"Suhu maksimum tertinggi di Cilacap yang pernah terjadi pada bulan Mei selama 30 tahun terakhir sekitar 35,2 derajat Celcius pada tahun 2010.
Jadi suhu udara yang terasa panas sekarang ini masih dalam kategori normal untuk wilayah Cilacap dan sekitarnya," tuturnya.
Ia mengatakan fenomena suhu udara panas dan terik yang terjadi pada siang hari tersebut dipicu oleh beberapa hal, antara lain posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa wilayah Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya telah memasuki masa transisi dari musim hujan menuju musim kemarau.
Sehingga diprediksi akan segera memasuki musim kemarau pada bulan Juni 2022.
Pada kondisi yang demikian, tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya lambat laun akan mulai berkurang.
Sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan lebih banyak mendominasi.
Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat per-awan-an yang rendah tersebut dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi.
Sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup panas dan terik pada siang hari.
Baca Juga: Jokowi Didesak Bebaskan Habib Rizieq dan Munarman, Dianggap Hanya Bersifat Politis dan Islamofobia