BMKG Ungkap Banjir Rob Akan Terjadi di Utara Pulau Jawa, Ketinggian Air Capai Satu Meter Lebih

- 24 Mei 2022, 11:50 WIB
BMKG Ungkap Banjir Rob Akan Terjadi di Utara Pulau Jawa, Ketinggian Air Capai Satu Meter Lebih
BMKG Ungkap Banjir Rob Akan Terjadi di Utara Pulau Jawa, Ketinggian Air Capai Satu Meter Lebih /Facebook Joe Anggoro

PORTAL NGANJUK – Belakangan ini Banjir Rob telah terjadi di bebrapa titik di Tanah Air.

Salahsatunya yakni di Semarang, yang sempat viral baru-baru ini, ketinggian air bahkan sampai merendam Motor Masyarakat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi pasang surut, kondisi banjir pesisir (rob) di sebagian utara Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dapat berlangsung hingga 25 Mei 2022.

Baca Juga: Aksi Demo Pendukung UAS Ancam Usir Dubes SIngapura dinilai Melawan Hukum, Hingga Disorot Media Asing

"Banjir pesisir mulai terjadi sejak tanggal 14 Mei 2022, potensi banjir pesisir ini dapat terjadi hingga 25 Mei 2022," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo pada Selasa 24 Mei 2022.

Ia juga menambahkan bahwa sejak tanggal 13 Mei 2022 BMKG telah merilis informasi potensi banjir pesisir di beberapa wilayah Indonesia bersamaan adanya fase bulan purnama dan kondisi Perigee (Jarak terdekat bulan ke bumi).

Ia menyebutkan, kondisi banjir pesisir terjadi di pesisir Pantai Tegal, Wonokerto-Pekalongan, Pantai Sari-Pekalongan, Pantai Batang, Pantai Tawang Kendal.

Kondisi serupa juga terjadi di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jalan Raya Genuk Semarang-Demak, Pantai Karang tengah Demak, Pantai Rembang, dan pesisir Jawa Timur.

"Selain faktor curah hujan di beberapa wilayah, gelombang tinggi di Laut Jawa yang mencapai 1,25 - 2,5 meter juga memberikan dampak terhadap peningkatan banjir rob di wilayah tersebut.

"Ketinggian banjir pesisir berbeda di tiap wilayah. Namun demikian, kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.

Baca Juga: Diduga Terlibat Korupsi, Mendadak Relawan Jokowi Menuntut KPK agar Proses Hukum Gibran dan Kaesang

Yakni seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," tuturnya.

Ia menyampaikan, masyarakat diimbau untuk menyiapkan upaya mitigasi dan adaptasi untuk mengantisipasi dampak dari banjir pesisir tersebut serta memperhatikan selalu update informasi cuaca maritim dari BMKG.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa BMKG menerapkan paradigma Preventive Maintenance dalam menjaga kualitas produk data dan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

Langkah ini dilakukan karena BMKG tidak ingin "kecolongan" dengan kejadian bencana alam.

"Tidak hanya penambahan instrumen alat saja, namun pemeliharaan seluruh peralatan operasional juga menjadi prioritas utama BMKG.

Terutama yang berkaitan dengan sistem peringatan dini," pungkasnya.

Baca Juga: Profil, Pekerjaan dan Biodata Lengkap Jesse Choi, Pria yang Dikabarkan Menjadi Suami Maudy Ayunda

Masyarakat diharap waspada dan bersiap jika Banjir Rob benar-benar menerjang, selalu update informasi agar dapat mengantisipasi hal yang tak terduga terjadi.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah