Hewan Sakit dilarang Kurban Idul Adha 2022, Pilah Hewan Kurban Demi Hindari Wabah PMK

- 5 Juli 2022, 14:20 WIB
Hewan Sakit dilarang Kurban Idul Adha 2022, Pilah Hewan Kurban Demi Hindari Wabah PMK
Hewan Sakit dilarang Kurban Idul Adha 2022, Pilah Hewan Kurban Demi Hindari Wabah PMK /Dokumentasi : surakarta.go.id/

PORTAL NGANJUK- Banyak masyarakat yang berbondong-bondong untuk memotong sapi, kerbau maupun kambing dan hewan ternah lainnya yang bersifat halal untuk dimakan.

Untuk menyambut datangnya hari besar keagamaan umat muslim sedunia.

Pada perayaan hari raya Idul Adha yang sebentar lagi kita rayakan yaitu pada tanggal 10 Juli 2022 tentunya sangat banyak olahan makanan daging-dagingan.

Dikutip  PORTAL NGANJUK  dari laman Berita  Bandung Raya Pikiran Rakyat.com

Perayaan Idul Adha tahun ini tentunya sangat berbeda dari tahun sebelum dan sebelumnya.

Yaitu saat ini hewan ternak banyak diserang oleh wabah penyakit mulut dan kuku pada binatang ternak.

Yang mana dalam hal ini akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan manusia ketika dimakan.

Wabah PMK masih belum sepenuhnya selesai meskipun sudah dilakukan sejumlah penanganan terhadap penyakit itu.

Ada kekhawatiran di masyarakat saat merayakan idul adha, khususnya mereka yang akan melakukan kurban.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjelaskan kriteria halal tidaknya hewan yang akan dikurbankan.

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan menegaskan telah ada fatwa terkait pelaksanaan ibadah kurban saat wabah penyakit mulut dan kuku.

Baca Juga: Viral Video Sindiran Menohok Bintang Emon Soal RKUHP, Warganet: Kawal Jangan Sampai Hangus

Amirsyah mengatakan MUI telah mengeluarkan Fatwa Nomor 32 Tahun 2022 tentang Hukum dan Panduan Pelaksanaan Ibadah Kurban Saat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan menegaskan telah ada fatwa terkait pelaksanaan ibadah kurban saat wabah PMK ujarnya.

Jika gejala pada hewan ternah masih tergolong gejala ringan penyakit PMK, maka hewan ternak tersebut masih boleh untuk dikurbankan.

Akan tetapi jika hewan kurban tersebut masuk dalam kategori, gejala klinis berat seperti kurus, tidak memiliki nafsu makan dan tidak bisa berdiri maka tidak diperbolehkan untuk disembelih pada perayaan kurban.

Baca Juga: Viral! Link OnlyFans Devy Anastasya MasterChef Indonesia Tersebar, Isi Video dan Fotonya Bikin Heboh!

Namun jika hewan kurban tersebut diberikan vaksin dan kemudian sembuh dalam rentang 10-13 Dzulhijah atau Hari Tasyrik maka hewan dinyatakan sebagai kurban yang sah.

Sebalikya pula jika setelah di vaksin hewan kurban tersebut tidak menunjukkan gejala sembuh maka hewan ternak tersebut dilarang untuk dikurbankan.***

 

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x