Pendukung UAS Dikabarkan Nekat Teror Singapura, Kirim Ancaman Mirip Tragedi New York

- 25 Mei 2022, 11:35 WIB
Pendukung UAS Dikabarkan Teror Singapura, Kirim Ancaman Mirip Tragedi New York
Pendukung UAS Dikabarkan Teror Singapura, Kirim Ancaman Mirip Tragedi New York /Foto: Diolah dari Google

PORTAL NGANJUK – Kasus penolakan Ustaz Abdul Somad (UAS) oleh Singapura masih menyisakan polemik, terutama bagi pendukung UAS.

Berbagai tuntutan hingga kecaman terus digulirkan kepada pejabat otoritas.

Dalam aksi demo beberapa waktu lalu, pendukung UAS sempat mengancam akan mengusir Dubes Singapura jika tak meminta maaf dalam waktu 2 x 24 jam.

Baca Juga: Rohimah Terkejut Saat Pulang ke Indonesia, Mobil Hingga 200 Buah Ubin Miliknya Digondol Kiwil

Terbaru, kabar kurang sedap kembali mewarnai Singapura sebagai buntut penolakan terhadap UAS.

Menteri Dalam Negeri Singapura, K. Shanmugam, menuding bahwa para pendukung ustaz kondang asal Sumartra Utara ini telah mengirimkan pesan teror ke negara mereka.

Pesan itu berisi ancaman dari suporter UAS tentang persiapan mereka untuk menyerang Singapura.

Tak tanggung, serangan yang bakal dilancarkan itu disebutkan bakal menyerupai tragedi pengeboman 9/11 di New York pada 2001 silam.

Teror yang diterima otoritas Singapura itu disampaikan langsung oleh Shanmugam dalam konferensi pers.

Pihaknya kini tengah memantau ancaman-ancaman yang dikirim oleh pendukung UAS melalui website-website serta akun media sosial resmi Singapura

Baca Juga: Turun Tajam! Update Terbaru Harga Minyak Goreng Hari Ini 25 Mei 2022 di 34 Provinsi Seluruh Indonesia

Shanmugam pun juga mengatakan bahwa salah satu komentar ancaman itu ada yang sampai dihapus oleh pihak Meta, induk bisnis Facebook.

Pesan itu diketahui berisi ancaman untuk mengebom Singapura seperti yang dilakukan para teroris Al Qaeda di New York pada 11 September 2001 silam.

"Hei kalian, para pemimpin Singapura, negara yang Islamophobia, kami menunggu permintaan maaf untuk warga dan muslim Indonesia dalam 2 x 24 jam.

Jika kalian mengabaikan seruan ini, maka kami akan mengusir duta besar kalian.

Kami akan mengirim pasukan pembela Islam, pasukan keadilan sejahtera, dan pasukan pembela ulama untuk menyerang negara kalian seperti 9/11 di New York 2001," ucap Shanmugam membacakan pesan ancaman tersebut, dikutip Rabu, 25 Mei 2022.

Saat ini, kata Shanmugam, pemilik akun yang mengirimkan pesan teror kepada mereka telah dinon-aktifkan oleh Meta.

Walaupun begitu, masih ada ancaman lain berupa gerakan boikot produk-produk Singapura dan ajakan untuk berhenti berlibur ke negara singa itu.

Kendati demikian, masih ada ancaman lain berupa gerakan boikot produk-produk Singapura dan ajakan untuk berhenti berlibur ke negara singa itu.

Sebelumnya, perlakuan Singapura yang menolak kedatangan UAS telah memicu kontroversi di Indonesia.

Baca Juga: Merek Vaksin Covid-19 Tak Berizin BPOM Dikabarkan Beredar Luas di Masyarakat, Pemerintah Buka Suara

Para pendukung UAS yang tak terima, dengan tegas mengecam Singapura, bahkan sampai menyebut sebagai negara Islamophobia.

Adapun demonstrasi mereka di depan Kedutaan Besar Singapura di Jakarta pada 20 Mei kemarin dilakukan dalam rangka menuntut permintaan maaf.

Kementerian Luar Negeri Indonesia juga ikut berkomentar bahwa menjadi hak Singapura sebagai negara berdaulat untuk menentukan siapa saja yang boleh masuk ke wilayahnya.

Pemerintah Singapura, lewat pernyataan resmi, mengatakan bahwa UAS diusir karena konten-konten dakwahnya tak cocok dengan kondisi multiras dan multiagama di negara tersebut.

Oleh karena itu UAS bersama dengan 6 orang rombongannya tak diperkenankan untuk masuk ke Negara singapura.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah