Luka Sayatan di Dada Brigadir J Hoaks? Polri Berikan Fakta yang Sebenarnya

- 21 Juli 2022, 12:30 WIB
Luka Sayatan di Dada Brigadir J Hoaks? Polri Berikan Fakta yang Sebenarnya
Luka Sayatan di Dada Brigadir J Hoaks? Polri Berikan Fakta yang Sebenarnya /

PORTAL NGANJUK – Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin kasus Brigadir Yosua atau Brigadir J diusut tuntas.

Perhatian Jokowi tertuju pada nonaktif Irjen Ferdy Sambo, diduga memiliki kaitan atas kematian Brigadir J.

Terdapat video viral, menjelaskan bahwa Jokowi akan eksekusi nonaktif Irjen Ferdy Sambo atas meninggalnya Brigadir J.

Baca Juga: Disebut Ada Orang Baru Yang Terlibat, Polisi Akhirnya Ungkap Perkembangan Hasil Autopsi Brigadir J

Lantas benarkah Jokowi dalam waktu dekat lakukan hal itu kepada nonaktif Irjen Ferdy Sambo? Faktanya disini.

Kamis, 21 Juli 2022, beredar sebuah video viral yang membahas terkait kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J.

Dari keterangan itu, memperlihatkan Jokowi secara langsung memberikan arahan untuk mengeksekusi Ferdy Sambo.

Baca Juga: RESMI! One Piece Film RED akan Segera Tayang di Bioskop Indonesia, Kapan dan Dimana?

Namun terdapat beberapa kejanggalan yang ditemukan, lantas bagaimana isi dari video tersebut, mari kita bedah.

Bagian judul sangat terlihat jelas bahwa tertulis “Segera dieksekusi || J*kw perintahkan polri lakukan ini” dari kanal YouTube 212 TV.

Seakan mengarahkan narasi bahwa memang Jokowi akan melakukan eksekusi.

Di bagian thumbnail foto yang digunakan adalah gabungan dari beberapa foto.

Terdiri dari foto Jokowi, 3 anggota polisi berseragam, serta 1 anggota TNI.

Baca Juga: Link Nonton dan Download Hataraku Maou-Sama Season 2 Sub Indo, Terbaru Episode 2 Kualitas 1080p

Narasi awal yang dibuat mengarah pada keputusan Polri, diklaim tidak mengikuti perintah Jokowi.

Polri dinilai tidak memberikan izin kepada pihak keluarga Brigadir J untuk melakukan otopsi ulang (ekshumasi).

Jokowi menjelaskan bahwa harus ada transparansi, serta rasa keadilan untuk pihak Brigadir J.

Dijelaskan dari hasil otopsi jenazah Brigadir J ditemukan luka sayatan, diduga kuat penyebab kematiannya.

Kuasa Hukum Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan bahwa itu merupakan temuan baru.

Selain itu narasi mengatakan bahwa terdapat lubang di bagian dada, hingga dugaan smartphone Brigadir J diretas.

Setelah menonton video yang berdurasi 8 menit 16 detik, kesimpulannya merupakan kabar tidak valid.

Dari video itu mendapati adanya kejanggalan yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

Video yang diunggah merupakan hasil dari kompilasi kasus Brigadir J, keterangan yang diberikan rumit serta diulang.

Fakta sebenarnya diungkap di kanal YouTube Polri TV Radio.

Dijelaskan bahwa pihak Polri telah melakukan gelar perkara awal pada Rabu, 20 Juli 2022.

Baca Juga: Link Nonton dan Download Anime The Yakuza's Guide To Babysitting Sub Indo, Terbaru Episode 3

Kamaruddin sebagai wakil keluarga Brigadir J mengajukan laporan untuk melakukan ekshumasi.

Laporan telah diterima dan ditangani oleh Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi.

Dalam waktu dekat Andi akan mengumumkan hasil keputusan, serta agenda ekshumasi jenazah Brigadir J.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo ikut menjelaskan bahwa mengikuti arahan dari Wakapolri.

Kasus Brigadir J dilaksanakan dengan transparan, objektif serta mengutamakan rasa keadilan untuk keluarga korban.

Dedi telah mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan Karopaminal Brigjen Pol Irjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Mulyadi.

Memutus keterlibatan antara anggota polisi lain dalam kasus kematian Brigadir J.

“Densus terus bekerja dalam rangka untuk menjaga objektivitas kemudian transparansi independensi” kata Dedi.

Hingga saat ini Andi tidak memberikan keterangan terkait hasil otopsi Brigadir J.

Kabar bahwa terdapat luka sayatan maupun lubang di dada adalah hoaks.

“Hasilnya hanya akan diungkap ahli kepada penyidik tidak kepada siapa-siapa” ungkap Andi.

Dari unggahan awal menjadi viral, telah ditonton 4.8 ribu serta mendapatkan 38 komentar.

“Pak Kapolri.. jadilah pahlawan penegakkan hukum di negeri tercinta ini, bersihkan Polri dari oknum oknum syndikat pelanggaran hukum” komentar netizen.

“POLRI itu penegak hukum apa pelanggar hukum? Kok gak malu sama rakyat seluruh indonesia. Gimana pak Kapolri hidup orang yg baik itu bila bermanfaat bagi sesama. Bukan jadi pembunuh spt yg dilakukan polisii” komentar netizen lain.

“Jelas mau di tutup tutup rakyat SDH cerdas Lo. Masak mau bukak peti saja gak boleh” komentar netizen satunya.

Dihimbau masyarakat untuk lebih hati-hati dalam mendapatkan informasi, pastikan dari sumber yang terpercaya.

Proses penyidikan masih berlanjut, serta kemungkinan akan ada agenda otopsi ulang jenazah Brigadir J.***

Editor: Alfan Amar Mujab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x