan kerja yang dikelola negara dan beasiswa untuk pendidikan tinggi, sekitar satu dari lima dari mereka tidak bekerja atau belajar, angka yang menjadi pertanda buruk bagi tujuan Indonesia untuk menjadi ekonomi berpenghasilan tinggi pada tahun 2045," ucap Bloomberg.

Maudy juga mendapatkan kritikan mengenai pengalaman yang dimilikinya.

Mengapa seorang yang tidak memiliki pengalaman diplomatik bisa menjadi Jubir dalam acara besar seperti Presidensi G20.

Baca Juga: Duh! Penjaga Satwa di Kebun Binatang Banjarnegara Tewas Diterkam Harimau, Begini Kronologinya

Halaman:

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah